MOJOK.CO – Dari sekian banyak kepala daerah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap paling tepat dan unggul dalam menangani virus corona.
Indonesia, tak bisa dimungkiri, menjadi salah satu negara di Asia dengan dampak terparah akibat virus corona. Rasio kematian akibat corona di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi. Bahkan pernah menjadi yang tertinggi di dunia.
Penanganan yang kurang optimal, banyaknya kebijakan yang dianggap blunder, ditambah dengan sikap disiplin masyarakat yang masih rendah dinilai menjadi beberapa faktor yang membuat penyebaran virus corona di Indonesia begitu cepat dan masif.
Dalam kondisi demikian, banyak kepala daerah yang kemudian dipaksa untuk bermanuver dan berisiatif untuk mengambil langkah-langkah pencegahan demi meminimalisir efek penyebaran virus corona di daerah yang dipimpinnya.
Walau mungkin belum bisa menghilangkan secara jumlah angka kasus corona di daerah yang dipimpin, namun langkah-langkah strategis yang diambil para pemimpin daerah memang layak diapresiasi.
Beberapa waktu yang lewat, lembaga survei Median merilis hasil survei daftar kepala daerah yang dianggap tepat dalam menangani kasus virus corona.
Survei bertauk “Persepsi Publik atas Penanganan Wabah COVID-19: Kinerja Pemerintah Pusat, PSBB vs Lockdown, Darurat Sipil, dan Mudik” tersebut dilakukan pada 6 hingga 13 April 2020 dengan mengambil data dari 800 responden.
Dalam hasil sirvei tersebut, Anies Baswedan menjadi kepala daerah yang dianggap paling tepat dan unggul dalam menangani virus corona. Ia berada di posisi teratas dengan perolehan pilihan sebesar 24,1 persen. Unggul jauh dari dua kepala daerah yang menempati urusan kedua dan ketiga yakni masing-masing Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo (9,6 persen) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (8,9 persen).
Munculnya nama Anies sebagai sosok kepala daerah yang dianggap paling tepat menangani kasus corona ini memang tak berlebihan. Maklum, Jakarta memang menjadi daerah episentrum penyebaran corona di Indonesia, tak heran jika kemudian ia harus banyak mengambil langkah-langkah strategis demi berjibaku melawan penyebaran virus corona di daerahnya.
Pada titik tertentu, beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh Anies Baswedan bahkan dianggap lebih tepat ketimbang pemerintah pusat.
Anies misalnya, sempat ingin me-lockdown Jakarta sebelum akhirnya niat tersebut ditolak oleh pemerintah pusat. Anies juga sempat akan melarang arus keluar masuk bus AKAP dari dan ke Jakarta. Sayang, ijin untuk aturan ini tidak mendapatkan lampu hijau dari Kemenhub.
Dengan segala kebijakannya, Anies Baswedan dianggap lebih cekatan dalam usaha antisipasi awal, pencegahan, sosialiasi, mitigasi, hingga langkah antisipasi wabah di masa depan.