Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Wakil Rakyat Jogja Studi Banding ke Italia demi Pengembangan Pariwisata

Arif Hernawan oleh Arif Hernawan
2 Juni 2022
A A
gedung dprd diy mojok.co

Ilustrasi Gedung DPRD DIY. (Arif Hernawan/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Puluhan anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan studi banding ke Italia selama sepekan pada medio Mei lalu. Akuntabilitas kunjungan itu dipertanyakan.

Sekretaris DPRD DIY Suharwanto menjelaskan 20 anggota DPRD DIY mengunjungi setidaknya tiga kota di Italia, yakni Roma, Napoli, dan Florence, sepanjang 16 – 22 Mei 2022.

“Agendanya ada yang ke Napoli karena di sana ada universitas yang memberikan mata kuliah atau jurusan Bahasa Indonesia. Kita ingin merekatkan supaya nanti ada penguatan budaya maupun bahasa Indonesia,” kata dia.

Studi banding itu juga disebut demi pengembangan pariwisata dan UMKM. “Ada juga yang (terkait) UMKM di Florence. Di Florence itu, pengembangan UMKM kulit sekaligus pariwisata,” kata Suharwanto.

DPRD juga mengunjungi ibu kota Italia, Roma, untuk belajar soal dua bidang. “Ini tentang digitalisasi pemerintahan atau e-government yang Komisi A kemudian pengembangan energi terbarukan di Komisi C,”katanya.

Menurutnya kunjungan tersebut amat penting dan sesuai urgensi DPRD DIY. “Tidak semua perguruan tinggi di luar negeri membuka jurusan bahasa Indonesia sehingga Italia dipilih,” katanya.

Agenda kunjungan itu pun disebut telah direncanalan jauh-jauh hari. Sebanyak 20 anggota DPRD itu berasal dari empat komisi yakni Komisi A, B, C, dan D yang masing-masing komisi terdiri lima orang.

“Memang peraturan dari pemerintah Indonesia itu kunjungan DPRD ke luar negeri itu maksimal satu grup itu lima orang,” ujarnya.

Para wakil rakyat itu berangkat dalam empat rombongan dalam satu waktu. Agenda studi banding ini pun telah mendapat izin pemerintah pusat, kendati saat ini masih dalam situasi pandemi.

“Sesuai mekanisme kita minta izin ke Kemendagri, Kemensesneg, Kemenlu termasuk Kedutaan Besar dari sana. Ternyata diizinkan karena (pandemi) sudah mereda,” katanya.

Menurutnya, para anggota DPRD juga tak lagi diwajibkan menjalani tes PCR untuk mengantisipasi Covid-19 saat pulang dan masuk ke Indonesia.

“Tidak ada isolasi juga. Sesuai kebijakan pemerintah kan tidak ada isolasi asal sudah disuntik vaksin booster,” ujarnya.

Namun Suharwanto menyatakan tak tahu menahu soal alokasi dana perjalanan tersebut. “Saya kurang paham secara detail terkait anggarannya,” ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yuris Rezha Kurniawan menilai, ada masalah keterbukaan dalam agenda studi banding anggota DPRD DIY.

Iklan

“Problem pada isu-isu kunjungan kerja anggota dewan seperti ini biasanya karena mereka kurang menekankan prinsip akuntabilitas,” ujar Yuris saat dihubungi Mojok.co, Kamis (2/6/2022).

yuris pukat ugm mojok.co
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yuris Rezha Kurniawan. (Arif Hernawan/Mojok.co)

Memang, kata dia, kunjungan kerja merupakan salah satu program yang menjadi ranah anggota dewan. “Namun, sebagaimana program yang dijalankan oleh pejabat publik dan menggunakan uang negara selayaknya mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporannya dilakukan dengan akuntabel,” ujarnya.

Jika kemudian program kunjungan kerja itu menuai banyak kritik atau kemudian banyak dipertanyakan oleh masyarakat, menurut Yuris, hampir dipastikan ada problem akuntabilitas dalam perencanaan dan pelaporan kegiatan tersebut.

“Dalam hal perencanaan, anggota dewan seharusnya bisa memastikan urgensi dari setiap proses kunjungan kerja. Sampaikan itu kepada publik sehingga masyarakat bisa menerima kebutuhan-kebutuhan dari proses kunjungan kerja. Dengan begini, publik bisa lebih aware untuk memantau prosesnya,” tuturnya.

Begitu pula seusai kunjungan kerja selesai dilakukan. Mestinya, kata Yuris, anggota dewan memberikan hasilnya kepada publik secara komperhensif.

“Tidak hanya sekadar foto dan narasi singkat bahwa mereka sudah sampai ke suatu tempat dan menemui pejabat publik tertentu. Masyarakat sebetulnya ingin tahu, perubahan kebijakan apa yang dihasilkan pasca proses kunjungan kerja atau inovasi pelayanan publik apa yang dikembangkan,” ujarnya.

Masalahnya, menurut Yuris, selama ini kebanyakan anggota dewan di level pemerintahan manapun sangat jarang menerapkan hal tersebut. “Maka, sangat wajar jika publik pada akhirnya kehilangan kepercayaan terhadap program kunjungan kerja anggota dewan,” katanya.

Reporter: Arif Hernawan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Dilema PTM 100 Persen, Klaster Penularan COVID-19 di Sekolah Kembali Muncul di DIY dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2022 oleh

Tags: dprd diyItaliastudi banding
Arif Hernawan

Arif Hernawan

Jurnalis, penikmat film & musik.

Artikel Terkait

demo, malioboro, preman.MOJOK.CO
Ragam

Malam Mencekam di Malioboro: Kepungan Preman yang Mengancam Demokrasi di Sumbu Filosofi

21 Maret 2025
Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
bacaleg dprd diy mojok.co
Kotak Suara

4 Fakta Hasil Rekapitulasi Bacaleg DPRD DIY, Parpol Mana yang Punya Caleg Perempuan Terbanyak?

16 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.