Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Toples Tupperware Beri “Kesedihan Abadi” usai Ibu Tiada dan Rasa Iri pada Keluarga Teman Sendiri

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
15 April 2025
A A
Toples Tupperware bikin nelangsa usai ibu tiada dan rasa iri karena kemiskinan keluarga MOJOK.CO

Ilustrasi - Toples Tupperware bikin nelangsa usai ibu tiada dan rasa iri karena kemiskinan keluarga. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tupperware, dengan produk rumah tangga seperti botol, toples, kotak makan, dan sejenisnya, memang melekat pada ingatan sebagian banyak orang Indonesia. Terutama antara ibu (emak-emak) dengan anaknya.

Karena itulah muncul anekdot: Kasih sayang ibu pada Tupperware jauh lebih besar ketimbang pada anaknya sendiri. Karena jika seorang anak membawa Tupperware milik si ibu, si ibu mesti berpesan, “Jangan sampai hilang!”.

Namun, tidak semua orang punya ingatan “menyenangkan” dengan produk asal Amarika Serikat tersbut.

Sebelumnya, Mojok menyimak cerita bagaimana Tupperware memberi trauma pada seseorang: betul-betul dimarahi ibu lantaran menghilangkan botol milik ibu di sekolah.

Jejak keramahan ibu pada toples dan botol Tupperware

Almarhumah ibu Kamal (26) adalah seorang guru berstatus PNS. Seingat Kamal, sudah sejak dia masih SMP, ibunya “mengoleksi” produk-produk Tupperware. Di antaranya toples, botol, dan kotak makan.

“Toples Tupperware itu nggak pernah kosong. Selalu diisi camilan. Kripik, marning, kacang polong. Itu selalu ditaruh di meja ruang tamu. Nggak usah nunggu lebaran. Kalau isinya habis, isi ulang,” ungkap Kamal, Senin (14/4/2025).

Sejak SMP hingga SMA, rumah Kamal memang selalu menjadi jujukan teman-teman sekolahnya. Bahkan setelah dia kuliah pun, tiap pulang ke kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur, teman-teman SMA-nya masih sering main ke rumahnya.

Alih-alih terganggu, ibu Kamal malah merasa senang rumahnya jadi jujukan. Sebab, dengan begitu, dia tahu kalau Kamal punya banyak teman.

“Karena itu ibu suka nyepakke (nyiapin) camilan buat anak-anak. Kalau ngumpul tinggal nyemil. Kadang dibuatin es juga sama ibu. Kalau nggak ya minimal air dingin dalam botol (Tupperware),” tutur Kamal.

Daripada Kamal keluyuran, ibu Kamal lebih suka begitu: modal beli camilan biar Kamal dan teman-temannya nongkrong di rumah saja. Itu lebih baik karena lebih terkontrol.

Kotak makan untuk berbagi di sekolah

Semasa SMP hingga SMA, Kamal terhitung beruntung. Karena ketika kebanyakan temannya tidak ada yang membawa bekal, ibunya senantiasa membawakannya bekal dalam kotak makan Tupperware.

“Kadang nasi. Kadang roti tawar,” ungkap Kamal. “Tapi itu akhirnya buat kumakan bareng-bareng sama beberapa temen kelas.”

Bahkan, kadang Kamal tidak ikut makan. Dia bawa bekal dari ibunya memang untuk dibagikan ke teman-temannya.

Hingga kini, setiap ketemu dengan teman-teman SMA-nya dulu, momen-momen tersebut selalu terkenang. Ada perasaan lega di hati Kamal, karena ibunya terkenang baik dalam ingatan orang lain. Di saat bersamaan, ada perasaan nelangsa yang diam-diam menyelinap di batinnya.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Semua berubah usai ibu tiada dan rasa iri keluarga miskin pada keluarga teman sendiri

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 16 April 2025 oleh

Tags: botol tupperwarekotak makan tupperwarepilihan redaksiproduk tupperwaretoples tupperwaretupperwaretupperware bangkrut
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.