Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Cerita Pelaku Bisnis Sewa Mobil di Jawa Tengah: Bisa Menguliahkan Anak dan Renovasi Rumah, tapi Harus Siap Risiko Mobil Dibawa Lari

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
4 Mei 2024
A A
Cerita Pelaku Bisnis Sewa Mobil di Jawa Tengah: Bisa Menguliahkan Anak dan Renovasi Rumah, tapi Harus Siap Risiko Mobil Dibawa Lari

Cerita Pelaku Bisnis Sewa Mobil di Jawa Tengah: Bisa Menguliahkan Anak dan Renovasi Rumah, tapi Harus Siap Risiko Mobil Dibawa Lari (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bisnis sewa mobil adalah bisnis yang menggiurkan jika di kota besar macam Jogja, Jakarta, Semarang. Tapi buka bisnis sewa mobil di kabupaten, beda cerita. Edi (60), bercerita tentang lika-liku bisnis sewa mobil, yang punya sisi gelap yang tak disangka.

***

Semua bermula dari ketika Edi dipecat dari salah satu perusahaan swasta di salah satu kabupaten di Jawa Tengah pada 2016. Edi mulai kebingungan untuk mencari pemasukan tambahan mengingat usianya sudah memasuki masa senja. Dia memang masih jadi PNS di salah satu dinas, tapi sebagai PNS golongan kroco, tentu gajinya jauh dari kata cukup. Dia masih harus membiayai anaknya yang kuliah dan satu anaknya yang masih kecil.

Parahnya, dia dipecat tanpa pesangon. Mau melawan, tapi tak punya tenaga, akhirnya dia memilih untuk memutar otak, mencari jenis bisnis yang dia kuasai. Sebagai sopir, dia amat familiar dengan bisnis sewa mobil, dan itu yang dia pilih. Masalahnya adalah, dia tak punya modal.

“Aku akhirnya milih ambil utang bank. Sebenarnya ya saat itu nekat, wong saya nggak yakin berhasil, saya juga sudah tua. Kalau gagal, yo rampung mas nasibku.”

Saat itu dia berutang dalam jumlah yang cukup besar. Beliau tidak membuka berapa besarannya, tapi dia mengaku dari utang itu dia bisa beli dua mobil sejuta umat: Avanza dan Xenia. Kenapa dia beli mobil itu, sebab, mobil itu pasti laku untuk disewakan.

Koneksi yang dia punya, ditambah mobilnya memang jenis mobil yang sering laku, memudahkan segalanya.

Pakai jasa makelar, eh kena kasus narkoba

Awalnya, Edi memilih untuk menitipkan mobilnya ke makelar sewa. Jadi seperti ini cara kerjanya. Ada jasa makelar sewa yang mencarikan pelanggan, lalu pemilik mobil dapat uang dari makelar, dipotong jasa. Nah, harga sewa, ditentukan makelar. Edi mengaku, saat itu pemasukan lumayan stabil. Paling tidak, per hari dia bisa mendapat 200 ribu.

“Itu kalau yang laku cuma satu mobil, Mas. Nek 2, ya beda. Dua kali lipat, bisa lebih mahal kalau sewanya setengah hari. Kan mobil bisa diputer dua kali.”

Edi menjalani metode ini sekitar beberapa bulan, sebelum si makelar terkena masalah. Gara-gara anak makelar ditangkap polisi karena kasus narkoba, uang sewa tiba-tiba seret. Seminggu kadang hanya bisa diambil 3 kali, bahkan tak jarang tak bisa diambil sama sekali. Bilangnya, mobilnya nggak laku. Ternyata, mobilnya laku, hanya saja uangnya tak disetor ke Edi. Mau tak mau, Edi berhenti memilih untuk dikelola sendiri.

Awalnya Edi takut juga kalau bisnis sewa mobilnya seret karena dia tak lagi punya makelar yang bisa membantunya. Maka dari itu, Edi mulai ambil job jadi sopir pribadi orang-orang yang butuh jasa seperti ini.

“Orang kaya yang nggak punya sopir pribadi itu sebenarnya banyak, Mas. Nah, aku ambil jasa kayak gini dan laku ternyata. Kalau pas rame, seminggu aku beneran nggak libur. Padahal ya kadang cuma nganter antarkabupaten tok. Kadang malah aku dipanggil buat ambil laundry.

“Lho kok iso, Pak?”

“Orang kaya memang aneh-aneh, Mas. Nyuci baju aja maunya di kota.”

Iklan

Gara-gara jadi sopir pribadi inilah, Edi bisa menyebarkan informasi kalau dia juga punya mobil untuk disewa. Dari bos-bos yang sering memakai jasanya itulah Edi menjalin koneksi. Akhirnya, sejak itu, sekitar 2017 hingga sekarang, mobilnya hampir tak pernah selo.

“Saking ramainya, Mas, waktu datengin wisuda anakku, aku sewa mobil orang. Lha pie, saking ramene je. Tapi ya lucu, pemilik bisnis sewa mobil malah nyewa mobil.”

Risiko bisnis sewa mobil, unitnya digadai

Bisnis Edi bukan tanpa kendala, justru bisnis sewa mobil ini punya risiko yang kelewat besar. Salah satu risikonya adalah, unit yang disewa bisa jadi dijual atau digadaikan. Dan Edi tak sekali mengalami ini.

Katanya, dia sudah mengalami unit miliknya digadaikan 3 kali. Semua pelakunya adalah penjudi. Ini yang bikin Edi pusing, sebab, kebanyakan mobilnya disewa penjudi. Jadi dia tak bisa blacklist orang-orang tersebut.

“Penjudi itu, Mas, kalau menang, ngasih komisinya bisa 100 persen sewa. Tapi nek kalah, ya berharap nggak digadaikan aja.”

Tapi untungnya, Edi punya koneksi preman dan polisi yang lumayan luas. Jadi tiap mobilnya lewat masa sewa, dia bisa minta informasi ke banyak orang dalam sekali waktu. Maka dari itu, mobilnya selalu bisa balik meski digadai oleh penjudi. Tapi katanya sudah 4 tahun terakhir tak ada penjudi yang sewa mobilnya.

“Pak, kalau mereka punya duit buat judi, kenapa nggak beli mobil sendiri ya?” Saya iseng bertanya, karena beneran nggak paham alur pikirnya.

“Lha kalau mereka bisa mikir, nggak mungkin jadi penjudi to, Mas?”

Benar juga ya.

Hanya saja, tak berarti Edi tak kehilangan apa-apa. Dia sudah kehilangan satu unit Xenia dijual oleh orang yang tak bertanggung jawab. Dan orang tersebut adalah saudaranya sendiri.

“Bilangnya disewa setahun, Mas, itu pas 2020. 3 bulan pertama, lancar. Seterusnya kok seret. Saya pikir karena pandemi. Ternyata, sama adik saya dijual.”

Baca halaman selanjutnya

Berbisnis di kabupaten itu penuh tantangan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2024 oleh

Tags: bisnis sewa mobiljawa tengahsewa mobilsopir
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Utara Jawa.MOJOK.CO
Mendalam

Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Semarang yang Masih Diabaikan

16 Oktober 2025
Penerbangan Perdana Semarang-Kuala Lumpur Sukses! Bandara Ahmad Yani Akan Buka Rute ke Singapura MOJOK.CO
Kilas

Penerbangan Perdana Semarang-Kuala Lumpur Sukses! Bandara Ahmad Yani Akan Buka Rute ke Singapura

5 September 2025
Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Bupati dan Wali Kota Percepat Pemulihan Daerah MOJOK.CO
Kilas

Gubernur Ahmad Luthfi Instruksikan Bupati dan Wali Kota Percepat Pemulihan Daerah

5 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.