Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Konter

Poco M3 Katanya Entry Level Killer tapi Jeroannya Serba Tanggung, Menyedihkan

Christian Evan Chandra oleh Christian Evan Chandra
22 Januari 2021
A A
Poco M3 Katanya Entry Level Killer tapi Jeroannya Serba Tanggung, Menyedihkan MOJOK.CO

Poco M3 Katanya Entry Level Killer tapi Jeroannya Serba Tanggung, Menyedihkan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Poco M3 katanya entri level killer tapi jeroannya serba tanggung, menyedihkan. Saya sarankan untuk pertimbangkan merek lain.

Menjadi killer sepertinya memang hobi Poco. Flagship killer ada di seri F, midrange killer ada di seri X, dan entry-level killer ada di seri M. Sejatinya, saudaranya, yaitu Xiaomi dan Redmi sudah sukses merusak pasar dengan harganya yang terjangkau.

Di atas kertas, harga Poco M3 memang gila. Ketika varian 4GB/64GB di luar dijual seharga Rp2,1 juta, dia datang ke Tanah Air dengan harga 1,8 juta. Ketika varian 4GB/128GB di luar negeri dijual seharga Rp2,4 juta, dia datang ke Tanah Air dengan harga Rp2,2 juta dan mendapatkan bonus RAM sebesar 2GB.

Tunggu dulu! Ini adalah harga perkenalan. Harganya akan naik Rp100 ribu saat penjualan massal.

Memori UFS Poco M3

Ponsel entry-level dan midranger umumnya dibekali memori eMMC. Jika tidak salah mengingat, ponsel resmi dengan memori UFS termurah di Indonesia saat ini adalah Realme C17 (Rp2,6 juta).

Sekarang, takhta ini berhasil direbut Poco M3! Penggunaan UFS 2.2 dengan fitur write booster membuatnya unggul dari ponsel midranger dan flagship yang masih mengandalkan UFS 2.1, apalagi sesama entry-level yang masih mengandalkan eMMC.

Qualcomm Snapdragon seri 6 rasa midranger?

Seingat saya, terakhir kali ponsel resmi seharga Rp1-2 jutaan dengan prosesor Qualcomm Snapdragon seri 6 di Indonesia adalah Realme 5. Jika melihat ke pasar saat ini, bahkan Vivo masih percaya diri menjual Y20S (seharga Rp3,1 juta) dengan prosesor Snapdragon 460. Dengan Snapdragon 662 di Poco M3, dia akan berhadapan dengan Realme 7i yang berprosesor sama di harga Rp3,2 juta alias sepantaran dengan Poco X3 NFC.

Meskipun terlihat prestisius, hal yang perlu diperhatikan adalah sebenarnya Snapdragon 460, 662, dan 665 mengusung teknologi yang hampir sama. Perbedaan performa lebih dikarenakan clock speed dan tingkat optimalisasi.

Skor AnTuTu versi 8 Poco M3 ada di sekitar 180.000-an. WiFi 6 memang sudah didukung, tetapi pengguna paket data seluler mentok dengan jaringan LTE. Untuk aspek ini, Realme C17 dengan Snapdragon 460 masih menarik karena performa nyata tidak berbeda jauh. Bagaimana dengan Redmi 9, Redmi Note 9, dan Tecno Pova? Lebih keren lagi performanya, HD-High atau Smooth-Ultra untuk grafis ketika main PUBG dan skor AnTuTu di atas 200.000.

Speaker atas-bawah yang terasa kurang

Memiliki ponsel dengan dua lubang speaker menciptakan konfigurasi stereo. Penempatan satu lubang di bagian atas dan satu di bagian bawah membuat transmisi suara lebih baik dan menciptakan efek surround, dibandingkan terhadap ponsel lain yang menempatkan kedua lubangnya di bagian bawah.

Hal ini tentu juga lebih baik dibandingkan ponsel yang menempatkan speaker di bagian belakang. Suara tetap terdengar jelas sekalipun ponsel diletakkan di atas meja.

Bagaimana jika dipegang dalam posisi landscape? Jelas tergantung preferensi pengguna. Jika yang dipegang adalah bagian tengah, suara aman-aman saja. Jika yang dipegang adalah bagian bawah, speaker atas tidak terhalang. Jika yang dipegang adalah bagian atas, speaker bawah yang terhalang. Kesimpulannya, agak kurang maksimal, sih.

Konektivitas juga masih terasa kurang

USB Poco M3 sudah menggunakan konektor Type-C dan mendukung OTG, serta IR blaster tetap tersedia terkait fitur remote control. Jack 3.5 mm juga masih tersedia sehingga headset lama kesayangan bisa digunakan tanpa harus merogoh kocek untuk membeli wireless headset.

Jadi, konektivitas sekarang dan masa depan sudah dicakup oleh ponsel ini. Sayang, ponsel ini belum memiliki NFC. Lagi-lagi, memang jarang ponsel entry-level memiliki NFC. Nokia 3.1 Plus dengan harga di bawah Rp2 juta sudah punya NFC, tetapi spesifikasinya bukan lawan dari ponsel ini. Kurang sedikit lagi.

Iklan

Baterai besar, pengecasan wajar

Poco M3 dibekali baterai 6000mAh dan dicas dengan dukungan daya sampai 18W. Istimewa? Tidak.

Realme C12, Realme C15, dan Tecno Pova juga menawarkan hal yang sama. Hal yang patut disyukuri adalah keberadaan kepala charger berdaya 22.5 W. Meskipun entry-level, ini paket lengkap dan bukan seperti keluarga Samsung Galaxy S21, iPhone 12, atau Xiaomi Mi 11.

Tonjolan kamera yang unik

Tonjolan kamera Poco M3 berbentuk rounded rectangle yang tebal di Poco M3 ini mengingatkan kita pada Nokia PureView 808, tetapi sebenarnya malah lebih mirip dengan OnePlus 8T edisi CyberPunk 2077.

Lampu flash kecil menemani lensa utama beresolusi 48MP (akan mengalami pixel binning sehingga hasil akhir berukuran 12MP), lensa makro berukuran 2MP, dan depth sensor berukuran 2MP. Lagi-lagi dua lensa terakhir itu.

Maaf, saya sudah terlalu sering berkomentar. Redmi Note 9 dengan harga berdekatan punya lensa ultrawide dan sisa lensanya berkualitas sama, sedangkan Realme C17 dan Redmi 9 memiliki lensa utama beresolusi lebih rendah (13MP) dengan detail 47 persen lebih rendah pula.

Lensa utama di Realme C12 dan Realme C15 serta Tecno Pova? Resolusinya juga 13MP, tetapi tidak tahu pasti ukuran per pikselnya berapa. Nah, Realme C15 masalahnya punya lensa ultrawide beresolusi 8MP. Apalagi Poco M3 nggak punya perekaman video dengan kamera belakang yang memiliki resolusi maksimum di 2K (1440p) dan juga dua lampu LED flash untuk mendukung selfie dalam kondisi low-light.

Layar bagus, tetapi tidak istimewa juga

Poco M3 menggunakan layar IPS LCD beresolusi Full HD+. Punya sertifikat perlindungan cahaya biru dari TUV Rheinland. Perlindungan Gorilla Glass 3 diberikan, tetapi cuma bisa melindungi layar dari goresan. 

Screen protector sudah dipasang dari pabrik, jadi tidak perlu pusing mencarinya aftermarket. Refresh rate-nya yang masih 60 Hz memang kalah dengan Realme C17 di 90 Hz, tetapi setidaknya resolusi masih menang dari Realme C12, Realme C15, dan Tecno Pova di HD+.

Oh iya, layar ini bisa digunakan untuk menonton konten digital dengan DRM Widevine L1 ya. Soal penempatan kamera selfie, Poco M3, Redmi 9, Realme C12, dan Realme C15 masih mengandalkan waterdrop display. Pesaingnya, Tecno Pova, Realme C17, dan Redmi Note 9, sudah lebih maju sedikit dengan punch hole.

Kesimpulannya? Beli jika dan hanya jika butuh baterai besar

Jika Anda benar-benar perlu ponsel dengan baterai 6000mAh, silakan beli Poco M3. Jika kapasitas baterai masih bisa sedikit dikompromikan dengan budget yang bisa sedikit dimelarkan, saya akan lebih memilih Realme C17.

Jika budget  mentok untuk varian 6GB/128GB, tidak peduli mikir brand, dan fokus soal performa saja, Tecno Pova bisa menjadi saingan berat Poco M3. Jika budget  mentok untuk varian 4GB/64GB, tidak peduli kapasitas baterai dan kamera, serta ingin mencari performa yang lebih baik, Redmi 9 varian 4GB/64GB bisa jadi pilihan.

Kesimpulannya, Poco M3 belum bisa benar-benar mewujudkan posisinya sebagai entry-level killer. Jika harganya bisa diturunkan Rp100 ribu saja dari harga perkenalan, dia akan mewujudkan kemenangan yang telak.

Sayang, setelah masa perkenalan habis, harga produk malah naik dan tidak menawarkan keunggulan yang signifikan. Saya salut ketika Poco F2 Pro dan Poco X3 NFC diluncurkan, tetapi tidak dengan Poco M3. Menyedihkan.

BACA JUGA Poco X3 NFC, Hape Kelas Menengah Paling Recommended di Desember 2020, Kualitasnya Nggak Jauh dari Hape Flagship dan ulasan hape baru lainnya di rubrik KONTER.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2021 oleh

Tags: hape baruPocoPoco F2 ProPoco M3Poco X3 NFC
Christian Evan Chandra

Christian Evan Chandra

Pecinta ilmu aktuaria dengan hobi seputar menulis, kuliner, dan gadget.

Artikel Terkait

POCO X5 5G Nggak Jelek, cuma Nggak Tahu Malu Aja MOJOK.CO
Konter

POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja

18 Juni 2025
Poco C75: Hape Entry Level Terbaik, Harganya Sejutaan Saja MOJOK.CO
Konter

Poco C75, Hape Sejutaan yang Kini Menyandang Status Terbaik di Kelas Entry Level

12 November 2024
POCO Mojok.co
Tekno

Gokil! POCO Rilis POCO Pad, POCO M6, dan POCO F6 Sekaligus!

5 Juli 2024
Poco M6, Seri Paling Gila dari Hape Android yang Selalu Saya Suka MOJOK.CO
Konter

Poco M6, Seri Paling Gila dari Poco, Hape Android yang Selalu Saya Suka

2 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.