Harapan saat akreditas Untirta turun
Di tengah situasi ini, Danu hanya bisa berharap agar kampus segera membenahi jika masih ada kesempatan reakreditasi. Memaksimalkan apa yang masih bisa diupayakan.
“Orang memandang kampus ini yang terbesar di Banten. Saya banyak baca bahwa tempat kerja masih mempertimbangkan akreditasi Unggul. Semoga rektorat bisa segera segera memperbaiki situasi ini,” papar Danu.
“Ya bagaimana, ini ibarat kuliah sudah injury time mau lulus, akreditasi malah turun. Banyak mahasiswa yang kecewa,” imbuhnya.
Menurutnya, bukan hanya mahasiswa yang merasakan dampaknya, melainkan kampus sendiri. Ia menilai, jika tidak serius menyikapi ini nama kampus bisa tercoreng.
Selain Danu, Jafar* (20), mahasiswa semester lima Untirta juga mengungkapkan kekecewaan serupa. Menurutnya, belakangan ini banyak persoalan administrasi kampus yang merugikan mahasiswa.
“Di saat ada persoalan akreditasi, mahasiswa juga punya kendala lain. Kuota KKN tiba-tiba berkurang dan deadline pendaftaran berubah mendadak,” tegasnya.
Hal itu membuat Jafar dan sejumlah rekannya harus menunda jadwal kegiatan KKN di tahun ajaran mendatang. Ia melihat, beberapa persoalan yang belakangan terjadi menunjukkan bahwa manajemen kampus sedang bermasalah.
Meski belum tergolong mahasiswa semester akhir, Jafar juga risau tentang penurunan akreditasi yang bisa berpengaruh pada lulusan Untirta dalam mencari pekerjaan.
“Beberapa pekerjaan persyaratannya akreditasi Unggul. Tentu jadi kekhawatiran bagi kami. Sebuah bencana buat teman-teman yang lulusnya di 2024 dan tahun-tahun mendatang,” pungkasnya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Terancam Drop Out, Nestapa Mahasiswa UNY dan ITS Jalani Semester 14 Penuh Tekanan dan Kesepian
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News