MOJOK.CO – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto jadi satu-satunya bacapres yang belum mengumumkan nama cawapresnya. Jika Prabowo memilih Gibran Rakabuming jadi cawapres, maka bisa jadi langkah blunder.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memang jadi kandidat pendamping Prabowo paling potensial. Putusan MK soal gugatan usia capres-cawapres pada Senin (16/10/2023) lalu, bahkan dinilai untuk “memuluskan” jalan putra Jokowi itu buat mendampingi Prabowo.
Namun, pakar politik UGM Wawan Mas’udi menilai, penunjukkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10/2023) lalu mengubah situasi.
“Saya kira koalisinya Prabowo Subianto sedang pusing untuk menentukan cawapres. Tapi dugaan saya pilihannya tinggal sedikit,” kata Wawan, Jumat (20/10/2023).
Dengan berubahnya dinamika politik dalam seminggu terakhir, Dekan Fisipol UGM ini menyebut Prabowo tengah mempertimbangkan sosok yang mampu memperkuat perolehan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dua daerah ini punya jumlah pemilih yang besar.
Sayangnya, kata Wawan, dua tokoh yang bisa mengerek suara di dua daerah itu, telah bergabung dengan koalisi lain.
“Dugaan saya beliau akan mencari sosok yang kira-kira bisa membantu memperkuat elektoralnya, khususnya di basis pemilu. Kalau dalam konteks Jawa itu Jawa Tengah dan Jawa Timur, plus yang luar Jawa. Itu saya kira Pak Prabowo akan perhatian ke situ,” ujar Wawan.
ET dan Khofifah kandidat terdepan
Dengan demikian, Wawan pun menduga bahwa kini, pilihan Prabowo tinggal condong ke dua nama: Menteri BUMN Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa.
Kedua nama ini, ia nilai mampu mengimbangi suara kedua lawan, yakni Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud, di Jateng maupun Jatim.
“Kalau di Jateng dan Jatim, pilihan tinggal antara Khofifah dan Erick, karena kekuatan Erick di Jatim berdasarkan survei juga tinggi,” ucap Wawan.
Prabowo pilih Gibran, jadi pukulan balik
Berdasarkan analisis Wawan, seandainya Prabowo memilih Gibran, itu malah akan menjadi bumerang. Pasalnya, sejak ada putusan MK soal batas usia capres-cawapres, putra Jokowi itu mendapat banyak sentimen negatif.
Alhasil, jika memaksakan diri menggunakan Gibran jadi cawapres, secara politik itu malah jadi pukulan balik bagi Prabowo. Permasalahan itu juga akan mudah dikapitalisasi menjadi “musuh bersama”.
“Politik dinasti itu akan menjadi dalam tanda kutip, ‘musuh bersama’, kalau itu dipaksakan dan itu tentu bukan pilihan yang tepat,” kata Wawan.
“Jadi, ya, pilihan tinggal dikit. Dugaan saya tinggal antara Erick Thohir atau Bu Khofifah,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Sutan Sjahrir Jadi Perdana Menteri di Usia 36 Tahun, tapi Belum Pernah Jadi Kepala Daerah
Cek berita dan artikel lainnya di Google News