Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Pedih Mahasiswi Yatim Kampus Salatiga Berjuang Skripsian Sambil Kerja dan Sakit-sakitan tapi Dipersulit Dosen Pembimbing, “Dipaksa Mandek” Bab 1 padahal Ingin Cepat Lulus demi Ibu

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
7 Mei 2024
A A
Pedih Mahasiswa Yatim di Kampus Salatiga Hadapi Dosen Pembimbing Probelamtil MOJOK.CO

Ilustrasi - Pedih mahasisi yatim kampus Salatiga berhadapan dengan dosen pembimbing keterlaluan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mengerjakan skripsi sejak semester 7, hingga semester 12 ini seorang mahasiswa di kampus Salatiga masih berkutat di bab 1. Bahkan bab 1 itu saja harus revisi sebanyak 12 kali. Hal tersebut lantaran ulah si dosen pembimbing (dosbing) yang terkesan keterlaluan. Padahal si mahasiswa kampus Salatiga tersebut kuliah dalam kondisi sakit-sakitan.

***

Nimas (23) sedang berada di salah satu rumah sakit di Semarang saat Mojok hubungi Senin (6/5/2024) siang WIB. Ia sedang dalam masa observasi untuk menjalani operasi sinusitis yang sudah ia idap sejak lama.

“Gejalanya udah dari kelas 3 SMA. Pada 2022 juga udah disuruh operasi. Tapi masih berusaha nggak apa-apa, sampai sekarang nafas ngandelin hidung kanan aja karena yang kiri kesumbat,” tutur Nimas.

Meski dalam  kondisi yang sakit-sakitan, Nimas memiliki kesibukan yang sangat padat. Ia saat ini tercatat sebagai mahasiswa aktif semester 12 di salah satu kampus di Salatiga, Jawa Tengah. Nimas meminta saya agar tak menyebut nama kampusnya tersebut.

Di samping itu, Nimas juga bekerja di dua tempat sekaligus. Yakni sebagai barista dan sebagai guru honorer di salah satu SD di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Pedih Mahasiswa Yatim di Kampus Salatiga Hadapi Dosen Pembimbing Probelamtil MOJOK.CO
Nimas (jaket hijau) saat bekerja di coffee shop di Kabupaten Semarang. (Dok. Nimas)

“Jadi awal kuliah (2018) aku udah kerja di coffee shop. Terus waktu udah skripsian (per semester 7) aku nyambi lagi kerja di SD. Jadi dobel,” ujar mahasiswa Kampus Salatiga tersebut.

Nimas sendiri asli Kabupaten Semarang. Lantaran kerjaannya ada di Kabupaten Semarang, maka setiap hari ia pulang pergi (laju) Kabupaten Semarang-Salatiga. Kondisi kuliah sambil kerja dobel-dobel itu harus Nimas jalani karena sang ayah sudah tiada (anak yatim). Pilihannya laju Kabupaten Semarang-Salatiga juga untuk menemani ibunya di rumah.

Revisi terus-terusan hingga cuti kuliah karena sakit

Nimas mulai mengajukan judul sebenarnya sudah sejak semester 7, bebarengan dengan masa KKN. Di masa itu, Nimas mengaku tak masalah bolak-balik dari posko ke kampus. Total ia harus menerima 10 kali penolakan sebelum akhirnya ada satu judulnya yang dapat ACC.

Di akhir semester 8, mahasiswa kampus Salatiga itu kemudian menjalani seminar proposal (sempro). Dari sinilah ia mulai berhadapan dengan drama-drama dosen pembimbing yang keterlaluan.

“Waktu revisian aku banyak banget salahnya. Aku revisi lagi, salah lagi. Revisi lagi, salah lagi. Itu sampai semester 9,” tutur mahasiswa kampus Salatiga tersebut. “Setelah sempro itu aku ganti judul sampai tiga kali.”

Lantaran penyakit sinusitis yang ia idap sejak SMA sempat membuat kondisi Nimas drop, Nimas kemudian memilih off kuliah di semester 10. Ia memilih istirahat dan fokus recovery dulu. Sambil merenung, apa yang sebenarnya keliru dari caranya mengerjakan skripsi.

Revisi bab 1 hingga semester 12

Setelah merasa agak pulih, Nimas kemudian lanjut skripsian—tentu sambil membagi waktu untuk kerja—di semester 11. Akan tetapi, drama dengan dosen pembimbing kampus Salatiga itu pun masih terus berlangsung.

“Aku sering janjian bimbingan (di jam-jam yang sudah ditentukan si dosen pembimbing). Pas aku udah mau masuk ruangannya, tiba-tiba si dosbing itu me-cancel gitu aja,” keluh Nimas.

Iklan

“Pernah juga aku nunggu sampai jam 5-an sore. Padahal sore aku harus kerja (di coffee shop). Terus kata si dosbingku itu kesorean. Akhirnya disuruh pulang,” sambung mahasiswa kampus Salatiga itu.

Tak menyerah, Nimas kemudian mengajukan bimbingan secara online. Karena energinya sendiri juga sangat terkuras karena harus bolak-balik Kabupaten Semarang-Salatiga, yang mana lebih sering tidak ada hasilnya. Terlebih ia masih harus membagi waktu untuk bekerja. Belum lagi kalau ada revisian.

Si dosen pembimbing kampus Salatiga itu sebenarnya menyetujui. Namun, si dosen pembimbing masih terus melanggar komitmen. Alhasil, hanya untuk bab 1 saja Nimas belum bisa menuntaskan hingga di semester 12 sekarang.

Mengajukan ganti dosbing tapi tak bisa

Bimbingan online berujung buntu. Pasalnya komunikasi antara Nimas dan si dosen pembimbing macet. Tiap kali mahasiswa kampus Salatiga itu mengirim WhatsApp, hanya berujung dibaca saja oleh si dosen pembimbing, Tak ada balasan. Dan itu berlangsung selama berbulan-bulan.

“Aku sebel kan. Orang pengen cepet-cepet lulus kok. Terus aku chat kalau nggak bisa bimbingan offline dan online karena bapak sibuk, apabila diperbolehkan saya tidak apa-apa diganti dosbingnya,” ucap Nimas.

Hanya saja, si dosen secara halus menolak diganti. Sebab, tak lama setelah Nimas mengirim pesan tersebut, si dosen pembimbing di kampus Salatiga itu langsung menelepon Nimas. Ia memastikan akan segera mengecek revisian Nimas yang sudah ia kirim ke si dosen pembimbing.

Nimas (jaket hijau) saat bekerja di coffee shop di Kabupaten Semarang. (Dok. Nimas)

Meski begitu, karena mulai agak frustrasi, Nimas sampai mengajukan pergantian dosen pembimbing ke Dekanat. Sayangnya nihil belaka. Pihak Dekanat meminta Nimas untuk mengkomunikasikan dengan dosen pembimbing yang bersangkutan.

Kalau begitu, mau tidak mau Nimas masih harus proses bimbingan dengan si dosen pembimbing tersebut. Mengingat sebelumnya si dosen pembimbing sudah menolak untuk diganti.

Baca halaman selanjutnya…

Ibu sampai khawatir anaknya DO

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2024 oleh

Tags: dosbingdosen pembimbingjawa tengahkampus di jawa tengahkampus di salatigamahasiswa salatigapilihan redaksisalatigauniversitas di salatiga
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.