Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Jalan Kaliurang: Ketika Petani Tua Enggan Menukar Tanah Warisan dengan Uang Receh 3,5 Miliar

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
25 September 2023
A A
petani jalan kaliurang enggan jual warisan.MOJOK.CO

Ilustrasi petani (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang petani bernama Wakijan (81) memilih mempertahankan lahan di tepi Jalan Kaliurang meski tawaran menggiurkan untuk menjual tanah warisan datang. Baginya, tanah untuk bertani merupakan pusaka yang tak bisa sembarang dijual.

***

“Tanah ini pusaka dari orang tua. Kalau dijual, makan dan sumber penghidupan jadi hilang,” kata Wakijan sambil menyesap rokok di pinggir lahannya.

Usianya sudah 81 tapi Wakijan masih kuat menggarap lahan seluas 1.500 meter persegi seorang diri. Hari itu, ia sedang menyebar pupuk urea untuk jagung yang ia tanam di kala musim kemarau. Jagung yang hari itu baru berusia kurang dari dua pekan.

Sejak lama, saya mengamati sepetak lahan yang terletak sekitar 50 meter di tepi Jalan Kaliurang KM 8 ini.  Tepatnya di Jalan Palem Raya, Sinduharjo, Nganglik, Sleman.

Seorang kakek yang setia dengan sepetak sawah di tepi Jalan Kaliurang

Lokasinya terbilang strategis. Di sisi baratnya terdapat perumahan elite tepi Jalan Kaliurang. Di sisi timur merupakan deretan kafe-kafe yang berdiri di lahan yang dulunya persawahan. Sementara di sisi selatan dan utaranya merupakan permukiman warga. Tak heran, titik tanah milik Wakijan cukup menarik minat banyak investor.

Namun, ada hal lain yang juga membuat saya penasaran. Saat malam, terkadang tampak kehidupan di dalam sebuah gubuk yang berada di tengah lahan itu.

Rasa penasaran itu yang membuat saya menghampiri ladang itu pada Jumat (22/09/2023) pagi sekitar pukul sembilan. Beruntung, Wakijan sedang ada di sana sehingga kami bisa berbincang.

Meski geraknya sudah tidak lincah, langkahnya pun gontai ketika berjalan,  lelaki ini masih tampak kuat mengayunkan cangkul ke tanah pusaka miliknya. Ia sebut pusaka, karena tanah ini warisan dari orang tuanya sejak tahun 80-an. Tanah yang saat itu belum terlalu mahal ini menjadi modal bertahan hidup Wakijan.

“Dulu ya harganya masih Rp42 ribu per meter,” ujarnya.

petani jalan kaliurang.MOJOK.CO
Wakijan sedang memacul lahan miliknya (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Warisan itulah yang kemudian menghidupi keluarga Wakijan. Ia punya tujuh anak yang sekarang sudah berkeluarga. Dua di antaranya merantau ke luar kota.

Hampir setiap hari, sejak matahari mulai bersinar, Wakijan berjalan dari rumahnya menuju ladang. Rumahnya, berjarak sekitar satu kilometer dari lahan ini.

Sawah yang menghidupi keluarga puluhan tahun

Dalam setahun ia menanam tiga kali di ladang tepi Jalan Kaliurang ini. Saat musim penghujan ia menanam padi. Lahan ini bisa menghasilkan padi sekitar tujuh kuintal. Wakijan tak menjual hasil panen padi tersebut.

“Itu untuk makan satu keluarga selama setahun. Kadang masih sisa,” ucapnya bungah.

Iklan

Setelah musim panen padi, ia akan menanam jagung dan palawija. Jagung yang sedang ia pupuk kali ini merupakan fase menanam kedua. Dua pekan lalu, ia baru memanen jagung yang langsung dibeli pemborong untuk pakan ternak. Bukan hanya buahnya melainkan lengkap sepohon-pohonnya dibeli.

“Ya kalau jagung sekitar 2-3 juta dapatnya sekali panen,” tuturnya.

Lahan ini tidak punya aliran irigasi saat musim kemarau. Sehingga, Wakijan mengandalkan sumur gali yang ada di samping gubuk miliknya. Menggunakan pompa diesel, air disebar ke sudut-sudut ladang.

Sementara saat hujan, selokan kecil di samping lahan ini terisi air. Sehingga bisa untuk mengaliri padi yang ia tanam.

Sebenarnya, untuk hitung-hitungan kebanyakan orang, hasil lahan ini secara materi tidak menjanjikan. Namun, Wakijan mengaku bisa bertahan hidup puluhan tahun dengannya.

Baca halaman selanjutnya…

Wakijan nggak mau jual tanah warisan di Jalan Kaliurang meski ditawar Rp3,5 miliar

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 September 2023 oleh

Tags: jalan kaliurangpetanitanah warisan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO
Ragam

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki Mojok.cp
Pojokan

Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki 

4 Oktober 2025
Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani
Video

Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani

15 Juli 2025
Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)
Pojokan

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.