Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Status

Konflik Israel-Palestina Bukan Perang Abadi Islam-Yahudi

Redaksi oleh Redaksi
27 Juli 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Eksekusi mati tiga warga Yerusalem oleh polisi Israel setelah ketiganya membunuh dua polisi Israel di kota tua tersebut, 14 Juli 2017, menimbulkan eskalasi baru pada konflik puluhan tahun dua negara itu.

Insiden itu kemudian diikuti dengan pemasangan detektor logam di Masjid Al-Aqsa, pelarangan salat Jumat bagi warga Palestina yang berusia di bawah 50 tahun, dan penembakan imam Masjid Al-Aqsa dengan peluru karet. Tindakan Israel tersebut segera menimbulkan protes besar di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Muhammad Zazuli:

KONFLIK AL-AQSA ADALAH BAGIAN DARI KONFLIK ABADI DAN KONFLIK BATIN UMAT MANUSIA

Sebenarnya bingung juga mau komentar apa soal konflik yang sekarang terjadi di Al-Aqsa. Perbuatan Israel yang menghalangi orang Palestina beribadah jelas salah karena ibadah adalah hak asasi setiap insan.

Tapi, reaksi keras dan serangkaian aksi teror dan pembunuhan yang dilakukan oleh sebagian orang Palestina terhadap warga Israel juga bukanlah tindakan yang bisa dibenarkan. Peristiwa pembunuhan 2 orang polisi Israel oleh 3 orang teroris dengan senapan dan senjata tajam di wilayah inilah yang memicu militer Israel membatasi akses warga Palestina ke area Al-Aqsa dan memasang alat detektor logam di wilayah tersebut.

Ini adalah suatu konflik yang sangat rumit, kompleks, dan sudah berlarut-larut sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. kebencian antara dua umat beragama ini sudah sampai tulang sumsum, mendarah daging dari generasi ke generasi sampai Tuhan pun seakan tidak sanggup mendamaikan hamba-hambaNya lagi. Bagi kedua belah pihak, bahkan Tuhan digambarkan ikut terlibat, merestui, dan “memprovokasi” perseteruan ini.

Api tidak bisa dipadamkan dengan api. Kebencian tidak bisa diakhiri dengan kebencian. Semua seruan dan kampanye hanya akan semakin memprovokasi dan memperuncing masalah ini.

Sungguh kasihan nasib bangsa Palestina yang seolah berjuang sendirian menghadapi masalah ini. Para bangsawan di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lain lebih suka memikirkan kenyamanan dan kenikmatan mereka dan keluarganya sendiri daripada membantu perjuangan rakyat Palestina. Arab Saudi bahkan menjadi sekutu setia Amerika Serikat yang menjadi beking Israel. Begitu juga Turki yang justru menjalin kerja sama diplomatik cukup baik dengan Israel.

Tujuh juta kaum radikal yang rajin demo di negeri ini juga lebih suka mencaci maki presidennya sendiri daripada berjuang di Palestina mengorbankan nyawa. Seruan jihad dan Aksi Bela Islam yang mereka gaungkan tidak lebih dari agenda politis para elite dan para sponsornya saja yang haus dan serakah akan kekuasaan. ISIS yang mereka banggakan juga sama sekali tidak peduli dengan perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak dan kemerdekaannya. Agama hanya digunakan sebagai topeng, tameng, dan pembenaran untuk kekuasaan dan kekayaan duniawi saja.

Bagi kaum Israel, mereka merasa sedang berjuang membela dan mempertahankan tanah yang dijanjikan Tuhan dan menganggap konflik ini bagian dari perjuangan agama hingga akhir zaman.

Bagi warga Palestina (dan juga dunia Islam lain pada umumnya), mereka sedang berjuang membela tanah suci (Al-Aqsa merupakan kiblat pertama bagi kaum muslim dan diyakini sebagai situs sejarah peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.) dan juga menganggap konflik ini sebagai bagian dari perjuangan agama hingga akhir zaman.

Jika sudah seperti ini, solusi yang sehat dan “win-win solution” tidak akan pernah terjadi karena masing-masing pihak berpikir bahwa “lawan harus ditumpas habis dan hak kita harus kita rebut dan kita miliki sepenuhnya atas nama Tuhan.”

Yang kasihan adalah para korban wanita dan anak-anak, orang-orang yang tewas dan menjadi cacat, mereka yang harus kehilangan rumah, keluarga, pendidikan, kesenangan, serta hak hidup layak serta semua anugerah kehidupan yang seharusnya bisa mereka nikmati dan rasakan hanya karena konflik abadi atas nama agama dan bangsa ini.

Iklan

Fitriyan Zamzami: Apakah umat Islam dan Yahudi bakal selalu terlibat perang abadi?

Umar ibnu Khattab mungkin tak sepakat. Ingat, sewaktu ia merebut Yerusalem dari Bizantium dengan tangannya sendiri, ia membersihkan Kuil Sulaiman yang dirobohkan kaum pagan dan ditutupi kotoran. Ia kemudian mengundang 70 keluarga Yahudi yang sebelumnya terusir untuk kembali ke Yerusalem dan beribadah seleluasanya.

Saat muslim menguasai Andalusia, ada konsep convivencia yang menjaga pemeluk tiga agama samawi hidup rukun dan saling bantu. Salah satu pemikir Yahudi paling penting, Maimonedes, lahir dari masa-masa itu. Pada masa-masa Holocaust, banyak orang Yahudi diselamatkan keluarga-keluarga muslim.

Saat ini di Amerika Serikat, umat Yahudi kerap berdiri paling depan membela muslim dari Islamofobia era Trump. Yang terjadi di Palestina saat ini adalah penindasan sekelompok manusia atas kelompok lainnya, titik. Ia semestinya bisa diakhiri tanpa ilusi soal perang akhir zaman ….

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2017 oleh

Tags: IslamIsraelmasjid al aqsapalestinaYahudi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Ketika One Piece Dilarang, Bendera Merah Putih Makin Terkoyak MOJOK.CO
Esai

Sikap Penguasa Melarang Pengibaran Bendera atau Melukis Mural One Piece Justru Semakin Mengoyak Kedaulatan Bendera Merah Putih

9 Agustus 2025
Perang Dunia 3 Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang MOJOK.CO
Esai

Perang Dunia 3 Menjadi Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang yang Tidak Belajar dari Kehancuran karena Perang Dunia

24 Juni 2025
Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid
Video

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid

30 Maret 2025
Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern
Video

Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern

15 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.