Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Saya Menyesal Pernah “Memuja” Jokowi Secara Ugal-ugalan karena Dulu Terlihat Baik

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
22 Agustus 2024
A A
Rakyat Kecil Kawal Putusan MK Melalui Demo di Jogja, Kecewa dengan Jokowi MOJOK.CO

Rakyat kecil ikut demo di Jogja kawal putusan MK, tanda kecewa dengan Jokowi. (Aly Reza/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Upaya “pembegalan” DPR RI terhadap putusan MK terkait syarat pencalonan di Pilkada 2024 memicu gelombang demonstrasi. Salah satunya demo yang terjadi di Jogja, Kamis (22/8/2024). Demo tersebut merekam kekecawaan rakyat pada Jokowi, bahkan sekalipun mereka sebenarnya tak paham politik sama sekali.

Spanduk-spanduk bernarasi kekecewaan pada Jokowi dibentangkan oleh massa demo di Jogja sejak berada di titik kumpul area parkir Abu Bakar Ali (ABA) pukul 09.30 WIB. Selain itu, massa aksi—yang terdiri dari gabungan berbagai elemen masyarakat—membawa poster bernarasi perlawanan terhadap upaya pembegalan putusan MK oleh DPR RI.

Demo di Jogja menyadarkan kalau Jokowi menyalahi aturan

Menjelang Zuhur, ketika massa demo di Jogja bergerak menuju Gedung DPRD DI Yogyakarta, saya sengaja memisahkan diri dari teman-teman wartawan lain. Saya memilih tinggal di area parkir ABA.

Seorang pedagang asongan, Sanusi (50), tampak duduk setelah sebelumnya mondar-mandir menjajakan air minum pada massa aksi siang itu. Matanya masih menatap lekat-lekat ke arah massa aksi yang kemudian memadapti Jalan Maliobioro. Saya lantas menghampirinya.

Rakyat Kecil Kawal Putusan MK Melalui Demo di Jogja, Kecewa dengan Jokowi MOJOK.CO
Massa demo di Jogja berkumpul di area parkir Abu Bakar Ali (ABA). (Aly Reza/Mojok.co)

“Semalam dapat info dari teman-teman (sesama pedagang asongan), bakal ada demo gedhen (besar). Saya langsung ke sini sejak pagi,” ujarnya usai menyodorkan sebotol air mineral pada saya.

Panggilan demo bertajuk “Jogja Memanggil” memang sudah terdengar sejak sehari sebelumnya, Rabu (21/8/2024). Tak lama setelah mencuat wacana DPR RI hendak menganulir putusan MK.

Sanusi tentu tak begitu paham tentang putusan MK yang sedang ramai dibicarakan dan memicu gelombang demonstrasi, termasuk demo di Jogja pagi itu. Hanya saja, dari apa yang ia lihat dan dengar di titik kumpul ABA, Sanusi tahu kalau Jokowi ingin melanggengkan kekuasaannya dengan segala cara. Dan itu menyalahi aturan. Setidaknya, begitulah pemahaman Sanusi.

“Kalau rakyat kecil menyalahi aturan saja kena hukuman. Jadi kalau orang pemerintah yang menyalahi aturan, pantas saja didemo,” sambungnya.

Siapapun yang berkuasa, tetep cari makan sendiri

Di tempat terpisah—tapi masih di sekitar ABA—saya sempat berbincang dengan Puput (50), salah satu pemilik kios yang sedari pagi kiosnya ramai jadi jujukan massa demo di Jogja.

“Alhamdulillah laris,” ujarnya saat saya singgah di kiosnya.

Sejak pukul 08.00 WIB, ketika massa demo di Jogja mulai berdatangan, hilir mudik di kios Puput seolah tak ada jeda. Tampak ada yang memberi air mineral dan yang paling banyak tentunya rokok.

Rakyat Kecil Kawal Putusan MK Melalui Demo di Jogja, Kecewa dengan Jokowi MOJOK.CO
Massa demo di Jogja membentangkan spanduk berisi kritik dan kekecewaan pada DPR yang hendal “begal” putusan MK. (Aly Reza/Mojok.co)

Sebagai orang awam, Puput mengaku tak paham apa masalah yang memicu demo di Jogja hari ini. Ia hanya tahu kalau massa demo membawa spanduk-spanduk bergambar dan bertuliskan “Jokowi”.

Saya lalu mencoba menjelaskannya pelan-pelan, dengan ringkas dan bahasa sederhana. Intinya, demo di Jogja hari ini pemicunya adalah karena Jokowi diindikasi melanggengkan kekuasaan. Salah satunya dengan memuluskan langkah putra bungsunya, Kaesang Pangarep, maju di Pilkada 2024 melalui cara-cara tak benar.

“Owalah…,” respons Puput.

Iklan

“Saya nggap paham, Mas, yang begitu-begitu. Karena mbuh Jokowi, mbuh Prabowo, mbuh Gibran, mbuh Kaesang yang jadi presiden, orang kecil kayak saya tetep saja cari makan sendiri.” Jawaban yang begitu menampar.

Demo di Jogja: penyesalan pernah “memuja” Jokowi

Sebelum menghampiri dua pedagang tersebut, saya sempat berbincang dengan seorang emak-emak paruh baya yang melebur di tengah massa demo di Jogja. Ia—dan emak-emak lainnya—turut mengenakan pakaian serba hitam.

“Tahu info ada demo di Jogja lewat pesan grup WA ibu-ibu RT, Mas,” ungkap Rini* (panggil saja begiti). Emak-emak itu tak berkenan disebut namanya. Takut dicari aparat.

Dua kali Pemilihan Presiden (Pilpres), dua-duanya Rini memilih Jokowi. Karena di matanya, Jokowi adalah sosok santun dan merakyat. Pastilah akan membela hak-hak rakyat kecil.

Rakyat Kecil Kawal Putusan MK Melalui Demo di Jogja, Kecewa dengan Jokowi MOJOK.CO
rekaman kekecewaan rakyat pada Jokowi. (Aly Reza/Mojok.co)

Ketika ada isu-isu miring tentang Jokowi, Rini menjadi salah satu orang yang cukup militan membela dan menyanjung-nyanjungnya. Kalau pakai istilah Gen Z: membela secara ugal-ugalan). Terutama jika ada obrolan semacam itu di grup WA emak-emak RT-nya.

“Kalau ditanya soal putusan MK dan apalah itu, saya nggak paham. Tapi saya nyesel pernah menyanjung Jokowi, karena ternyata bukan orang baik,” ucap Rini.

Saya masih ingin melayangkan beberapa pertanyaan pada Rini. Sayangnya, Rini justru berpamitan untuk segera maju di tengah-tengah barisan emak-emak yang lain. Massa aksi lalu bergerak memadati Jalan Malioboro. Sayup-sayup terdengar instruksi, nyanyian “Darah Juang”, dan nyanyian-nyanyian perjuangan-perlawanan lain untuk mengawal putusan MK.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Ternyata Cak Nun Benar Perihal Jokowi Firaun

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

 

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2024 oleh

Tags: demo di jogjaJogjajokowiputusan mk
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.