Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Partisipasi Politik Warga Jogja Tinggi, Begitu Juga dengan Politik Uangnya

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
30 Desember 2022
A A
partisipasi politik mojok.co

Ilustrasi politik uang (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Animo masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam menyongsong Pemilu 2024 cukup tinggi. Kendati demikian, masalah-masalah yang dihadapi, khususnya politik uang (money politic) juga menunjukkan kecenderungan yang sama.

Lembaga penelitian Kolaborasi Strategis (Kolasse) mencoba memetakan pengetahuan warga DIY, yang tersebar di 50 kelurahan di 5 lima kabupaten/kota, terkait Pemilu 2024. Dari hasil survei terhadap 484 responden, 80 persen lebih masyarakat DIY mengaku paham dan sebagian besar mengatakan siap berpartisipasi dalam pemilu.

“Hasil di lapangan menunjukkan, sebesar 80,4 persen warga masyarakat mengetahui pemilu akan dilakukan tahun 2024 mendatang, di mana 74,8 persen di antaranya menyatakan akan ikut berpartisipasi,” tulis laporan berjudul “Partisipasi Pemilih dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Provinsi DIY” tersebut.

“3,1 persen belum memutuskan, dan 2,5 persen menyatakan tidak akan ikut berpartisipasi,” sambungnya.

Chiefs Operating Officer (COO) Kolasse, Satria Aji Imawan, memaparkan bahwa besarnya partisipasi warga DIY menjelang Pemilu 2024 ini juga diikuti dengan kecenderungan politik yang beragam atau majemuk.

Misalnya, terlihat dalam hal penentuan parpol mana yang bakal dicoblos. Beberapa kelompok masyarakat mengaku bahwa mereka mencoblos suatu parpol atas dasar kesamaan ideologi politik (25 persen). Pun, tak sedikit juga yang menjawab karena sekadar ikut-ikutan pilihan lingkungan sekitar, pilihan turun temurun keluarga, dan ada juga yang memilih parpol hanya karena menyukai ketua partainya saja.

Akan tetapi, kata Aji, untuk urusan memilih presiden warga DIY punya kecenderungan yang serupa. Separuh lebih responden (52 persen) mengaku bahwa mereka akan memilih calon presiden karena figur tersebut dianggap dekat dengan rakyat. Indikatornya, adalah karena figur ini sering blusukan dan berdialog langsung bersama warga.

“Blusukan dan paham ekonomi rakyat masih akan menjadi simpul untuk menaikkan elektabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama bagi pemilih muda,” papar dosen Administrasi Publik Universitas Diponegoro ini, Kamis (29/12/2022).

Politik uang masih jadi masalah akut

Kendati partisipasi politik masyarakat DIY cukup tinggi, hal ini juga berbanding lurus dengan masalah yang mengikutinya. Salah satunya terkait politik uang atau money politic.

Warga Jogja mengaku, bahwa mereka pesimis politik uang dapat dihilangkan. Perasaan pesimistis ini selaras dengan kecenderungan mereka yang cukup menerima kehadiran money politic itu sendiri.

Ketika responden ditanya, “apabila terdapat politik uang di lingkungan dekat tempat tinggalnya, apakah tetangga responden akan turut menerima uang tersebut”, sebesar 25,8 persen menjawab akan menerima dan memilih kandidat yang diminta. Adapun 30,7 persen yang lain mengatakan akan menerima tapi tidak akan memilih kandidat yang diminta.

Bahkan, saat mereka ditanya apakah akan melaporkan praktik politik uang apabila terjadi di wilayah mereka, nyaris seluruh responden (81,3 persen) mengatakan tidak akan melaporkan tindakan itu.

“Sebesar 65,5 persen merasa bukan urusan mereka, sebesar 15,8 persen karena sedikit takut. Hanya sebesar 17,2 persen yang mengatakan akan melaporkan,” urai laporan tersebut.

Pakar Kepemiluan Mada Sukmajati menyebut, sikap permisif masyarakat DIY atas politik uang hendaknya menjadi warning bagi para pemangku kebijakan. Khususnya karena ini mendekati tahun-tahun pemilu.

Iklan

“Politik uang masih sangat kuat,” ujar Mada, yang juga menjadi pembicara dalam acara rilis hasil penelitian tersebut, Kamis (29/12/2022).

“Dan ini perlu untuk menjadi catatan bagi para pemangku kebijakan, terutama mengingat banyak warga masyarakat yang tidak terlalu peduli dengan adanya praktik politik uang,” tutup Dosen DPP UGM ini.

Reporter: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Temuan Kolasse: Mayoritas Warga Jogja Jagokan Ganjar-RK

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2022 oleh

Tags: Pemilu 2024politik uang
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT.mojok.co
Ragam

Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.