MOJOK.CO – Denny Siregar ogah menghapus cuitannya tentang cucu SBY dan menyilakan pengurus Partai Demokrat jika ingin mempolisikannya.
Denny Siregar tampaknya memang sudah ditakdirkan untuk selalu dekat dengan keributan politik. Rasa-rasanya, tak sehari pun ia jauh dari konflik politik. Baik sebelum, maupun sesudah pemilu.
Yang paling anyar, dirinya kini tengah berkonflik dengan jajaran pengurus Partai Demokrat akibat komentarnya terhadap aktivitas belajar Almira Tunggadewi Yudhoyono, putri AHY.
AHY mengupload sebuah video tentang putrinya yang sedang berpidato tentang lockdown menggunakan bahasa inggris. Video tersebut dibikin sebagai bagian dari tugas sekolah.
Pemberitaan tentang aktivitas cucu SBY tersebut kemudian ditanggapi oleh Denny Siregar dengan komentar yang cukup pedas dan nylekit.
“Bapak udah. Anak udah juga. Sekarang cucu juga dikerahkan. Kalo ada cicit, cicit juga bisa ikutan minta lockdown…”
Tentu saja komentar Denny Siregar di Twitter tersebut menimbulkan efek yang sangat besar. Almira Tunggadewi Yudhoyono pun mau tak mau ikut kena cyberbullying. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti sampai harus meminta kepada netizen agar menghentikan tindak pembullyan berupa olok-olokan politik terhadap cucu SBY tersebut
Lebih lanjut, para pengurus partai Demokrat pun muntab.
Pengurus Partai Demokrat pun meminta agar Denny Siregar segera menghapus cuitannya tersebut selambat-lambatnya 3×24 jam. Jika salam waktu yang sudah ditentukan Denny tak juga menghapusnya, maka pengurus Partai Demokrat akan mengambil tindakan tegas mempolisikan Denny.
“3 x 24 jam. Nah itu (somasi-red) salah satu langkah kalau dia tidak ada itikad baik,” ujar Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat Ardy Mbalembout di Bareskrim Polri.
Denny pun bergeming, ia menolak untuk menghapus cuitannya bahkan tanpa perlu menunggu waktu 3×24 jam. ia merasa tak ada yang salah dengan apa yang ia tulis di Twitter.
“Nggak ada tuh saya cyberbullying. Saya lagi nyindir Demokrat, bukan bullying anaknya Annisa. Apalagi dibilang bully anak kecil,” terang Denny kepada Detik. “Kalau dibaca keseluruhan dengan tidak baperan, itu kan sindiran untuk Demokrat yang dari awal caper dengan lockdown. Demokrat lagi caper, partainya nyungsep.”
Denny pun mempersilakan pihak pengurus Partai Demokrat jika ingin mempolisikannya.
“Kalau saya komentar yang tidak menyenangkan mereka saja, ya yang gaduh cuman mereka.”
Ah, seru ini. Monggo, mau pegang siapa?