MOJOK.CO – Ribuan warga Lampung melakukan aksi bersih-bersih sampah di pantai Sukaraja pada Senin (10/7). Total ada sekitar 3.700-an orang yang mengikuti aksi yang dimotori Pandawara Group. Sampah yang berhasil mereka kumpulkan mencapai kurang lebih 300 ton.
Sehari sebelum aksi ini, Pandawara Group mengunggah ajakan di Instagram dan TikTok agar warganet ikut serta membersihkan pantai yang dilabeli “Terkotor ke-2 di Indonesia” ini.
Lantas siapakah Pandawara Group ini? Kenapa publik tergerak untuk mengikuti ajakan mereka?
Siapa Pandawara Group
Pandawara Group berisi lima orang anak muda yang masuk dalam kategori Gen Z. Mereka adalah Gilang Rahma (22), Rafli Pasya (22), Muchamad Iksan (21), Agung Permana (22) dan Rifki Sa’dullah (22).
Sejak Agustus 2022, mereka rutin melakukan aksi bersih-bersih sampah di berbagai tempat, mulai dari kali, sungai, hingga tepian pantai. Aksi tersebut mereka dokumentasikan dan unggah ke media sosial. Video dokumentasi tersebut belakangan kerap viral.
Mereka melakukan ini semua atas dasar sebal dan jengkel tempat tinggalnya kerap terkena banjir. Mereka sendiri berasal dari Kopo, Bojongloa Kaler, Bandung. Melalui aksi bersih-bersih ini, mereka berharap lingkungannya terbebas dari banjir.
“Jadi, sebelum dikontenin, kami sudah melakukan kegiatan tersebut,” ujar Gilang dalam “Bukan Curhat Bang” di kanal YouTube Denny Sumargo.
Awalnya mereka hanya membersihkan lingkungan sekitar. Namun, karena sampah kiriman terus berdatangan, mereka memutuskan untuk memperluas aksi hingga ke daerah lain, terutama dari sumber datangnya sampah.
“Jadi misal kita bersihin sungai B, kata warga di sana itu sampah kiriman dari sungai A. Kita datengin sungai A, kata warga di sana juga begitu,” lanjut Gilang.
Arti nama Pandawara
Dalam acara yang sama, Gilang menjelaskan makna di balik nama yang mereka gunakan. Pandawara berasal dari kata “Panda” yang berasal dari tokoh pewayangan Mahabarata yang berarti lima, sedangkan “Wara” berasal dari bahasa Sunda yang berarti baik.
Jadi, Pandawara bisa berarti sebagai “lima pemuda yang membawa kabar baik”.
Risiko saat melakukan aksi
Setiap aksi punya risiko tersendiri. Mereka bercerita pernah berada di situasi yang mengancam nyawa mereka. Gilang bercerita pernah bertemu ular saat membersihkan sungai.
“Ularnya lewat di sela kaki kita berlima,” kata Gilang.
Saat mereka mentas ke daratan, mereka kaget sebab ular tersebut ternyata berjenis piton.
“Panjangnya itu delapan meter,” jelas Gilang.
Pencapaian yang telah diraih
Konsistensi Pandawara Group melakukan aksi tak cuma mendatangkan pujian. Belum lama ini, Pandawara Group meraih penghargaan The Best Green Communication pada gelaran Indonesia Green Awards 2023. Aksi mereka berhasil menginspirasi banyak pihak.
Selain itu, mereka berhasil mendapatkan penghargaan TikTok Local Heroes dalam penghargaan Year on TikTok 2022. Mengenai publikasi konten, mereka mengaku tidak memiliki maksud ingin dipuji. Mereka berharap masyarakat Indonesia tergerak untuk lebih peduli lagi terhadap kebersihan lingkungan.
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Orang Nekat Berhubungan Mesum saat KKN? Ternyata ada Penjelasan Psikologisnya