Bapak ibu kerja mati-matian
Tidak ada pilihan lain. Bapak Nirina pun mengiyakan permintaan adik Nirina itu untuk kuliah di kampus negeri di Surabaya yang ia inginkan.
Untuk biaya awal, bapak Nirina sampai utang ke saudara. Lalu saat kuliah adik Nirina sudah jalan satu bulan, bapak Nirina langsung berangkat ke Batam, Kepulauan Riau untuk mencari kerjaan.
“Lalu ibuk nyusul kerja, jadi pelayan di salah satu warung bakso di sini (Lamongan). Masih milik saudara,” kata guru honorer asal Lamongan tersebut.
Sementara sang adik, di mata Nirina, seperti tak menyimpan beban sama sekali. Terlihat happy menjalani hari-hari menjadi mahasiswa di Surabaya. Seperti tak memikirkan betapa mati-matiannya orang tuanya untuk memperjuangkannya kuliah di kampus negeri Surabaya.
“Aku pun juga merasa salah ke bapak ibu. Sekarang cuma jadi guru honorer yang gajinya Rp300 ribu. Nggak bisa bantu banyak,” ucap Nirina.
Untuk memastikan kebenaran cerita Nirina, saya sempat meminta nomor sang bapak pada Nirina. Tapi saat saya hubungi, bapak Nirina lebih menyarankan agar saya ngobrol-ngobrol saja dengan Nirina.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News