Minta maaf ke adik dalam momen penting di UGM
Cerita serupa tak lama sebelumnya terjadi juga di UGM. Tepatnya dalam momen prosesi pengukuhan Prof. Sarjiya sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM pada Kamis, (2/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Sarjiya membuat suasana Balai Senat UGM (tempat pengukuhan berlangsung) menjadi haru biru.
Guru Besar 51 tahun asal Kulon Progo itu sampai bersujud di kaki ibunda, Sumirah.
Prof. Sarjiya merasa sangat berterima kasih. Karena meskipun sang ibunda hanyalah seorang penjual gula jawa keliling yang tak bisa baca tulis, tapi ia berhasil mengantarkan Prof. Sarjiya menjadi seorang Guru Besar.
Ucapan terima kasih juga Prof. Sarjiya sampaikan pada tiga kakaknya yang bahu-membahu bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Begitu juga dengan sang adik,
“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih. Waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan,” tutur Prof. Sarjiya dalam pidatonya.
“Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar anak keempat dari lima bersaudara tersebut.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA: Sarjana UGM Nggak Jadi Apa-apa, Tapi Orang Tua Tetap Bangga
Cek berita dan artikel lainnya di Google News