MOJOK.CO – Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro dijual dengan harga sangat murah untuk ukuran spek tinggi seperti itu. Rekomendasi saya, mending beli yang pro.
Saya masih ingat ketika Redmi Note 7 akan diluncurkan di Indonesia, pihak Xiaomi Indonesia memastikan jika hape ini tidak akan gaib di pasaran. Maklum, harga murah spek bagus membuatnya bakal laris manis. Sayangnya, sama seperti Redmi Note 5, Redmi Note 7 dengan harga ritel resmi gaib di pasaran, setidaknya hingga 3 bulan setelah peluncuran.
Karena itu, ketika kemarin Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro diluncurkan di Indonesia dengan harga yang “gila”, semua orang pesimistis harga gila tersebut bisa segera dinikmati banyak masyarakat. Jeroan mumpuni, fitur meningkat, dan kamera bagus di standar kelas menengah dengan harga murah akan membuatnya menjadi rebutan. Sekalipun pihak Xiaomi Indonesia mengklaim Redmi Note 8/Pro tidak bakal gaib, pengalaman membuat saya yakin harga resmi ini baru bisa kita nikmati setidaknya di awal 2020.
Pada Redmi Note 8 bukan pro, kita akan mendapatkan hape dengan chipset Snapdragon 665 dan GPU Adreno 610 yang terkenal efisien dan irit daya. Walau secara performa harus kalah dengan Snapdragon 660, tapi keberadaan Adreno 610 membuatnya lebih baik dalam urusan pemrosesan grafis. Nilai 140 ribuan di Antutu Benchmark saya kira sudah sangat cukup untuk kebutuhan gaming menengah.
Untuk urusan kamera, ponsel ini menghadirkan set up Quad Rear Camera dengan konfigurasi 48 MP PDAF untuk kamera utama, 8 MP ultrawide, 2 MP macro camera, dan 2 MP depth sensor camera. Meski secara kualitas, gambar yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan Redmi Note 7, tapi kehadiran lensa ultrawide dan macro membuat kemungkinan pengambilan gambar makin beragam. Jangan lupa, fitur mode malam juga tetap ada, walau ya standar-standar aja.
Secara desain, bodi Redmi Note 8 pun tidak berbeda dengan pendahulunya, paling hanya tambahan setup kamera yang membedakan. Namun untuk urusan build quality, body belakang ponsel ini sudah benar-benar menggunakan kaca berbahan Gorilla Glass 5. Sayangnya, layar 6,3 inch-nya masih IPS sehingga masih belum bisa menggunakan fitur in display fingerprint.
Soal daya tahan sih nggak perlu diragukan ya, dengan baterai 4000 mAh pasti bisa nemanin kita aktivitas dari pagi sampai malam. Dengan harga mulai dari Rp2 juta untuk varian 3/32GB, Rp2,3 juta untuk varian 4/64GB, dan Rp2,7 juta untuk varian 6/128GB, siapa sih yang nggak mau beli hape ini kalau harganya sesuai ritel resmi? Kalau masih belum puas, tenang, ada versi pro-nya kok.
Satu hal yang paling menarik dari Redmi Note 8 Pro adalah penggunaan chipset Mediatek Helio G90T yang disertai GPU Mali-G76 MC4. Jarang-jarang Redmi seri Note menggunakan chipset Mediatek, dan penggunaan tersebut membuat MiFans seperti menelan ludah akan ejekan “Hape lain jelek soalnya pakai mediatek, mending snapdragon aja” yang biasa mereka berikan pada suatu masa.
Walau begitu, jangan salah sangka ya, hasil Antutu Benchmark dari Redmi Note 8 Pro bahkan bisa mencapai angka 280 ribuan. Ya, Anda boleh mengumpat melihat skor ini. Di angka begini mah, settingan rata kanan aman banget. PuBG Mobile setingan grafisnya langsung Smooth Extreme. Anjay. Chipset gaming dari mediatek kali ini sungguh mindblowing sekali, mengejutkan, dan dijual di hape dengan harga tidak masuk akal.
Dengan performa amat luar biasa (untuk ukuran hape kelas menengah), kalian tetap tidak perlu khawatir Redmi Note 8 Pro bakal panas macam setrikaan mengingat kehadiran fitur Liquid Cooling dari chipsetnya. Ya lumayan, tapi tidak terlalu panas. Oh ya, angka Antutu yang tinggi itu bisa didapat mengingat kehadiran fitur Game Turbo 2.0.
Selain performa, jualan utama dari Redmi Note 8 Pro ini memang ada di sektor kamera. Sama seperti versi tidak Pro, hape ini juga menggunakan konfigurasi Quad Camera dengan pembeda di kamera utama dengan beresolusi 64 MP. Jujur, hasil gambarnya ya bagus untuk standar kelas menengah. Nggak terlalu mengagetkan dan spesial sih, baik dari hasil gambar dan perekaman videonya.
Satu lagi hal menarik dari Redmi Note 8 Pro adalah keberadaan fitur NFC yang (((AKHIRNYA))) hadir di seri Redmi. Bagi masyarakat di sekitaran ibukota yang biasa lewat tol atau naik KRL, keberadaan NFC itu penting dan perlu untuk mengecek saldo e-money. Fitur menarik lain yang tetap hadir adalah infrared blaster yang identik banget memang sama Xiaomi.
Sama seperti yang tidak Pro, layar 6,5 inch dari Redmi Note 8 Pro masih menggunakan panel IPS, jadi pemindai sidik jari masih ada di belakang bodi. Kualitas layarnya pun masih FHD. Standar lah. Untungnya, kapasitas baterainya naik jadi 4500 mAh, lengkap dengan I/O port bertipe USB Type C dan fitur fast charge hingga 18 watt.
Terakhir, hal mengecewakan dari ponsel ini justru datang dari keputusan Xiaomi yang tidak membawa varian 8/128GB untuk pasar global. Selain itu, ketersediaan jumlah unit dari seri Redmi Note 8 juga tidak begitu banyak untuk penjualan di bulan pertama. Karena itulah, haqul yakin, seri pro-nya bakal lebih gaib dari yang biasa.
Tapi ya wajar, dengan harga “gila” Rp3,1 juta untuk varian 6/64GB dan Rp3,5 juta untuk 6/128 GB, performa kelas atas bisa dibeli dengan harga kelas menengah. Saya kira Redmi Note 8 Pro ini lebih layak untuk dibeli ketimbang seri biasanya karena performanya buas harga lebih pas. Namun, layak dengan catatan ya, kalau kalian bisa membeli ponsel ini dengan harga ritel resmi. Kalau nggak, pasti harganya melambung jauh, apalagi di awal-awal bulan peluncurannya.
BACA JUGA Review Google Pixel 4, Hape Baru Google yang Bisa Motret Bintang atau ulasan gadget di rubrik KONTER lainnya.