Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Cerita Penjual Duwet Tentang Hal-hal yang Hilang di Pasar Legi Kotagede

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
4 Desember 2023
A A
Cerita Penjual Duwet tentang Hal-hal yang Hilang di Pasar Legi Kotagede MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Penjual Duwet tentang Hal-hal yang Hilang di Pasar Legi Kotagede. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pasar Kotagede Yogyakarta atau juga punya sebutan Pasar Legi, Sargede sudah berubah. Pasar yang konon sudah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram Islam ini sudah kehilangan beberapa ciri khasnya.

***

Pagi itu, Sabtu 25 November 2023, tujuan saya sudah pasti, sarapan Gulai Kambing Mbah Salam. Warung ini letaknya ada di tengah-tengah Pasar Kotagede dan buka pagi hari pukul 05.30. Sudah terbayang nasi panas dengan kuah gulai yang kemebul akan jadi penyemangat di akhir pekan. 

Menyusuri Jalan Mondorakan, salah satu akses jalan menuju Kotagede, suasana cukup ramai di akhir pekan. Sekitar 50 meter sebelum tiba di pasar, pandangan saya tertuju pada penjual buah pinggir jalan. Ada yang menggoda mata. 

Motor segera saya parkirkan di depan Pasar Kotagede, dan memilih berjalan kaki menuju penjual buah. Dugaan saya tepat. Buah yang terlihat dari atas motor itu memang duwet. Sekilas seperti anggur. Memang, orang-orang kadang menyebutnya sebagai anggur jawa. 

Buah eksotis bernama duwet

Nama di setiap daerah macam-macam. Ada yang menyebutnya juwet, duwet, jamblang, atau jambu keling.  Keling atau gelap merujuk pada warnanya yang ungu gelap ketika buah matang.

Saya sedikit melupakan tujuan utama saya datang ke Pasar Kotagede untuk makan gulai. Tanpa sarapan nasi, saya langsung mengambil buah itu untuk saya makan. Manis, kecut, sepat, jadi satu di lidah. Dulu saat masih kecil, dengan teman-teman akan saling menunjukkan lidah. Siapa yang warnanya paling gelap, dia yang menang.

Terakhir saya makan buah ini beberapa tahun lalu. Sebelum pandemi. Saat itu saya menggunakannya untuk second fermentation kombucha yang saya buat. 

“Harga 40 ribu sekilo mas,” kata penjual itu. Saya lantas ngobrol dengan penjual yang mengenalkan namanya sebagai Widi (45). Sudah 10 tahun ia jualan buah musiman di kios buah tak jauh dari Pasar Kotagede tersebut. 

Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai kenek bus, truk, sampai kemudian memilih jualan buah musiman.  “Mungkin karena ingin meneruskan usahanya simbok,” kata Widi melirik ibunya yang juga ada di kios tersebut. Namanya Mbah Kasiyah. Kata Widi, usia simboknya lebih dari 80 tahun. Hari itu mereka berdua menjual duwet, mangga manalagi, pisang, dan nangka. 

penjual buah duwet di Pasar Kotagede Yogyakarta MOJOK.CO
Widi bersama ibunya menjual buah misuman di trotoar tak jauh dari Pasar Kotagede. (Agung P/Mojok.co)

Setiap hari buah yang mereka jual bisa saja berganti. Tergantung buah apa yang mereka dapatkan atau sedang musim. Widi tak menjual buah-buah impor karena sadar akan risikonya. 

“Harus ambil banyak dan takut kalau nggak habis, kan busuk. Kalau saya ini kan buah matang yang di pohon dan nggak banyak, jadi kemungkinan besar pasti habis,” kata Widi. 

Hari itu ia beruntung mendapat pasokan dari pencari buah. Duwet tergolong buang yang saat ini jarang ditemukan. “Di Jogja sudah jarang, Mas. Ini dapat dari Wonogiri,” kata Widi. 

Baca halaman selanjutnya

Iklan

Yang hilang dari Pasar Kotagede

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2023 oleh

Tags: duwetkotagedepasar kotagedepilihan redaksi
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.