Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Bedanya Dia dan Ia: Kenapa Bilang “Aku Cinta Dia”, Bukan “Aku Cinta Ia”?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
17 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Apa, sih, perbedaan sesungguhnya pada kata ganti orang ketiga, yaitu dia dan ia? Benarkah mereka selalu bisa saling menggantikan?

Sekitar tahun 2016, musisi Anji merilis lagu baru yang dengan cepat menjadi populer di kalangan penggemar—lagu berjudul Dia. Secara konsisten, dalam liriknya, Anji menuliskan dia sebagai sosok utama yang disorot dalam lagi ini, seperti pada kalimat: ‘O, Tuhan, kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia’.

Baiklah, sebelum kita semua baper, mending dilanjutin dulu, ya, bahasannya, mylov~

Dari lirik tadi, bisa kita amati satu hal mencolok: Anji hanya menggunakan kata ganti dia dan tidak pernah memakai kata ganti ia, meski keduanya sama-sama dipakai sebagai kata ganti orang ketiga tunggal. Lantas, apa bedanya dia dan ia?

Pada sejarahnya, beberapa bahasawan pernah menyarankan perbedaan kata dia dan ia berdasarkan gender. Artinya, kata ia dipakai untuk laki-laki, sedangkan dia untuk perempuan—sekilas mengingatkan kita pada pemakaian kata he dan she dalam bahasa Inggris. Sayangnya, usul ini tak langsung diterima masyarakat luas.

Praktiknya, kata dia dan ia tetap bisa digunakan bergantian sebagai subjek. Namun, kedua kata ini memiliki sedikit perbedaan yang bisa kita gali dari guru kita semua: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut KBBI, inilah arti kedua kata ganti tersebut:

dia:

persona tunggal yang dibicarakan, di luar pembicara dan kawan bicara; ia

ia:

1. orang yang dibicarakan, tidak termasuk pembicara dan kawan bicara; dia

2. benda yang dibicarakan

Nah, nah, nah, terlihat bedanya, kan, gaes-gaesku??? Ternyata, kata ia dimaknai juga dengan keterangan “benda yang dibicarakan”.

(((BENDA)))

Iklan

Jadi, kira-kira beginilah alasan Anji menggunakan kata ganti dia, alih-alih ia:

1. kata ia memiliki makna yang lebih luas, yaitu dapat digunakan untuk merujuk pada manusia maupun nonmanusia (benda atau hewan), sedangkan kata dia tidak (hanya dipakai untuk merujuk pada manusia saja)

2. kata ia ternyata tidak dapat dijadikan objek atau diletakkan di sebelah kanan yang diterangkan. Jika dipaksakan, bentuk kalimatnya tidak berterima dalam ragam bahasa baku, misalnya: ‘O, Tuhan, kucinta ia, kusayang ia, rindu ia, inginkan ia’.

Mengingat fungsinya yang bisa digunakan untuk merujuk nonmanusia, kata ia bisa dipakai dengan cara yang mirip dengan it dalam bahasa Inggris, yaitu sebagai kata yang merujuk kata tunggal lainnya (bukan manusia) yang telah dinyatakan sebelumnya (biasa ditemui dalam tulisan ilmiah).

Contohnya gini, mylov:

Asam sorbat adalah sebuah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Berupa bentuk padatan tak berwarna, ia memiliki kemampuan untuk menyublim dengan cepat.

Yah, dari uraian di atas soal bedanya dia dan ia, setidaknya kita bisa mengambil sebuah simpulan penting: sesuatu yang tampaknya sama, ternyata tak melulu selalu sama. Artinya, kalau kita dengar ungkapan “Semua cowok sama aja!” atau “Semua cewek sama aja!”, ya kita nggak perlulah menjawabnya dengan, “Di situlah saya merasa mirip dengan Iko Uwais (atau Dian Sastro).”

Hadeeeeeh, nggak mashooook blas!

Terakhir diperbarui pada 17 September 2018 oleh

Tags: anjibahasa indonesiabedanya dia dan iakata ganti orang ketigalagu diapersona
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

pramoedya ananta toer.MOJOK.CO
Ragam

Ini yang Terjadi Seandainya Pramoedya Ananta Toer Menjadi Guru Sastra Indonesia

3 Februari 2025
Kosakata Bahasa Indonesia Tidak Miskin, Bahasa Inggris Perampok MOJOK.CO
Esai

Bahasa Indonesia Miskin Kosakata Adalah Pandangan yang Terlalu Jauh di Tengah Pemujaan Bahasa Inggris yang “Merampok” Bahasa Lain

7 April 2024
M. Tabrani: Cerita di Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Video

M. Tabrani: Cerita di Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

6 November 2023
Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan
Esai

Ini Bulan Bahasa (Hukum) Indonesia, yang Tidak Berkepentingan Silakan Keluar Ruangan

28 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.