Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Gagal UTBK Maksa Kuliah Mahal Jalur Mandiri, Tolak Gap Year demi Cepet Pakai Jas Kampus Berujung Nyesel setelah Lulus

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 April 2025
A A
Gagal UTBK SNBT maksa kuliah jalur mandiri, tolak gap year demi lekas foto pakai almamater kampus tapi berujung susah cari kerja setelah lulus MOJOK.CO

Ilustrasi - Gagal UTBK SNBT maksa kuliah jalur mandiri, tolak gap year demi lekas foto pakai almamater kampus tapi berujung susah cari kerja setelah lulus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jika gagal SNBP maupun UTBK-SNBT, seseorang biasanya memilih daftar kuliah jalur mandiri, sekalipun dengan potensi biaya yang lebih mahal. Dalam hal ini, sering kali gengsi lah yang mendominasi: takut tertinggal dari teman-teman seangkatan. Sehingga enggan pada pilihan gap year.

Bagi beberapa orang, bisa kuliah meski lewat jalur mandiri tetap sama leganya dengan lewat SNBP maupun UTBK-SNBT. Biaya mahal tidak jadi soal. Pokoknya yang penting bisa kuliah untuk meraih gelar sarjana.

Akan tetapi, di sisi lain, ternyata ada juga orang yang akhirnya menyesal tidak memilih gap year—dan memaksakan diri menempuh jalur mandiri—kala gagal di UTBK-SNBT.

Gagal UTBK-SNBT padahal termasuk siswa pintar, malu

Optimisme Zahro (26), bukan nama asli, berbuah tangis kala dia membuka pengumuman SNBP pada 2017 silam. Kala itu namanya masih SNMPTN.

Bagaimana tidak. Zahro terhitung sebagai salah satu siswa pintar di kelasnya, jurusan MIPA. Di kelasnya—dari kelas 1-3 SMA—dia langganan peringkat lima besar.

Tak heran jika kemudian banyak guru di jurusan MIPA optimis Zahro menjadi salah satu siswa yang bakal dengan mudah lolos SNMPTN. Saat itu Zahro mengincar jurusan Fisika di sebuah kampus negeri di Semarang. Namun, nyatanya dia gagal.

“Di titik itu saja aku udah merasa malu. Karena teman-teman kelasku banyak yang lolos. Mangkanya aku langsung minta uang orangtua buat daftar SBMPTN (sekarang UTBK-SNBT),” ungkapnya, Jumat (11/4/2025).

Zahro masih menjatuhkan pilihan pada jurusan dan kampus yang sama. Tidak sudi mengulang kegagalan sebelumnya, dia semakin tekun mempersiapkan diri: mengerjakan latihan soal SBMPTN hingga ikut bimbel.

Optimismenya kembali tumbuh. Dia bahkan tak sabar menanti detik-detik pengumuman beberapa minggu usai ujian berlangsung. Sial, hasilnya jauh dari harapan. Gagal lagi.

“Rasanya malu sekali. Pikiranku langsung sumpek. Kebayang macem-macem. Kalau aku nggak kuliah terus gimana? Pasti malu banget. Pasti iri juga sama temen-temen yang sudah bisa berfoto pakai jas almamater kampus masing-masing,” imbuhnya.

Menolak gap year demi lekas pakai jas almamater kampus

Pada dasarnya, orangtua Zahro tidak masalah jika dia gap year terlebih dulu. Di masa setahun jeda waktu itu, Zahro dibebaskan mengerjakan apa saja. Barangkali mau fokus belajar untuk mengikuti UTBK-SNBT tahun berikutnya.

Syukur-syukur malah cari-cari pengalaman lebih dulu. Bisa ngambil kursus—apapun yang Zahro pengin, coba-coba kerja, atau sekadar membantu orangtua mengurus toko kelontong mereka.

“Ini yang akhirnya aku sesali. Aku nggak mau. Marah. Bahkan sempet ngambek, diem terus di kamar sambil nangis terus. Karena aku penginnya kuliah tahun itu juga. Toh masih ada jalur mandiri,” ujar Zahro.

“Berapa biaya kalau kuliah jalur mandiri? Dengar-dengar kok mahal?” Pertanyaan dari bapak Zahro itu sebenarnya sudah menjadi isyarat bahwa si bapak akan keberatan jika biaya kuliahnya terlampau mahal.

Iklan

Tapi waktu itu, Zahro mengakui sendiri, tak peduli. Pokoknya dia ingin kuliah tahun itu juga. Dia ingin seperti teman-temannya yang lebih dulu lolos SNBP: bisa pamer foto pakai jas almamater kampus, menyandang status sebagai mahasiswa, juga harapan hidup yang lebih baik sebagai sarjana. Nah, jalan yang tersisa ya lewat jalur mandiri.

“Akhirnya memang kuliah (di jurusan dan kampus yang Zahro incar semasa SNBP dan UTBK-SNBT). UKT hampir Rp6 juta. Kurang dikit lah. Di tahun itu, angka segitu udah gede banget,” tuturnya.

Baca halaman selanjutnya…

Seneng-seneng tanpa beban di kampus, tapi nelangsa setelah lulus

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 13 April 2025 oleh

Tags: gap yearjadwal utbk 2025jalur mandirikapan utbk snbtmahasiswa baruSNBTUTBKutbk snbt
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
Apes berteman dengan mahasiswa manipulatif. Mahasiswa dengan biaya hidup Rp500 ribu seminggu malah poroti yang sakunya Rp800 ribu perbulan MOJOK.CO
Ragam

Apes Berteman sama Mahasiswa Manipulatif: Biaya Hidup Rp800 Ribu Perbulan malah Diporoti yang Sakunya Rp500 Ribu Harus Habis Seminggu

5 September 2025
Orangtua berjuang beli laptop untuk anak yang kuliah di kampus negeri jogja, saat resmi jadi mahasiswa baru baru dijual karena gengsi MOJOK.CO
Ragam

Ortu Belikan Laptop demi Anak Jadi Mahasiswa Baru di Kampus Negeri, Malah “Dibuang” karena Murahan dan Termakan Gengsi

8 Agustus 2025
Mahasiswa Jakarta tergelitik dengan mahasiswa Jogja dan Malang yang sok Jaksel MOJOK.CO
Ragam

Mahasiswa Jakarta Geli sama Mahasiswa di Jogja-Malang: Maksa “Lu-Gua” dan Sok Jaksel buat Gaya, Padahal dari (m)Bantul dan Kediri

4 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.