Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Siasat Mahasiswa Jogja Ngekos Pasutri Demi Tekan Pengeluaran: Rp600 Ribu Dapat Eksklusif, Bebas, tapi Penuh “Drama Keluarga”

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
11 Juni 2024
A A
Siasat Mahasiswa Jogja Ngekos Pasutri Demi Tekan Pengeluaran: Rp600 Ribu Dapat Eksklusif, Bebas, tapi Penuh "Drama Keluarga".MOJOK.CO

Ilustrasi Siasat Mahasiswa Jogja Ngekos Pasutri Demi Tekan Pengeluaran: Rp600 Ribu Dapat Eksklusif, Bebas, tapi Penuh "Drama Keluarga" (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada banyak mahasiswa Jogja yang memilih tinggal di kos pasutri. Beberapa di antaranya terang-terangan, tapi tak sedikit juga yang diam-diam. Motifnya beragam, selain karena pengen bebas, “split bill” dengan pasangan juga bikin tagihan kos lebih murah. Biasanya, kos pasutri diambil oleh pasangan mahasiswa tua yang sudah nyambi kerja.

***

Di kawasan Maguwoharjo, Sleman, tersebar indekos yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri. Bermodal aplikasi Google Maps dan memasukan kata kunci “kos pasutri terdekat”,  ada puluhan kos yang bisa kita pilih.

Tipenya beragam. Ada yang menawarkan fasilitas lengkap dengan harga mahal. Tapi banyak juga yang menyediakan fasilitas seadanya: tanpa AC, tanpa dapur mini, biasanya masih kosongan, tapi harganya lebih terjangkau.

Maka tak heran, kalau beberapa mahasiswa Jogja mengasosiasikan kawasan Babarsari sebagai “surganya kos LV”, Maguwoharjo adalah tempat kos pasutri menjamur.

Sarwendah* (41), salah satu pemilik kos pasutri di kawasan Maguwoharjo, menjelaskan alasannya memilih menyewakan tipe indekos buat pasangan yang sudah menikah tersebut. 

Sebagai informasi, Sarwendah yang punya empat saudara, kesemuanya berbisnis sewa kos di Sleman. Dua anak paling bontot, termasuk dirinya, “kejatah” lahan kos di Maguwoharjo. Sementara kakak-kakaknya tersebar di kawasan Condongcatur.

Dan, cuma dirinya yang menyewakan kosnya buat pasangan suami istri.

“Kebetulan daerah sini itu kebanyakan perantau yang sudah kerja, Mas, bukan mahasiswa seperti yang nempatin kos kakak-kakak saya. Makanya sejak awal memang maunya bikin khusus pasutri,” ungkap Sarwendah kepada Mojok, Minggu (9/6/2024).

Bisa ngasih harga lebih tinggi dengan fasilitas yang B aja

Sarwendah menjelaskan, ada banyak keuntungan dari bisnis kos pasutri yang ia rintis. Setidaknya kalau berkaca dari bisnis saudara-saudaranya, ia merasa lebih punya potensi profit lebih tinggi.

“Misalnya, sama-sama ngasih kamar ukuran 3×3, kita bisa pasang harga di atas sejuta. Belum lagi kalau ada dapur mini, 1,2 juta sudah standard banget, Mas, murahnya,” ujarnya.

Sementara kalau kos biasa, kata Sarwendah, untuk standard kos yang sama, mematok harga di atas Rp500 ribu sudah dikategorikan mahal. Apalagi menurutnya pasangan suami istri lebih “rapi dan bersih”, sehingga buat maintenance kosnya juga lebih mudah.

“Beda dengan mahasiswa Jogja yang kadang lebih jorok dan nggak teratur. Pemilik kos malah kudu ‘turun gunung’ buat bersihin kos yang nggak terawat,” jelasnya.

Namun, karena segmennya adalah pasangan legal, kesulitan kos pasutri adalah pasarnya yang lebih kecil. Beda dengan kos mahasiswa yang permintaannya pasti jauh lebih banyak.

Iklan

“Kita juga kudu komitmen, mastiin yang ngekos keluarga beneran apa bukan. Crosscheck berkali-kali, dan ngurus ke RT setempat juga lebih ribet.”

Akal-akalan mahasiswa Jogja demi bisa ngekos pasutri

Sarwendah menegaskan, delapan pasangan yang tinggal di kosnya semua merupakan pasangan suami-istri sah. Bahkan dua di antaranya sudah punya anak.

Pemilik kos ini bahkan menunjukkan data-data penghuni buat meyakinkan Mojok. Termasuk formulir, surat keterangan domisili, fotokopi KTP, dan fotokopi buku nikah. Sarwendah juga mengaku hafal tempat kerja para penghuni kosnya.

Sayangnya, tak bisa dimungkiri kalau ada “oknum nakal” dalam bisnis kos pasutri. Kata Sarwendah, oknum nakal ini tak cuma pasangan mahasiswa yang “menyusup”, tapi juga pemilik kos yang membiarkan “penyusupan” itu. Ia bahkan menunjuk beberapa kos-kosan pasutri di sekitarnya yang terdapat oknum nakal tersebut. 

Salah satu mahasiswa yang memilih buat menyewa kos pasutri adalah Roni* (23), mahasiswa semester 10 dari Universitas Amikom Jogja. Sudah enam bulan ke belakang ia dan pacarnya tinggal di kos pasutri Maguwoharjo.

Roni mengaku, ia tahu kos tersebut dari teman kuliahnya yang sudah lebih lama tinggal di situ. “Dia bilang, di sini pemiliknya enak asal kita diam-diam aja,” katanya kepada Mojok, Senin (10/6/2024) malam.

Baca halaman selanjutnya…

Kos pasutri itu memang bebas, lebih murah, tapi sering makan hati akibat kebanyakan “drama keluarga”

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2024 oleh

Tags: Jogjakos jogjakos pasutri jogjaMahasiswaMahasiswa Jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.