Dalam survei elektabilitas capres-cawapres yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA beberapa waktu yang lewat, kita bisa mengetahui perkiraan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini adalah sebesar 52.2 persen, unggul jauh dibandingkan dengan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang berada di angka 29,5 persen (buat pendukung Prabowo-Sandiaga, tetap sabar, tetap tabah, tetap optimis, ya).
Selain soal elektabilitas secara umum, survei yang disajikan oleh LSI ternyata juga menyajikan beberapa hasil yang menarik terkait elektabilitas dua pasangan capres-cawapres ini. Salah satunya adalah elektabilitas capres-cawapres di kalangan masyarakat yang berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan keagamaan tertentu.
Nah, dalam survei LSI tersebut, tiga ormas keagamaan yang dijadikan klasifikasi kategori pemilih ada 3, yakni Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persaudaraan Alumni 212.
Hasilnya ternyata tak terlalu jauh dari dugaan banyak orang. Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin punya elektabilitas lebih tinggi pada segmen pemilih yang berafiliasi dengan NU dan Muhammadiyah, sedangkan Prabowo-Sandiaga unggul pada segmen pemilih yang berafiliasi dengan Persaudaraan Alumni 212.
“Untuk kategori ormas, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul di segmen NU, Muhammadiyah, dan beberapa ormas lainnya, sementara lawannya Prabowo-Sandi hanya unggul di kalangan PA 212,” ujar Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar.
Dari seluruh responden survei yang mengaku berafiliasi dengan NU, 54,7 persen mengaku memilih Jokowi-Ma’ruf, sedangkan yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 27 persen.
Tak berbeda jauh dengan pemilih dari kalangan NU, segmentasi pemilih yang mengaku berafiliasi dengan Muhammadiyah juga lebih banyak memilih Jokowi-Ma’ruf, persentasenya sebesar 50 persen, sementara yang memilih Prabowo-Sandiaga sebesar 35,7 persen.
Nah, untuk kategori pemilih yang mengaku berafiliasi dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212, Pasangan Prabowo-Sandiaga unggul jauh. Prabowo-Sandiaga unggul dengan jumlah pemilih sebesar 61,1 persen, sedangkan yang memilih Jokowi-Ma’ruf hanya sebesar 27,8 persen.
Wah, kalau pakai hitungan kasar, pasangan Jokowi kelihatannya bakal menang besar, sebab warga NU konon katanya mencapai lebih dari lima puluh juta, warga Muhammadiyah lebih dari dua puluh juta, sedangkan Alumni 212 maksimal adalah tujuh juta.
Tapi, yah, namanya juga politik, mudah berubah-ubah begitu saja. Jumlah Alumni 212 memang hanya tujuh juta, namun siapa yang bakal menyangka jika setelah pemutaran film Wiro Sableng nanti, jumlah alumni 212 mendadak naik berkali-kali lipat.
Bukan begitu, Mas Wiro? (A/M)