Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Tiga Kebijakan Kontroversial Megawati Selama Menjabat Presiden RI, Kenalkan Outsourcing hingga Jual Indosat

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
23 Januari 2023
A A
kebijakan kontroversial megawati

Ilustrasi Era Kepemimpinan Megawati

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK–Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri berulang tahun ke-76 tepat pada hari ini, Senin (23/1/2023). Selama menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, ia beberapa kali mengeluarkan kebijakan kontroversial. Apa saja itu?

Ketua Umum PDIP ini memang akrab dengan kontroversi. Sepanjang tahun 2022 saja, nama dia menjadi langganan trending topic di Twitter akibat pernyataan-pernyataannya yang dianggap kontroversial oleh masyarakat.

Misalnya, awal tahun 2022 tatkala Indonesia mengalami krisis minyak goreng, Megawati justru melontarkan pernyataan yang dianggap nirempati. Alih-alih menyalahkan kebijakan yang buruk mengenai ekspor minyak, Mega justru menyerang masyarakat umum, khususnya ibu-ibu.

“Saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?” komentar Mega kala itu.

“Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia, lho. Lha kok njelimet [rumit] gitu,” sambungnya.

Pernyataannya soal minyak goreng hanyalah salah satu. Ia juga pernah dikritik ramai-ramai lantaran pernah menyinggung, antara lain, mempertanyakan sumbangsih milenial, menilai Provinsi Sumbar beda karena tidak menyukai PDIP, hingga minta jatah menteri untuk PDIP diperbanyak.

Bahkan, di awal tahun 2023 saja, nama Megawati juga sempat jadi trending topic Twitter lantaran ia me-roasting Presiden Jokowi dalam pidatonya di acara HUT PDIP ke-50 di Jakarta.

Lantas, kira-kira, apa saja kebijakan kontroversial yang pernah ia buat semasa menjabat presiden Indonesia. Berikut tiga di antaranya:

#1 Kenalkan Sistem Outsourcing

Salah satu kebijakan Megawati semasa menjabat Presiden RI yang menuai kritik adalah diperkenalkannnya sistem kerja alih daya atau outsourcing. Melansir Kompas, Megawati memang dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam lahirnya outsourcing. Kebijakan ini lahir lewat UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang disahkan di masa kepemimpinannya.

Undang-undang tersebut, sebenarnya secara gamblang telah mengatur keberadaan perusahaan penyedia tenaga kerja. Penyedia tenaga kerja yang berbentuk badan hukum wajib memenuhi hak-hak pekerja. Di dalamnya juga diatur bahwa hanya pekerjaan penunjang yang dapat dialihdayakan. Akan tetapi, sistem ini banyak diprotes buruh lantaran dianggap tidak menjanjikan kepastian kesejahteraan buruh.

Salah satu yang paling dikecam adalah kemungkinan buruh kehilangan tunjangan pekerjaan seperti karyawan pada umumnya, dan waktu kerja tidak pasti karena tergantung kesepakatan kontrak.

Sejak maraknya praktik outsourcing, Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei selalu menyertakan penghapusan outsourcing sebagai salah satu tuntutan.

Pada 2009 lalu, Megawati mengakui kebijakan yang ia ambil itu keliru. Menjelang Pemilu 2009—yang mana ia masuk sebagai kandidat capres—Megawati berjanji akan menghapus sistem outsourcing jika ia terpilih sebagai presiden. Sayang, ia kalah dalam pemilu.

Iklan

#2 Penjulan Gas Blok Tangguh ke China dengan Harga Murah

Kebijakan lain yang dianggap kontroversial adalah penjualan Gas Blok Tangguh Papua ke China dengan harga miring. Sebagaimana diketahui, pada 2002 silam Indonesia menjual gas bumi dalam bentuk gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) berkontrak jangka panjang 25 tahun ke Fujian, China.

Kontrak tersebut, pada akhirnya menjadi persoalan karena harga gas dinilai sangat murah, yakni hanya 2,4 dolar AS per MMBtu (satuan termal Inggris) dan kenaikannya dipatok maksimal 3,35 dolar AS per MMBtu, seiring kenaikan harga minyak bumi.

Kendati demikian, dalam orasi ilmiah penganugerahan doktor honoris causa di Universitas Padjadjaran pada 2016, Megawati memberikan klarifikasi atas kebijakan di masa kepemimpinannya itu. Menurutnya, pemerintah menjual LNG dari Blok Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, ke China karena alasan “tidak ada satu negara pun yang mau beli gas tersebut”.

“Saudara-saudara silakan dibuka catatan sejarah, berapa harga gas dunia saat itu. Jangan dilihat harga sekarang, karena saat Itu suplai minyak internasional masih melimpah,” ujarnya, dikutip Detik.

“Saat itu tidak ada satu pun negara yang mau membeli gas Indonesia. Sekarang ini juga hadir Menteri ESDM Kabinet Gotong Royong, Prof. Dr. Ir Purnomo Yusgiantoro. Bisa ditanyakan pada beliau kondisi saat itu, bukan hanya Indonesia yang dalam keadaan krisis. Tapi dunia pun sedang dilanda resesi. Konsumsi gas domestik juga belum siap karena perlu dibangun infrastruktur,” tegasnya.

#3 Privatisasi BUMN

Di antara berbagai kebijakan Megawati, privatisasi BUMN boleh dibilang menjadi yang paling kontroversial. Sebagaimana dikutip dari Problem Demokrasi dan Good Governance di Era Reformasi (2013), saat itu “BUMN dijual dengan alasan untuk membayar utang negara”.

Seperti diketahui, Megawati diwarisi utang negara yang membengkak imbas dari krisis moneter pada tahun 1998/1999. Penjualan belasan BUMN, yang nilainya mencapai Rp18,5 triliun pun, diklaim berhasil menurunkan utang.

Namun, salah satu privatisasi yang paling dikecam ialah Indosat. Kala itu, Indosat dijual seharga Rp4,6 triliun kepada Tamasek Holding Company, perusahaan plat merah asal Singapura. Lima tahun kemudian, Tamasek menjual saham Indosat kepada Qatar Telecom dengan harga mencapai tiga kali lipat.

Hingga kini, penjualan Indosat ini pun masih sering diperbincangkan, bahkan kerap dipakai lawan politik untuk mendelegitimasi citra Megawati.

Bahkan, Presiden Joko Widodo—presiden usungan Megawati—saat berkampanye untuk Pemilu 2014 mengatakan suatu saat akan membeli saham Indosat, tetapi dengan harga yang wajar. Hingga kini, keinginan itu belum tercapai.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Jokes Garing Megawati Adalah Bentuk Pembebasan Burung dari Sangkarnya

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2023 oleh

Tags: indosatkebijakanMegawatipdipPemilu 2024
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Solo Fighter PDIP vs Keroyokan di Kandang Banteng, Pilkada 2024.MOJOK.CO
Aktual

Solo Fighter vs Keroyokan di Kandang Banteng, Benarkah Jateng Tak “Merah” Lagi? 

29 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.