MOJOK.CO – Populi Center menggelar survei nasional pada rentang 5-12 Juni 2023. Hasilnya elektabilitas Ganjar berada di atas Prabowo dan Anies Baswedan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi menjadi calon presiden yang paling banyak dipilih jika pemilu digelar hari ini. Hal tersebut diketahui dari survei nasional yang digelar Populi Center terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia pada rentang 5-12 Juni 2023.
Pada pertanyaan terbuka, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih dengan dukungan sebesar 21,9 persen. Di bawahnya, ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 19,3 persen.
Sementara di posisi ketiga ada bacapres dari Koalisi Perubahan yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan angka 14,4 persen.
“Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih oleh masyarakat sebagai Presiden, apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini,” kata peneliti Populi Center Hartanto Rosojati dalam rilis resminya, dikutip Rabu (28/6/2023).
Elektabilitas Ganjar ‘rebound’
Sementara dalam hal elektabilitas, capres PDIP tersebut mengalami rebound alias kembali ke atas. Seperti yang diketahui, dalam beberapa survei bulan-bulan sebelumnya dukungan terhadap Ganjar mengalami penurunan dan posisi pertama ditempati Prabowo.
Namun, dalam simulasi tiga capres yang dibuat Populi Center, Ganjar kembali mengambil alih posisi puncak dari Ketum Partai Gerindra itu.
“Pada simulasi terkait tiga tokoh yang akan dipilih menjadi Presiden 2024, Ganjar Pranowo unggul dengan 35,8 persen,” sambung Hartanto.
Prabowo yang berada di urutan kedua meraih 33,4 persen dukungan. Sedangkan Anies meraih 23,2 persen.
Lebih lanjut, Hartanto menambahkan bahwa tren keterpilihan Ganjar sebenarnya juga terus naik. Pada jajak pendapat April 2023, Ganjar meraih 30,8 persen dan itu meningkat menjadi 35,8 persen pada Juni 2023.
Bagaimana dengan tingkat penerimaan masyarakat?
Lebih lanjut, survei Populi Center juga menunjukkan bahwa secara bergantian, Prabowo dan Ganjar unggul di 10 kategori akseptabilitas masyarakat berdasarkan kemampuan para tokoh.
“Urutannya itu bergantian itu antara Ganjar dan Prabowo, kalau Anies konsisten di urutan ketiga,” ujar Hartanto.
Meski secara keseluruhan kalah dalam elektabilitas, Prabowo berhasil memimpin untuk kategori “mampu menjaga stabilitas keamanan” dengan persentase 61,9 persen. Diikuti Ganjar dengan 15 persen dan Anies 12,3 persen.
Kemudian, dalam kategori “mengatasi persoalan politik luar negeri”, sang menhan juga menang dengan dengan 49 persen. Sementara Ganjar mendapat 19,9 persen, lalu Anies di urutan ketiga dengan 15,8 persen.
Lebih jauh lagi, Prabowo juga memimpin kategori capres yang “mampu memberantas korupsi”. Ia menang dengan persentase 36,3 persen, diikuti Ganjar 26 persen dan Anies 16,7 persen.
Sementara kategori sisanya, semua dilumat habis oleh Ganjar. Misalnya saja, ia unggul di kategori “mampu diterima semua kalangan”, yakni 39,8 persen. Sementara Prabowo hanya memperoleh 26,8 persen.
Poin ini tak terlepas dari dua kategori berikutnya, yakni “solidaritas sosial” dan blusukan”, di mana Ganjar mengungguli Prabowo. Dalam hal solidaritas, Ganjar unggul 37,9 persen dan Prabowo hanya mendapat 24,3 persen. Sementara blusukan, Ganjar unggul jauh 48,8 persen berbanding 16,1 persen milik Prabowo—yang justru di posisi 3.
Untuk kategori “bagus dalam berpidato”, Ganjar juga unggul dengan 35,3 persen, disusul Anies 28 persen, baru Prabowo di urutan ketiga dengan 26,6 persen.
Terakhir, dalam kategori “mampu menjaga toleransi dan mampu memimpin serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan”, Ganjar juga masih mengungguli lawan-lawannya.
“Dinamika dukungan masyarakat kepada calon presiden cukup menarik untuk diperhatikan. Berdasarkan data tren, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi dua tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas yang cukup ketat,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi