Tertipu lowongan kerja palsu, bukannya untung malah buntung
Selain masalah sulit cari kerja dan menjadi pekerja underpaid, permasalahan lain yang dialami para sarjana di Jakarta adalah lowongan kerja (loker) palsu.
Memang, ada yang cuma iseng, alias memberikan loker abal-abal karena cuma ingin bikin calon pekerja kecele. Misalnya, seperti yang dialami Rudi; sudah ke tahap interview dan diterima, tapi saat mendatangi kantor ternyata hanya gudang kosong.
Namun, memang ada juga loker palsu yang motifnya kriminal. Tak jarang, korban mengalami kerugian jutaan rupiah akibat lowongan kerja abal-abal ini. Niat cari untung, malah buntung.
Hamdan (25), sarjana salah satu PTS di Jogja, adalah salah satu korbannya. Awal tahun lalu, seorang kenalannya membagikan lowongan kerja di Jakarta Timur sebagai kasir. Tahap demi tahap seleksi pun ia ikuti. Hamdan mengaku menjadi satu dari beberapa orang yang lolos di tahap akhir.
“Tinggal tanda tangan kontrak. Gaji yang ditawarin pun UMR Jakarta, belum ditambah bonus-bonus lain,” kata lelaki asal Bekasi ini, Rabu (17/7/2024) kemarin.
“Tapi mereka meminta deposit 1,5 juta. Sebagai uang jaminan. Uang ini bakal dikembalikan saat udah 6 bulan kerja,” imbuhnya.
Karena merasa tak ada yang aneh, Hamdan pun sepakat. Ia kemudian mentransfer sejumlah uang yang diminta kepada pelaku.
Sayangnya, beberapa hari berselang, pelaku tak bisa dihubungi. Hamdan menyadari itu adalah penipuan setelah korban-korban lain akhirnya speak up.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News