MOJOK.CO – Visi Jogja untuk menjadi “smart province” masih mengalami banyak tantangan. Ada puluhan daerah di wilayah DIY yang masih belum terakses jaringan sinyal internet.
Baru-baru ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul memetakan bahwa di wilayahnya masih ada 70 titik blankspot. Puluhan titik wilayah yang belum terjangkau sinyal internet itu rata-rata berada di area pantai selatan.
Hal tersebut jelas menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Pasalnya, kawasan pantai selatan rencananya bakal menjadi halaman muka Provinsi DIY.
Selain itu, RPJMD DIY Tahun 2022-2023 salah satunya juga menitikberatkan pembangunan di kawasan selatan, termasuk pesisir Gunungkidul.
Dalam mengatasi masalah itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul Mohammad Arif Aldian mengaku terus mengupayakan pemenuhan jaringan di wilayahnya. Caranya, pihaknya terus menggenjot kerjasama dengan Pemerintah DIY maupun PLN dalam memasang hotspot internet di sejumlah titik.
Arif mengatakan, per hari ini, hotspot internet yang terpasang di internal pemerintahan dan publik ada sekitar 1.050 titik. Jumlah ini tersebar di OPD, kapanewon, Unit Pelaksana Teknis (UPT), kalurahan, hingga komunitas.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Setiyo Hartarto, mengatakan bahwa dari 70 titik yang dipetakan tidak semuanya blankspot. Ia berdalih, di kawasan itu sudah ada jaringan yang masuk, meski keberadannya masih butuh penguatan.
“Ada jaringan telekomunikasi yang masuk, tapi tertentu. Jadi, memang butuh penguatan,” katanya, mengutip Harianjogja, Rabu (30/8/2023).
Bantul dan Kulonprogo juga punya daerah yang nggak ada sinyal internet
Visi Jogja untuk menjadi patron “smart province” masih mengalami banyak tantangan. Pasalnya, selain 70 titik di Gunungkidul, ada puluhan daerah lain di Bantul dan Kulonprogo yang masih belum terakses jaringan internet.
Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul menyebut, lokasi titik blankspot di Bantul ada di 15 kalurahan. Ke-15 kalurahan tersebut, meliputi Kalurahan Dlingo, Jatimulyo, Mangunan, dan Temuwuh (Kapanewon Dlingo); Selopamioro (Imogiri); Triwodadi (Pajangan); Gilangharjo dan Triharjo (Pandak); Srimartani dan Srimulyo (Piyungan); Seloharjo (Pundong); Argosari, Argodadi dan Argorejo (Sedayu); serta Poncosari (Srandakan).
Menurut Diskominfo, sejumlah titik di desa-desa tersebut masih blankspot karena faktor alam. Selain itu, di wilayah-wilayah ini juga masih sedikit menara pemancar sinyal telekomunikasi, karena banyak penyedia operator enggan mendirikan menara pada lokasi yang sedikit pengguna.
Sementara di Kulonprogo, ada 30 titik yang belum terakses sinyal internet. Padahal, di 12 kapanewon sudah dibangun 140 cellplan atau area yang bisa didirikan menara tower telekominasi. Sayangnya, baru sedikit tower yang dibangun.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA 4 Faktor Internet Indonesia Begitu Lambat selain Salah Pemerintah
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News