Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Teganya Mahasiswa KIP Kuliah di Kampus Surabaya, Setelah Bisa Hidup Hedon Malah Telantarkan Bapak Ibu yang Miskin, Balas Dendam karena Dulu Minta Apa-Apa Tak Pernah Dituruti

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
8 Mei 2024
A A
Mahasiswa KIP Kuliah Surabaya Telantarkan Orangtua MOJOK.CO

Ilustrasi - Mahasiswa KIP Kuliah hidup hedon di Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menerima besiswa KIP Kuliah (KIPK) membuat seorang mahasiswa miskin di Surabaya sengaja bergaya hedon. Tak cuma itu, ia bahkan berani blak-blakan mengakui menelantarkan orangtuanya yang miskin. Tapi mahsiswa Surabaya tersebut punya alasan kenapa berbuat demikian. Tidak lain adalah urusan balas dendam

***

Obrolan antara saya dan Fia* (25), bukan nama asli, sempat agak alot saat saya bermaksud menulis ceritnya. Pasalnya, ia tidak siap mendapat cap sebagai mahasiswa KIP Kuliah tak tahu diri sekaligus anak durhaka. Terlebih baru-baru ini tengah viral mahasiswa KIP Kuliah dengan gaya hidup hedon yang berujung dirujak netizen.

Namun, karena saya menjamin identitasnya tak saya tulis secara blak-blakan, mahasiswa salah satu kampus negeri di Surabaya itu pun bersedia ceritanya saya tulis di Mojok.

Bapak tak sanggup biayai kuliah di Surabaya

“Aku nggak urusan ya kalau misalnya ada yang pemalsuan data. Tapi kalau ada penerima KIP Kuliah yang memang bener-bener dari keluarga miskin, apa salahnya kalau hidup hedon?,” ujar Fia saat saya mintai pendapat mengenai banyaknya mahasiswa KIP Kuliah yang gaya hidupnya sangat hedon, seperti tak mencerminkan kalau ia berasal dari kalangan orang susah.

Fia sendiri merupakan mahasiswa asal Tulungagung, Jawa Timur. Ia kuliah dengan KIP Kuliah di salah satu kampus negeri di Surabaya sejak 2021. Bapaknya petani, sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Ia memiliki satu kakak perempuan yang sudah berumah tangga sendiri dan bekerja di Tulungagung.

Hidup dalam kemiskinan membuat Fia memendam banyak keinginan sejak kecil. Alasannya jelas, bapaknya pasti tak akan menuruti karena pada dasarnya tak punya uang lebih.

Termasuk saat Fia berniat untuk kuliah di Surabaya. Bapaknya dengan terus terang menyatakan tak sanggup kalau misalnya Fia harus minta biaya dan kiriman bulanan.

“Apalagi di Surabaya. Dalam benak bapak, kehidupan di Surabaya pasti serba mahal. Jadi bapak langsung bilang nggak sanggup,” kata Fia.

“Tapi karena aku menegaskan aku nggak bakal minta uang sepeserpun ke rumah, bapak pun bilang terserah aku saja,” tutur mahasiswa KIP Kuliah di kampus Surabaya tersebut.

Mahasiswa KIP Kuliah berhak hidup hedon

Sebenarnya saat awal-awal kuliah di Surabaya pada 2021 itu, Fia masih mencoba menekan banyak keinginan. Ia betul-betul mencoba menekan pengeluarannya hanya untuk kebutuhan primer saja: untuk makan sehari-hari atau untuk hal-hal yang berurusan langsung dengan kepentingan kuliah.

“Makan ya cari yang semurah mungkin. Nggak pernah ikut nongkrong-nongkrong. Nggak pernah beli make up. Tirakat betul,” kata mahasiswa KIP Kuliah itu.

“Sejak semester awal aku juga udah mulai kuliah sambil kerja di Surabaya. Ngajar privat. Karena emang orangtua bener-bener nggak akan kasih kiriman,” ucap mahasiswa semester 6 tersebut.

Akan tetapi, seiring waktu, Fia mulai berpikir bahwa ia berhak untuk membahagiakan diri sendiri. Ia merasa sudah terlalu lama menekan banyak keinginan. Oleh karena itu, sejak semester 2 ia mulai berani membelanjakan uangnya untuk keperluan-keperluan sekunder.

Iklan

Misalnya, karena kebetulan ia mulai suka hiking, mahasiswa KIP Kuliah itu pun akhirnya membeli satu per satu barang dari salah satu brand hiking ternama, yang harganya tentu terbilang mahal untuk kalangan mendang-mending. Dari jaket, sandal, sepatu, tas dan lain-lain ia beli dari brand tersebut. Bahkan kaos kaki pun ia belinya dari brand tersebut.

Mahasiswa KIP Kuliah Surabaya Telantarkan Orangtua MOJOK.CO
Ilustrasi – Mahasiswa Surabaya penerima KIP Kuliah bergaya hidup hedon. (Arturo Rey/Unsplash)

“Mulai coba-coba pakai make up. Terus baru-baru ini juga baru ganti HP (iPhone. Untuk tipenya Fia tak mau membuka). Makan juga sekarang nggak mikir yang murah. Pengin Richeese ya tinggal berangkat,” tutur Fia.

Fia sendiri menyadari, banyak teman-temannya yang menilai bahwa gaya hidup Fia cenderung berubah. Termasuk teman kosnya sendiri yang sampai menegur Fia agar jangan menghambur-hamburkan uang. Akan lebih baik jika uangnya untuk menabung. Begitu pesan teman sekos Fia.

“Tapi maksudku, aku itu sudah sejak lahir ngerasain mau beli apa nggak pernah keturutan. Dan sekarang aku punya kesempatan itu. Kenapa dianggap hidup foya-foya. Orang-orang kan nggak tahu dulu seberapa ngempetnya aku kalau mau beli sesuatu,” ujar mahasiswa Surabaya penerima KIP Kuliah itu dengan nada agak meninggi.

Baca halaman selanjutnya…

Telantarkan orangtua karena kesal bapak ibu miskin

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2024 oleh

Tags: beasiswakampus di surabayakampus negeri di surabayakip kuliahkipkmahasiswa kipk hidup hedonmahasiswa surabayapilihan redaksiuniversitas di surabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.