Primadona yang kini hidup segan, mati tak mau
Pada medio 2000-an, Purwo Widodo menjadi primadona bagi masyarakat Wonogiri yang ingin bepergian ke Jogja maupun sebaliknya.
Jam keberangkatan yang berdekatan, serta tarif yang merakyat, menjadi alasan mengapa bus ini jadi andalan masyarakat. Penumpangnya sendiri berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pedagang pasar, para pekerja, siswa, dan mahasiswa.
Pada masa jayanya, dalam sehari Purwo Widodo bisa melayani 10 keberangkatan PP sejak pukul 4.30 WIB subuh hingga paling terakhir pukul 20.00 WIB.
Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 menerjang, bus ini sempat berhenti beroperasi selama beberapa bulan. Ketika kondisi pandemi membaik, jam keberangkatan pun jauh berkurang menjadi hanya 4 kali dalam sehari. Bahkan, jumlah penumpang juga jauh menyusut karena sebagian masyarakat memilih memakai kendaraan pribadi.
Kendati demikian, bus ini menolak mati. Di jalanan sendiri, bus ini juga masih sering kita jumpai pada pagi dan malam hari, meski dalam kondisi kursi yang jarang terisi.Â
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Cerita Penumpang Sugeng Rahayu: Aku Kurang Religius, tapi Selalu Ingat Tuhan Saat Naik Bus Ini
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News