Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Cara Mengatasi Kebiasaan Typo/Salah Tik dan Salah Eja

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
17 Mei 2020
A A
cara mengatasi kebiasaan typo salah tik penulis mojok.co

cara mengatasi kebiasaan typo salah tik penulis mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menurut ahli, kebiasaan typo adalah tanda penulis cerdas. Wah, jadi bisa nyusun daftar kepribadian orang berdasarkan kebiasaan typonya nih.

Mula-mula harus dibedakan dua jenis typo/salah tik/salah eja, yakni yang disengaja dan tidak disengaja.

Typo/salah eja seperti was-was, jahil, fikir, telpon, silahkan, disini, apotik, aktifitas, negoisasi, telpon/telfon, dan praktek belum tentu tanda penulisnya selip. Lebih dominan kemungkinan ia memang tidak tahu ejaan bakunya atau sengaja menolak ejaan baku karena memilih mengikuti kebiasaan lama. Misalnya, ada orang yang memang sengaja memakai perduli daripada peduli sebab dulu yang benar memang perduli.

Kalau orang memang menolak rezim kata baku kamus, saya sendiri sebagai editor akan menghormatinya. Saya pernah menulis masalah kata baku itu di sini.

Hal kedua adalah perkara typo dan salah eja yang tidak disengaja. Inilah yang perlu diperbaiki jika si penulis peduli untuk berubah. Saya akan berfokus ke jenis kesalahan kedua ini.

contoh typo gawat asutralia mojok

Mengapa orang sering typo atau salah tik?

#1 Penjelasan ahli soal kerja otak

Psikolog Tom Stafford dari Universitas Sheffield, Inggris Raya dikutip Wired mengatakan typo bukanlah sinyal bahwa seseorang bodoh atau abai. Typo justru tanda kita makhluk yang cerdas. Ketika penulis mengetik, ia berkonsentrasi untuk menyampaikan makna–yang menurut Stafford adalah “high level task”. Ketika seorang penulis sangat fokus dengan gagasan yang ia tulis, fokusnya tak terpecah untuk mengurusi ia salah tik atau tidak.

Itu juga alasan kenapa penulis sering tak ngeh dia typo, namun pembaca sadar.

Sebab, penulis berfokus pada makna, dan makna itu ada di benaknya (makna → kata). Sedangkan pembaca meneliti kata satu per satu untuk meraih makna (kata → makna); mereka jadi lebih teliti.  

#2 Tidak terbiasa menulis

Ini amatan saya sendiri. Jika orang jarang menulis, kemungkinan ia salah tik semakin besar. Saya pernah melihat orang yang sangat jarang melakukan tugas menulis, menjadi sangat grogi saat disuruh menuliskan, bahkan, namanya sendiri. Pada kasus seperti ini, mereka bukan cuma typo, melainkan bisa sampai lupa menulis kata. Jadi dalam satu rentetan kalimat, ada kata yang hilang karena lupa dituliskan.

Menulis chat atau teks di media sosial memberi pengalaman berbeda dibanding menulis satu artikel panjang. Jadi, walau sekarang orang sangat terbiasa menulis, tapi keahlian menulis tak otomatis diakuisisi semua orang.

#3 Kultur media sosial

Letak seni twit-twit Willy The Kid justru ada pada typo (atau singkatan)-nya. Membaca “halah mb” jelas beda sensasinya dengan “Halah, Mbak”.

Saya pikir, kalau orang yang biasa membaca dan menulis di media sosial tiba-tiba menulis artikel, lebih besar kemungkinan ia melakukan dan memaklumi typo.

#4 Biasa menulis, tapi kesehariannya tidak menuntut akurasi ketikan

Kasir setiap hari menulis. Notulen juga. Petugas-petugas administrasi pun demikian. Tetapi wabah typo tetap bisa menjangkiti mereka karena mereka tak pernah dikritik untuk memperbaiki akurasi ketikan/tulisan.

Iklan

#5 Kata yang diketikkan memang sulit

Saya sering menemukan salah tik berupa ekslusif, asutralia, Negara, dan kata yang punya dua huruf sama berurutan semacam menggangu.

Kata negara memang kerap dikapitalisasi secara sepihak oleh Microsoft Word, jadi ini tak bisa disalahkan kepada penulisnya. Sedangkan kata eksklusif dan Australia memang mengandung kombinasi huruf yang bikin jari kita keserimpet (yakni, lebih dari dua konsonan berurutan).

#6 Saat mengetik melulu melihat keyboard

Akibatnya ia tak tahu bahwa barusan ia typo saat mengetikkan kontrol dan tiket.

Kepribadian dinilai dari kebiasaan typo

Penilaian ini dikhususkan kepada orang yang pekerjaannya menuntut akurasi, salah satunya penulis.

Typo sudah sering jadi issue, tapi tidak semua penulis serta-merta mau memperbaikinya. Mereka sudah diberi tahu bahwa ada typo ini-itu di tulisan-tulisan sebelumnya, tapi selalu saja diulang. Sebagai editor, saya akan menyobek sticky note imajiner, menuliskan “penulis bebal” di atasnya, lalu menempel itu di jidat si penulis. Memahami instruksi memang bukan keahlian penulis jenis ini.

Penulis bebal kadang penulis yang pelupa, tapi di lain hari ia bisa jadi penulis pembohong. Ia tahu tulisannya akan dibaca banyak orang, ia percaya menulis adalah kerja keabadian (kepercayaan yang layak di-pret-kan), ia tahu apa yang sudah dipublikasi tak bisa ditarik kembali.

Tapi semua kepercayaan itu tak membuat ia mau menepuk keras pantatnya untuk tidak malas mengecek ulang naskah ketikannya yang sudah selesai. Bisa jadi ia berpikir, Ah, nanti kan ada editor yang mengecek. Ini jenis penulis yang tidak malu memamerkan kesalahan sepele kepada orang lain. Kadang ia sesederhana berpikir, Aku ingin kerjaanku segera selesai.

Sebagai editor, saya akan menempelkan sticky notes “penulis maunya instan dan tidak reflektif” di jidatnya. Saya juga masih punya koleksi sticky notes lain bertuliskan “penulis kesusu”, penulis “muluk-muluk”, “penulis yang selalu berkembang”, serta “penulis teliti”.

Kalau ada orang beralasan ia typo karena “otak bekerja lebih cepat dari tangan”, saya kira dia termasuk belaka ke golongan penulis pemalas. Seandainya saja mereka mau seteliti saat mereka menuliskan nama panjang mereka sendiri. (Saya hampir tidak pernah menemukan orang typo saat menuliskan nama mereka.)

Tambahan kecil: Ada sejumlah penulis yang tulisannya bertabur typo, diedit, lalu tayang, kemudian ia menulis lagi dan masih saja mengulang cara menulis orang – orang, apapun, karna, telfon, dan disana. Pertanyaan saya: Dia baca tulisannya yang sudah tayang nggak sih?

Peringatan: Editor bebal dan pemalas juga ada. Cirinya kurang lebih seperti di atas. 

Cara mengatasi kebiasaan typo

#1 Mengetik di Google Docs atau bodi email

Nantinya kata yang salah tik akan ditandai bergaris bawah merah oleh si program. Ini lumayan membantu untuk proses finishing artikel. Namun, karena kamus bahasa Indonesia Google rada aneh, kita tak bisa berserah sepenuhnya pada hasil koreksi-garis-bawah-merah ini.

#2 Teknik manual

Semakin kita sadar tiap satu kata yang kita ketikkan bisa mengundang risiko, kita tak pernah akan merasa rugi dan capek untuk membacanya ulang.

Membaca ulang bisa dilakukan dengan membaca kata per kata (jadi bukan membaca kalimat per kalimat apalagi gagasan per gagasan). 

Cara lainnya, dengan membaca mundur. Jadi Anda mulai membaca dari kata terakhir dalam tulisan tersebut dan terus mundur sampai ke awal. 

Sebaiknya membaca ulang ini tidak langsung dilakukan setelah persis selesai menulis. Melainkan, ambil jeda dulu, katakanlah 30 menit, kemudian periksa kembali. Konon jeda membuat mata kita lebih segar dan teliti.

#3 Mengenali kata yang sering membuat kita typo

Jika kelemahan Anda adalah kata semacam eksklusif, berlatihlah mengetikkan kata itu berulang-ulang. Misal, hingga 10 halaman Word. 

#4 Meminta bantuan orang lain untuk mengecek

Orang lain ini akan menjadi pembaca pertama yang bisa membantu kita menemukan kesalahan. Seperti yang Anda lakukan sekarang, berusaha mencari typo yang saya buat di tulisan ini.

BACA JUGA Pak Jokowi, Kalau Jenengan Sedang Pakai Kata ‘Saya Ingin’, Itu Maksudnya Gimana tho? dan esai Prima Sulistya lainnya di VERSUS.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2020 oleh

Tags: penulissalah tikTypo
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
Video

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram
Video

Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram

18 Maret 2025
Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis MOJOK.CO
Ragam

Panduan untuk Calon Penulis agar Hidup Sejahtera, Karena Tak Cukup kalau Andalkan Royalti Saja

19 Januari 2025
Seperempat Abad Puthut EA Berkarya, Percaya Jadi Penulis Hidupnya Bisa Sejahtera
Video

Seperempat Abad Puthut EA Berkarya, Percaya Jadi Penulis Hidupnya Bisa Sejahtera

4 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.