Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mati-matian Kuliah PTN Sambil Kerja hingga Makan Lauk Cabai, Malah Di-DO Pas Tinggal Skripsi Gara-gara UKT

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
28 Agustus 2025
A A
Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT MOJOK.CO

Ilustrasi - Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebenarnya hanya tinggal skripsi. Tapi kuliah PTN (sekaligus langkah mengejar gelar sarjana) terpaksa harus terhenti—karena memilih DO—lantaran tak mampu lagi membayar biaya (UKT). Mati-matian perjuangkan kuliah dari hutang ke hutang, akhirnya terasa menyesakkan.

Nekat kuliah PTN meski tak punya biaya karena impian

Banyak dari teman-teman seangkatan SMA Ababil (27), panggil saja begitu, yang meneruskan kuliah di PTN. Persis setelah lulus sekolah. Sementara Ababil memilih mengabdi barang satu tahun di pesantrennya.

Setelah satu tahun masa pengabdian, Ababil merasa perlu mendaftar kuliah PTN. Untuk bekal menyongsong masa depan. Dan itu dia lakukan. Pada 2017, dia kuliah di sebuah PTN di Jawa Timur.

“Cuma dari awal aku sudah tahu, aku nggak akan dapat dukungan biaya dari orangtua. Bapakku sakit-sakitan, ibuku berjuang sendiri dari jual jajanan untuk anak-anak sekolah,” ungkap laki-laki asal Tulungagung, Jawa Timur tersebut, Kamis (28/8/2025).

Ababil mendapat UKT di angka Rp2,8 juta. Angka yang tidak kecil memang. Tapi Ababil nekat saja mengambil kuliah tersebut demi mengejar impiannya: menjadi sarjana pertama di keluarganya. Karena kakaknya dulu tidak sarjana. Sementara adiknya masih SMP.

Tapi, Ababil toh sudah siap akan memeras energinya demi bisa kuliah PTN. Kuliah nyambi kerja apapun. Yang penting bisa ditabung buat biaya UKT. Urusan makan, gampang lah dipikir belakangan.

Makan sehari sekali hingga pakai lauk cabai

Kuliah di PTN sambil kerja ternyata tak semudah yang Ababil bayangkan. Ababil punya keterampilan memasak. Itu dia dapat sejak di pesantren karena dia bertugas menjadi juru masak di dapur pesantren.

Oleh karena itu, sejak awal masuk kuliah dia bekerja di sebuah warung makan. Gajinya Rp1,8 juta. Terpotong sewa kos di harga Rp400 ribu. Rp1 juta dia simpan: tabungan untuk UKT dan kalau ada lebih akan dikirim ke rumah. (Jadi setiap masa pembayaran UKT, jika ada uang sisa dari hasil tabungannya, berapapun akan dia kirim ke rumah untuk uang saku sang adik).

Lalu Rp400 ribu sisanya dia gunakan sebagai pegangan. Misalnya untuk keperluan beli bensin, nge-print tugas kuliah, dan lain-lain.

“Kalau makan, untungnya aku kan dapat jatah makan dari warung. Tapi itu pershift ya sekali aja. Karena aku shift malam terus, sehari aku cuma makan sekali pas malem. Selebihnya tahan lapar,” katanya.

Namun, tak jarang dia tidak tahan dengan lapar yang merongrong perutnya. Itulah kenapa dia juga jaga-jaga beli beras untuk dimasak di kos. Tapi hanya mampu masak beras, tak pakai lauk. Paling sering ya pakai lauk cabai biar ada sensasi pedas-pedasnya. Yang penting bisa untuk ganjal perut.

“Kadang kalau di warung makan ada sisa-sisa, daripada dibuang, aku bawa ke kos. Buat rasa-rasa di nasi yang kumasak. Walaupun udah agak basi,” katanya.

Baca halaman selanjutnya…

Dari hutang ke hutang, tinggal skripsi malah di-DO

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2025 oleh

Tags: biaya kuliahDOdo kuliahkuliah ptnKuliah sambil kerjaPTNsarjanaskripsiukt
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.