Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Lulusan Universitas (Sarjana) Jadi Beban: Saat Kuliah Habiskan Biaya, Pas Lulus bikin Bapak Mumet Carikan Kerja, Simbol Gagal bagi Tetangga

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
20 Juli 2025
A A
Lulusan universitas jadi sarjana pengangguran MOJOK.CO

Ilustrasi - Lulusan universitas jadi sarjana pengangguran. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lulusan universitas jadi sarjana pengangguran, orangtua pontang-panting carikan pekerjaan

Tak sekali pun orangtua Juna menyinggung situasi Juna yang menjadi sarjana pengangguran. Bagi orangtua Juna, toh juga baru setahun lulus.

Lagipula, situasi susah cari kerja tidak hanya Juna yang mengalami. Tapi mayoritas masyarakat Indonesia kini mengaku hidup makin serba susah.

“Tapi aku tahu itu omongan untuk menenangkan saja. Aslinya mereka juga prihatin dengan kondisiku,” kata Juna.

Juna menyimpulkan demikian karena dia tahu, orangtuanya diam-diam mencarikannya pekerjaan melalui beberapa kenalan. Walaupun hasilnya tetap saja nihil.

“Di hotel kapan lalu ada posisi jadi petugas kebersihan. Tapi pas baru mau nembung ke pihak hotel, kata bapak, sudah terisi,” kata Juna.

Begitu juga sang ibu yang sempat menawari Juna bekerja sebagai staf TU di SMP tempat sang ibu mengajar. Hanya saja, ibu Juna urung menyarankan Juna mengambil karena gajinya yang jauh lebih rendah dari mahalnya label lulusan universitas.

Kini Juna masih terjebak dalam kamarnya. Hari-hari memantau loker demi loker. Jika dulu dia agak pemilih, kini apapun loker yang tersedia akan dia kirimi lamaran pekerjaan.

Lulusan universitas jadi simbol kegagalan (1)

Situasi serupa juga dialami Ratih (26), bukan nama sebenarnya, lulusan sebuah universitas di Malang, Jawa Timur.

Lulus pada 2021, Ratih dengan gelar S. Hum-nya sempat mengejar banyak potensi profesi yang selaras dengan jurusan yang dia ambil. Sayangnya, hasilnya nihil.

Akhirnya, karena tak tega dengan sang anak yang menjadi sarjana pengangguran, bapak Ratih yang merupakan guru ASN SMA mencari-carikan lowongan ke sekolah tempatnya mengajar. Ratih pun ikut saja, daripada tidak kerja sama sekali.

“Nggak enak juga sama bapak sebenarnya. Dulu waktu aku kuliah dia susah payah. Pokoknya harus menyediakan uang tiap tanggal kiriman dan pas bayar UKT. Eh setelah jadi sarjana, masih tetap merepoti beliau, beliau yang harus mencari-carikan kerja,” ungkap Ratih.

Tak pelak jika Ratih merasa gagal. Label lulusan universitas yang dia sandang bahkan tetap saja gagai dia gunakan untuk mendaftar ASN hingga PPPK.

Jadi simbol kegagalan (2)

Ratih tak bertahan lama ikut mengajar di sekolah. Dia memutuskan berhenti karena merasa: pekerjaannya tidak mengurangi beban apapun dari sang bapak.

Bayangkan, berada di sekolah dalam enam hari seminggu, dari pagi sampai sore, tapi sebulan dia hanya menerima upah Rp300 ribu. Ratih sebenarnya menyadari, memang begitulah nasib guru honorer di Indonesia.

Iklan

Akan tetapi, Rp300 ribu itu nominal yang terlampau kecil bahkan untuk sekadar mencukupi diri sendiri. Alhasil, kendati sudah ada pemasukan, nyatanya dia tetap masih harus meminta uang dari bapaknya untuk kebutuhan.

“Ada lah gosip-gosip tetangga, kalau lulusan universitas itu bakal jadi sarjana pengangguran. Cuma buang-buang uang. Jadi banyak orangtua di tempatku nggak pengin anaknya kuliah. Lulus SMK kalau bisa langsung cari-cari kerja,” ucap Ratih.

Karena nyatanya memang demikian. Banyak lulusan SMA/SMK di tempatnya yang lulus sekolah bisa bekerja. Seminimal-minimalnya menjadi karyawan minimarket. Tapi gajinya tentu jauh lebih mendingan ketimbang guru honorer yang kebanyakan diisi oleh fresh graduate perguruan tinggi.

Kerjaan jadi tukang sapupun diambil

Merujuk laporan Pemerintah Provinsi Jakarta, saking susahnya sarjana mencari kerja, kini banyak lulusan universitas yang melamar sebagai petugas prasarana dan sarana umum (PPSU). Menjadi pasukan oranye alias tukang sapu.

Untuk pertengah 2025 ini, Pemprov Jakarta sebenarnya membuka kuota sebanyak 1.100 untuk disebar di beberapa tempat. Namun, nyatanya pendaftarnya membeludak lebih banyak dari itu.

Bahkan, kendati syarat jenjang pendidikan untuk mendaftar minimal ijazah SD, tapi pendaftar dengan ijazah S1 pun tak kalah banyak.

Ini adalah gambaran betapa susahnya mencari pekerjaan bagi lulusan universitas di masa sekarang—atau mungkin sudah sejak dulu label lulusan universitas di Indonesia sebenarnya tidak menjamin apapun, selain sekadar bukti pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Lulusan Universitas Jadi Sarjana Pengangguran, Langsung Dituntut Bapak Ganti Rugi Biaya Besar Semasa Kuliah sampai Hidup Kebingungan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2025 oleh

Tags: loker pasukan oranye jakartaloker s1lulusan universitassarjanasarjana nganggursarjana pengangguran
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.