Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Beban Domestik hingga Patriarki Masih Jadi Penyebab Perempuan Susah Mengakses Teknologi Digital

Kenia Intan oleh Kenia Intan
10 Maret 2023
A A
perempuan dan digitalisasi

Ilustrasi perempuan mengakses teknologi digital (MOJOK.CO).

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kemajuan teknologi membawa berbagai perubahan dalam kehidupan, tidak terkecuali bagi perempuan. Sayangnya, banyak perempuan tidak bisa mengambil manfaat dari kecanggihan teknologi. Bukan karena tidak mau, melainkan kesenjangan gender lah yang membuat akses perempuan terhadap teknologi digital belum optimal.

Kesenjangan gender dalam transformasi digital dapat terlihat dari beberapa indikator sebenarnya, salah satunya kepemilikan perangkat digital dan akses internet oleh perempuan.

Melansir dari Pedoman Transformasi Digital Perempuan yang dirilis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 30 November 2022 lalu, kepemilikan perangkat digital oleh perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki.

HP atau smartphone, misalnya. BPS merilis Hasil Statistik Kesejahteraan Rakyat 2021, yang menunjukkan bahwa terdapat 71,12% laki-laki dan 60,58% perempuan yang memiliki telepon seluler/nirkabel.

Tidak hanya HP atau smartphone, hasil survei juga menunjukkan kepemilikan gadget perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan laki-laki. Laptop misalnya, kepemilikan oleh perempuan 19,47 persen sementara laki-laki 23,07 persen.

Itu baru kepemilikan perangkat digital, belum lagi akses terhadap internet yang sering kali tidak terjangkau oleh perempuan. Persentase penduduk berumur lima tahun ke atas yang mengakses internet (termasuk media sosial) secara nasional sebesar 65,05 persen laki-laki dan 59,14 perempuan.

Sumber ketimpangan: faktor finansial

Rendahnya kepemilikan perangkat digital dan akses internet oleh perempuan ini bukan tanpa sebab. Ketimpangan kemampuan finansial antara laki-laki dan perempuan menjadi hulu dari persoalan-persoalan ini.

Kesenjangan dalam peluang ekonomi perempuan seperti: upah yang lebih rendah, pekerjaan yang kurang terjamin, pendapatan yang lebih sedikit, atau kesulitan mengakses kredit, mengakibatkan perempuan memiliki perangkat digital dengan biaya lebih rendah dan cenderung mendapat manfaat yang tidak proporsional.

Bahkan, ketika perempuan telah memiliki akses terhadap teknologi sekalipun, perkembangan teknologi semakin canggih dengan tuntutan biaya yang semakin tinggi.

Begitu pula dengan paket internet. Rilis ICT Price Baskets 2021 menjelaskan, Indonesia berada di peringkat 125 dari 177 negara dengan biaya fixed broadband sebesar 7,57 persen dari Gross National Income (GNI) per kapita. Padahal, rata-rata dunia hanya 2,9 persen.

Sementara kondisi yang terjadi saat ini, perempuan memiliki pendapatan yang lebih rendah dibanding laki-laki, rata-rata 30-50 persen lebih rendah. Kondisi itu membuat paket internet semakin sulit terjangkau bagi perempuan.

Pengarusutamaan gender krusial bagi transformasi digital

Selanjutnya, masih ada hambatan-hambatan lain. Sebut saja budaya dan ekspektasi masyarakat terhadap perempuan.

Di tengah konstruksi masyarakat yang masih patriarkis, penggunaan teknologi oleh perempuan dikaitkan dengan asumsi meninggalkan tanggung jawabnya dalam ranah domestik dan rumah tangga.

Terserapnya perempuan dalam pekerjaan domestik membuatnya memiliki lebih sedikit waktu untuk mengembangkan diri mereka sendiri, serta untuk belajar bagaimana menggunakan teknologi baru.

Iklan

Belum lagi maraknya kekerasan berbasis gender di ruang digital yang semakin marak terjadi belakangan ini.

Kondisi-kondisi di atas melanggengkan kesenjangan dalam penggunaan perangkat digital bagi perempuan. Ujung-ujungnya kualitas hidup perempuan tidak akan sebaik laki-laki.

Asal tahu saja, Indek Pembangunan Manusia Perempuan (IPM) perempuan lebih rendah dibanding laki-laki yakni 69,19 berbanding 75,98. IPM adalah salah satu indikator mengukur kualitas hidup manusia. Ada banyak variabel yang digunakan dalam mengukur indeks tersebut, variabel ekonomi salah satunya.

Padahal, jika pemerintah bisa mengoptimalkan sektor pemberdayaan perempuan, Indonesia bakal punya potensi sumber daya manusia yang kuat. Jumlah populasi penduduk di Indonesia hampir separuhnya atau 49,42 persen adalah perempuan. Dari total jumlah tersebut, sebesar 53,6 persen di antaranya adalah kelompok usia produktif.

Oleh karenanya, pengarusutamaan gender dalam agenda transformasi digital di Indonesia sangat dibutuhkan. Artinya, menghapuskan segala bentuk ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam kebijakan, program, maupun evaluasi terkait agenda transformasi digital di Indonesia.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Apa Benar Ibu-Ibu Kita Gaptek? Yuk, Telusuri Akar Masalahnya

 

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2023 oleh

Tags: kesenjangan genderPemilu 2024perempuan dan digitalisasiteknologi digitaltransformasi digital
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.