Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Fakultas Ilmu Administrasi UI Dianggap “Redflag” Gara-gara Ulah Mahasiswanya, Benarkah Demikian?

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
9 Juni 2025
A A
Fakultas Ilmu Administrasi UI.MOJOK.CO

Fakultas Ilmu Administrasi UI Menjadi Redflag Gara-gara 3 “Mitos” yang Sudah Jadi Rahasia Umum, Bikin Mahasiswanya Menyesal Kuliah di Sini (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bahkan, di media sosial X (Twitter), Fakultas Ilmu Administrasi juga UI sempat ramai menjadi pergunjingan warganet pada akhir Mei 2025 lalu. Pangkal persoalannya apa, tak benar-benar diketahui. Yang jelas, sudah ribuan twit yang menyebut kalau fakultas di UI ini memang problematik.

Mojok merangkum beberapa di antaranya, dan meminta perspektif Dinda dan beberapa mahasiswa di sana untuk mengomentarinya.

FIA, Fakultas Intrik dan Akal-akalan Kating(?)

Ada beberapa orang yang membelokkan singkatan FIA UI. Dari yang awalnya Fakultas Ilmu Administrasi UI, menjadi Fakultas Intrik dan Akal-akalan Kating. Dari beberapa komentar yang mengemuka, penyebabnya karena politik kampus dan politik abang-abangan yang amat kuat.

Kata Dinda, fenomena ini benar adanya. Ia yang sejak maba memang sudah aktif berorganisasi, memahami betul persoalan ini.

“Lihat Indonesia yang birokrasinya bobrok dan tata kelola pemerintahannya buruk banget gara-gara orang-orang nggak kompeten dengan ego sektoral? Nah, itu gambaran FIA UI,” kata Dinda.

Ia mengaku tak masalah dengan politik masuk kampus. Baginya, mahasiswa dan politik adalah dua hal tak terpisahkan. Yang jadi masalah, di FIA UI, politiknya amat kotor dan hanya didominasi oleh ormek tertentu. Sementara ormek tersebut, terkenal dekat dengan pemerintah.

Ketua BEM Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Faridz Adrian sendiri baru saja dilaporkan ke Forum Mahasiswa FIA UI atas dasar mengundang TNI ke acara Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI. Faridz pun didorong untuk dicopot dari jabatannya

Dinda enggan mengomentari kasus baru-baru ini. Sebagai orang yang dekat dengan BEM, ia hanya menyebut bahwa itu adalah hal biasa di FIA UI. Kendati demikian, terkait labeling FIA UI sebagai “Fakultas Intrik dan Akal-akalan Kating”–seperti disebut netizen–ia tak begitu sepakat karena bagaimana pun itu adalah ulah oknum dan tak bisa digeneralisasi.

Benarkah mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi UI itu “buangan” FEB dan FH?

Selain politik kampusnya yang kotor, banyak juga netizen yang bilang kalau banyak mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi UI itu belajarnya setengah-setengah alias terpaksa. Sebabnya, kebanyakan dari mereka tak benar-benar mengincar fakultas ini.

Dari beberapa pengakuan, beberapa mahasiswa di sana aslinya ingin kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau Fakultas Hukum (FH). Namun, karena ditolak, mereka pun memutuskan ambil jurusan di FIA UI karena bidang keilmuannya tak beda jauh.

Dinda mengamini hal tersebut. Setidaknya dari teman-teman seangkatannya, banyak yang mengaku kalau mereka aslinya ingin kuliah di FEB UI atau FH UI.

“Makanya, belajar pun setengah-setengah. Karena sejak awal nggak benar-benar minat kuliah di FIA,” ujarnya.

Alhasil, ada pula yang menjadikan FIA UI sebagai “transit” sebelum memutuskan ikut seleksi masuk kampus lagi tahun depan. Biasanya adalah anak-anak orang kaya, yang ketimbang gap year mendingan isi dulu tahun tersebut dengan kuliah di FIA UI.

Iklan

Kendati demikian, tak semua mahasiswa yang kuliah di FIA UI adalah “buangan” FEB dan FH. Adi (21), salah satu mahasiswa kampus tersebut, malah menyebut bahwa sejak awal dirinya memang memperjuangkan FIA UI.

Alasannya sederhana: sebagai fakultas baru, ia melihat masuk salah satu jurusan di fakultas ini cenderung lebih mudah karena selektivitasnya kurang katat. Selain itu, ada banyak kakak tingkat di SMA-nya yang sudah lebih dulu kuliah di FIA UI dan mendulang prestasi.

“Beberapa sudah ada yang lolos tes CPNS,” kata dia. “Tapi bagiku kuliah di mana aja ya sama. Namanya aja kuliah. Tergantung kitanya,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2025 oleh

Tags: fakultas ilmu administrasifakultas ilmu administrasi uifia uiuiuniversitas indonesia
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO
Kampus

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gaji Fresh Graduate Alumni UI, UGM. MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Malah Merasa Gagal: Kampus Sibuk Naikkan Ranking Dunia, tapi Melupakan Nasib Alumninya

2 Oktober 2025
UGM Kampus Terbaik Jogja, Alumni Sulit Kerja Itu Gak Masuk Akal (Dok. UGM)
Pojokan

Ironi Sang Sarjana Pemegang Gelar S1 dan S2: Rasa Iri Abadi kepada Lulusan UGM, Kampus Terbaik di Jogja yang Katanya Sulit Dapat Kerja

26 September 2025
Sarjana lulusan kampus terbaik Indonesia seperti Unair, UGM, bahkan UI: tetap tak lolos CPNS dan susah cari kerja. Sekali dapat langsung job hugging MOJOK.CO
Ragam

Kuliah S1-S2 di Kampus Terbaik Indonesia Merasa Gagah, Tapi Lulus Jadi Sarjana Payah dan Bernasib Terlunta-lunta

25 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.