Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
23 Maret 2023
A A
Beranda Liputan Geliat Warga
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Skripsi sudah selesai. Harusnya tinggal nunggu jadwal wisuda. Namun, bukan pengumuman hari perayaan kelulusan yang datang, justru kabar jika pemerintah telah menutup kampus. Puluhan mahasiswa di kampus tersebut kini was-was, mimpi punya ijazah yang bisa meningkatkan karier mereka terancam pupus.

***

Di ruang lobi kampus yang lengang, Agung Wijanarko (44) dan dua rekannya duduk termenung menunggu kepastian. Seperti mahasiswa yang hendak menghadiri perkuliahan, mereka semua berpakaian rapi dengan kemeja, celana kain, dan sepatu. 

Tak jauh dari tempat mereka duduk, seorang lelaki tua sibuk dengan panggilan telepon di ponselnya. Lelaki itu adalah sosok rektor atau ketua perguruan tinggi tempat Agung menempuh studi.

Perbincangan di sambungan telepon sedikit samar, tapi tetap terdengar pembahasan tentang nasib para mahasiswa yang terkatung-katung akibat penutupan operasional kampus. Rabu (8/3) siang itu, Agung menempuh perjalanan jauh dari Gunungkidul ke gedung kampusnya yang terletak di Jalan Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta.

“Kami lagi ngurus ijazah yang statusnya terdampak penutupan kampus, Mas,” kata Agung lirih saat saya tanya maksud kedatangannya. Kami tak sempat berbincang panjang pada perjumpaan itu. Namun, Agung membagikan kontaknya untuk saya hubungi di lain waktu.

Baca Juga:

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Beasiswa kuliah S1 Sleman Pintar di Amikom. MOJOK.CO

Tak Pernah Malu Kuliah di “Kampus Elite” dengan Beasiswa, Mahasiswa Ini Justru Dapat Pelajaran Berharga

14 Oktober 2025

Kelas karyawan jadi harapan naikan jenjang karier

Tak mudah untuk membuat janji dengan Agung. Ia merupakan pegawai administrasi di salah satu instansi pemerintahan di Gunungkidul. Menempuh studi S1 adalah upayanya untuk meningkatkan jenjang kariernya.

Sejak 2017, Agung menempuh studi S1 Jurusan Ilmu Administrasi Negara di STISIP Kartika Bangsa Yogyakarta. Perguruan tinggi yang berdiri sejak 20 Oktober 1987 ini memiliki tiga program studi yakni Sosiologi, Ilmu administrasi Negara, dan Magister Administrasi Publik.

Awalnya Agung mengaku mencari kampus yang menyediakan jadwal kelas khusus karyawan. Sehingga ia bisa mencari nafkah di hari kerja dan mengikuti perkuliahan di akhir pekan.

“Dulu saya cari-cari informasi di Google. Sama kemudian tanya-tanya informasi ke teman. Akhirnya ketemulah info tentang kampus ini,” terangnya saat kami berhasil menemukan waktu tepat untuk wawancara pada Senin (20/3). 

Ada beberapa kampus yang membuka kelas karyawan di Jogja. Namun, Agung mempertimbangkan kesesuaian jurusan untuk menunjang pekerjaannya di bidang administrasi dan keuangan. Pilihan di STISIP Kartika Bangsa menurutnya menarik sehingga ia mantap memilihnya.

Skripsi selesai, kampus malah tutup

Saat mulai menjalani aktivitas perkuliahan, Agung mengaku semua berjalan normal. Ia paham bahwa tempatnya menempuh studi merupakan kampus kecil. Hiruk pikuk pembelajaran tidak seperti kampus dengan mahasiswa yang jumlahnya ribuan.

“Selain memang kampusnya tidak ramai, saya melihatnya biasa saja. Wajar dan normal. Nggak ada istilahnya menyimpang gimana gitu,” terangnya.

Setiap Sabtu dan Minggu ia mengaku menjalani kuliah. Jadwalnya pun tertib dan berjalan rutin. Agung menjalani perkuliahan dengan rekan-rekannya yang semuanya juga sudah bekerja. Untuk usia, mayoritas sudah di atas tiga puluh tahun. Ada beberapa yang masih dua puluh tahunan tapi sudah bekerja juga.

Iklan
Ilustrasi kampus tutup di Jogja. Mahasiswa terancam nggak punya ijazah. MOJOK.CO
Ilustrasi kampus tutup di Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Waktu berjalan sampai akhirnya pada 2021 Agung mengaku mulai mengerjakan tugas akhir berupa skripsi. Ia mengambil topik penelitian seputar pengembangan potensi Desa Kemadang, Gunungkidul yang merupakan tempat asalnya. Sebuah desa di pesisir selatan Gunungkidul dengan banyak potensi alam.

Pada Maret 2022 Agung menjalani sidang untuk menguji penelitian akhirnya. Saat itu ia dinyatakan lulus. Agung mengaku lega. Akhirnya mendapat lampu hijau untuk mendapatkan sebuah ijazah demi menunjang pekerjaannya.

“Saat itu kampus mengabarkan kalau acara wisuda di bulan Oktober 2022,” terangnya.

Gagal wisuda, ijazah pun tak tentu nasibnya

Sampai awal bulan yang ia tunggu, kabar hari pelaksanaan wisuda belum juga terdengar. Alih-alih kabar wisuda, tiba-tiba ia justru mengetahui kalau Kemendikbud Ristek melalui LLDikti menutup kampusnya. SK penutupan STISIP Kartika Bangsa resmi diterbitkan pada 2 November 2022.

Kabar itu lantas membuat Agung dan sejumlah rekannya khawatir. Ijazah yang mereka nantikan belum terbit. Bagi Agung yang menjadi ketua kelas di antara rekan sejawatnya, ada keharusan untuk meminta kepastian kepada kampus.

“Teman saya satu jurusan yang lulus bareng ada 13 orang. Dulu awalnya lebih banyak tapi banyak juga yang nggak sampai selesai,” terangnya.

“Sejak ada kabar itu kampus sepi. Petugasnya sering tidak ada di tempat. Jadi kami ini seperti kekurangan informasi,” sambungnya.

Terhitung sejak kabar penutupan, Agung mengaku sudah sekitar tiga kali menyambangi kampus. Namun, tak bisa menemui pihak yang berwenang. Berkomunikasi lewat WhatsApp pun cukup sulit baginya.

Salah satu hal yang membuatnya khawatir, di laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti), status para mahasiswa yang sudah sidang ini tertera belum lulus. Padahal kampus telah meluluskan mereka.

“Padahal kan kami ini lulus sidang sebelum keputusan penutupan. Ini gimana nasib kami?” curhatnya.

Menurut Agung, terakhir STISIP Kartika Bangsa memang sedang mengurus pergantian status sarjana menjadi Sarjana Ilmu Pemerintahan (SIP) menjadi Sarjana Administrasi Publik (SAP). Pada bulan-bulan jelang penutupan portal kampus juga sedang dalam proses sinkronisasi. 

“Kalau penjelasan Pak Rektor itu saat sedang peralihan dan proses sinkronisasi, kendala penutupan ini datang,” paparnya.

Mimpi yang terganjal

Padahal ia dan rekan-rekannya sudah menantikan ijazah. Semua teman seangkatan membutuhkan ijazah untuk kenaikan pangkat dan urusan administrasi pekerjaan. Mimpi itu pun terganjal. Sampai saat ini mereka belum mendapat kepastian tentang nasib ijazah mereka.

“Saya berharapnya sih ini segera terselesaikan. Mahasiswa yang sudah lulus bisa mendapat hak mereka. Bagi yang belum juga bisa mendapat bantuan untuk transfer ke kampus lain,” tegasnya.

Mengenai penutupan kampus ini, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY, Aris Junaid menjelaskan ada sejumlah pelanggaran berat yang terjadi. Salah satunya karena tidak melakukan pembelajaran secara benar dalam kurun waktu lama. 

Kampus STISIP Kartika Bangsa Yogyakarta yang ditutup pemerintah. MOJOK.CO
Kampus STISIP Kartika Bangsa Yogyakarta yang ditutup pemerintah. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Sekolah tinggi tersebut juga tidak memiliki data mahasiswa. Jam mata kuliah dan kegiatan perkuliahan di kampus tersebut juga tidak jelas. “Plagiarisme di kampus tersebut juga cukup parah. Kartika Bangsa masuk kategori pelanggaran berat jadi terpaksa kami tutup,” jelasnya.

Saat saya mengunjungi kampus, Ketua STISIP Kartika Bangsa, Mariman juga enggan memberikan banyak komentar. Ia mengaku sedang mengupayakan kejelasan nasib para mahasiswanya. Di sisi lain, ia menyayangkan keputusan LLDikti yang terlalu terburu melakukan penutupan.

“Nggak ada tanggapan dulu terkait keputusan LLDIKTI. Nanti panas,” ucapnya.

Baca halaman selanjutnya

Kesedihan para mahasiswa yang kampusnya tutup

Halaman 1 dari 2
12Next
Tags: ijazahKampusKampus di Jogjakampus tutupMahasiswa
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Beasiswa kuliah S1 Sleman Pintar di Amikom. MOJOK.CO
Kampus

Tak Pernah Malu Kuliah di “Kampus Elite” dengan Beasiswa, Mahasiswa Ini Justru Dapat Pelajaran Berharga

14 Oktober 2025
Camaba UGM batal kuliah S1, lebih pilih kuliah di UT Malang. MOJOK.CO
Kampus

Alasan Saya Mengabaikan Pengumuman Lolos di UGM, Lebih Pilih Kuliah di Universitas Terbuka Malang untuk Bertahan Hidup

9 Oktober 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rohana kudus pahlawan perempuan

Rohana Kudus: Bermula dari 'Homeschooling', Jadi Gemar Bikin Sekolah, Lanjut Jadi Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

Âİ 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

Âİ 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.