Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mati-matian Utang demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, Ijazah malah Lenyap

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
6 Juli 2024
A A
Mati-matian Utang buat Bayar UKT demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, Pas Tinggal Skripsi malah DO, Nggak Nyesel karena Ijazah Sarjana Nggak Laku. MOJOK.CO

Ilustrasi - Mati-matian utang UKT demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, pas tinggal skripsi malah DO dan nggak nyesel karena ijazah sarjana nggak laku. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mati-matian utang buat bayar UKT agar bisa terus lanjut kuliah di kampus Surabaya, tapi ijazah malah lenyap begitu saja. Karena ketika tinggal skripsi malah lebih memilih DO, sehingga tak dapat ijazah kelulusan.

Pilihan DO dan tak punya ijazah sarjana itu tak membuat menyesal, sebab faktanya banyak ijazah sarjana yang nggak guna alias susah buat cari kerja. Begitu kira-kira jalan yang Wafa (27) pilih. Seorang mantan mahasiswa di Kampus Surabaya asal Blitar, Jawa Timur.

Kami akhirnya tersambung lewat telepon lewat tengah malam, Jumat (5/7/2024) pukul 00.30 WIB. Wafa baru saja pulang dari tempat kerjanya: sebuah tempat makan di Blitar.

Dari nada bicaranya, sepertinya ia sudah mulai ngantuk. Tapi meski begitu, ia tetap antusias bercerita. Karena kalau besok pagi, ia tak menjamin bisa mengangkat telepon.

“Karena kalau pagi sudah harus menyiapkan jualan susu kedelai. Itu nanti aku titipkan di warung-warung. Kalau sekolah masuk, biasanya aku juga nitip di kantin sekolah atau pesantren,” ujar mantan mahasiswa Surabaya itu.

Kuliah di kampus Surabaya demi perbaiki masa depan

Jauh sebelum hari ini, Wafa sempat mencicipi kuliah di sebuah kampus di Surabaya sejak 2017 silam. Sebenarnya ia lulus SMA pada 2016, tapi ia memilih gap year satu tahun untuk bekerja sebagai kru sound system milik saudaranya di Surabaya.

Satu tahun kemudian, setelah ia memiliki cukup tabungan, ia memutuskan untuk kuliah.

Awalnya ia mengaku tak begitu tertarik untuk kuliah. Sebab, kondisi ekonomi keluarga Wafa sebenarnya tidak terlalu bagus. Bapaknya sakit-sakitan, sehingga tak bisa menjadi tulang punggung keluarga. Alhasil, ibunya lah yang mengambil peran dengan jualan di sekolah. Ia juga masih punya dua adik yang pendidikannya perlu dipikirkan.

“Tapi ya setelah kupikir-pikir, kayaknya aku perlu kuliah demi masa depan yang lebih baik. Barangkali ijazah sebagai sarjana nanti bisa buat bantu keluarga,” terang Wafa.

Untuk keperluan kuliah, jelas tidak mungkin kalau Wafa minta sokongan dana dari sang ibu. Oleh karena itu, ia bertekad untuk membiayai kuliahnya sendiri. Caranya, mau tak mau ya harus kuliah sambil kerja.

Mati-matian biayai kuliah di kampus Surabaya

Pada 2017, Wafa akhirnya resmi menjadi mahasiswa Surabaya. Di semester pertama dan keduanya, ia kuliah nyambi sebagai kru sound system. Dari sana lah ia bisa bayar UKT atau untuk keperluan hidup sehari-hari.

“Cuma sering lah ninggal kuliah. Akhirnya ada beberapa matkul yang ngulang. Ya bagaimana lagi. Kalau buat pengajian atau selawatan yang hanya semalam, oke lah. Besoknya masih bisa kuliah. Tapi kalau buat acara kawinan misalnya, yang lebih dari sehari, wah kuliah yang tinggal dulu,” beber Wafa.

Ketika masuk semester 3, Wafa lantas memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut. Terlebih ia terlibat konflik dengan saudaranya si pemilik sound itu, Ia lalu mencoba mencari pekerjaan lain yang secara waktu masih bisa berkompromi dengan kuliah.

Lalu ia bekerja di sebuah warung makan Madura di Surabaya. Gajinya memang lebih kecil dari saat menjadi kru sound system. Tapi paling tidak waktunya masih bisa ia atur. Meskipun tentu agak ngoyo. Pagi sampai sore ia akan kuliah, lanjut sore sampai tengah malam ia akan bekerja.

Iklan

Namun karena gaji yang tak seberapa, Wafa agak sulit mengatur tabungan. Alhasil, saat hendak masuk semester 4, ia terpaksa ngutang ke teman-temannya demi bisa bayar UKT dan lanjut kuliah di kampus Surabaya tersebut.

Singkat cerita, begitulah kehidupan Wafa dari semester 4 hingga semester 12. Ia kerap kepepet utang saudara atau teman-temannya karena uang hasil kerjanya tak cukup untuk bayar UKT.

“Kalau mentok nggak ada yang bisa diutangi, terpaksa cuti dulu. Tapi waktu itu memang pikiranku, aku sudah ambil keputusan ini: kuliah sambil kerja di Surabaya. Jadi ya harus kujalani. Nggak ada alasan buat berhenti kuliah. Kalau nggak ada biaya buat UKT, maka harus cari gimana caranya. Terpaksa utang ya utang,” jelas Wafa diiringi tawa kecil.

Baca halaman selanjutnya…

Memilih DO padahal tinggal skripsi karena tahu ijazah sarjana susah buat cari kerja 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: DOjoki skripsikampus negeri surabayakampus surabayaKuliah sambil kerjaloker mahasiswaskripsiSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.