Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Babarsari Adalah Contoh Kawasan Pendidikan yang Tak Ramah Perempuan, Kekerasan Seksual Kerap Mengintai

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
19 Maret 2024
A A
Babarsari Adalah Contoh Kawasan Pendidikan yang Tak Ramah Perempuan, Kekerasan Seksual Kerap Mengintai.mojok.co

Ilustrasi Babarsari Adalah Contoh Kawasan Pendidikan yang Tak Ramah Perempuan, Kekerasan Seksual Kerap Mengintai (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bukan tanpa alasan kalau Babarsari dapat julukan “Gotham City”. Kota kelam di semesta film Batman yang penuh aksi kriminalitas itu, menjadi metafora bagi Babarsari yang memang lekat dengan kerusuhan dan kekerasan tanpa ujung. Tak hanya bentrok antargeng, kekerasan seksual pun juga kerap mengintai para perempuan di sana.

Hal tersebut tentu menjadi ironi. Sebab, meski “kekerasan” sudah menjadi kata yang melekat dengan Babarsari, nyatanya wilayah ini adalah kawasan pendidikan yang elite di Jogja. Idealnya, kawasan pendidikan menjadi ruang yang aman bagi perempuan. Namun, kenyataannya tidak untuk wilayah ini.

PERINGATAN: Artikel ini dapat memicu trauma bagi korban kekerasan seksual.

Kawasan pendidikan elite di Jogja

Babarsari, sebuah wilayah di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Jogja, sejak lama terkenal sebagai wilayah metropolitan. Sejak beberapa dekade ke belakang, kawasan ini berkembang menjadi pusat niaga, hiburan, dan pendidikan.

Hal tersebut terlihat dengan banyaknya UMKM, kafe-kafe mewah, tempat hiburan, hingga kampus top yang tersebar di Babarsari. Maka tak heran jika ia mendapat julukan “kawasan pendidikan” di Kota Pendidikan. 

Bayangkan saja, setidaknya ada delapan kampus top yang berada di kawasan seluas seperempat Kalurahan Caturtunggal ini. Jika kelurahan tersebut punya luas kurang lebih 7.480 kilometer persegi, berarti di Babarsari terdapat satu kampus tiap 250 meter persegi.

Kampus-kampus ini meliputi UPN Veteran Jogja, Universitas Atma Jaya, Universitas Proklamasi ‘45, STIE YKPN, dan STIKES Wira Husada. Adapun tiga kampus lain yakni Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, serta Politeknik API Jogja.

Permukiman yang diperuntukkan bagi kos mahasiswa juga tersebar luas, berbanding lurus dengan banyaknya kampus. Kelakar (yang sebenarnya berbasis data) menyebut, kawasan Babarsari adalah pusatnya kos LV mahasiswa.

Kenyataan tersebut menegaskan Babarsari sebagai kawasan pendidikan elite yang terus hidup. Sayangnya, predikat itu harus dikotori oleh aksi kekerasan seksual terhadap perempuan yang jamak terjadi di sini.

Dari penguntitan hingga begal payudara

Kawasan Babarsari memang sejak lama cukup menakutkan bagi perempuan. Selain karena sering terjadi kerusuhan, tindak kekerasan seksual juga kerap dialami perempuan. Salah satunya Rini (27).

Ia merupakan satu dari tiga narasumber Mojok yang pernah menceritakan kisah pilunya dalam liputan “Pengalaman Horor Korban Begal Payudara dan Penguntitan di Jogja”. 

Rini, seorang pekerja start up yang berkantor di Babarsari, mengalami penguntitan pada 2022 lalu. Itu hanya beberapa bulan setelah perempuan asal Solo ini memutuskan ngekos di Jogja.

Bahkan, kejadian itu tak hanya sekali menimpanya. Ia menghitung sudah beberapa kali lelaki yang sama mengikutinya tiap kali pulang dari kantor. 

Cerita serupa di Babarsari juga dialami rekan kantor Rini. Malahan tak hanya diuntit, temannya itu beberapa kali kena catcalling dan dapat ancaman pemerkosaan dari beberapa abang-abangan.

Iklan

“Saya pindah sebelum hal-hal yang lebih buruk terjadi. Puji Tuhan, semenjak pindah tidak menemui lagi hal-hal seperti itu,” kata Rini, menceritakan kisahnya tersebut kepada Mojok, Rabu (25/5/2023) lalu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Merapi Uncover (@merapi_uncover)

Selain penguntitan yang Rini alami, perempuan di Babarsari juga kerap mengalami tindak pelecehan nyamul alias begal payudara. Sepanjang 2023 saja, setidaknya ada lima perempuan yang melapor telah mengalami begal payudara. Itupun hanya yang ramai di media sosial dan bukti pelecehannya tertangkap CCTV. Ada banyak kejadian lain yang tak dilaporkan maupun viral.

Angka kekerasan seksual di Sleman memang mengkhawatirkan

Kendati sudah ada laporan dan video begal payudara viral di media sosial, belum ada follow up atas kasus ini dari pihak yang berwajib. Padahal, saat kasus ramai, polisi mengaku tengah memburu pelaku.

Mojok sendiri pernah mewawancarai Erni (32), salah satu korban kekerasan seksual di Babarsari dalam bentuk begal payudara, mengaku sempat mengadukan perkara ini ke polisi. Sayangnya, ia hanya disuruh bersabar sampai akhirnya kasus tersebut menguap entah ke mana.

“Enggak ada hasil. Padahal video dan lokasinya sudah jelas,” ungkapnya.

Angka kasus kekerasan seksual kepada perempuan di DIY memang sangat mencemaskan. Berdasarkan laporan DP3AP2 DIY,  per 2023 lalu mereka menangani 1.187 perempuan dan anak korban kekerasan seksual. Jumlah laporan tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang mengindikasikan dua hal.

Pertama, kasus kekerasan seksual naik dari tahun sebelumnya. Kedua, terjadi juga peningkatan kesadaran buat melapor meski tidak semua korban berani melakukannya.

Sleman sendiri menjadi kabupaten di DIY terbanyak dengan kasus kekerasan seksual menurut laporan tersebut. Jumlah perempuan yang melapor mencapai 238 orang. 

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Jogja Pantas Menyandang Julukan ‘Kota Tukang Parkir’, Ada Warung Ramai Dikit Saja Langsung Muncul Bapak-Bapak Pakai Rompi

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2024 oleh

Tags: BabarsariJogjakekerasan seksualkekerasan seksual di babarsari
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.