MOJOK.CO – Belakangan ini warganet heboh dengan berita mahasiswa yang mesum saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berita-berita semacam itu kian akrab di telinga kita. Jangan-jangan, salah satu di antara pembaca juga pernah jadi saksi perbuatan seperti itu di pondokan KKN-nya.
Ini juga yang Nina pernah rasakan, seorang alumnus salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Dulu, semasa ia KKN, pernah ada sebuah huru-hara di mana dua orang temannya melakukan “sesuatu”.
Lokasi KKN Nina kala itu di Indonesia bagian timur. Letaknya sangat jauh dari perkotaan. Tim KKN-nya begitu dekat dengan warga di sana. Tetapi ada dua orang, perempuan dan laki-laki, yang kerap menjadi rasan-rasan warga. Hmm kenapa nih?
“Mbak, dua orang itu berduaan terus apakah pacaran? Lama-lama nggak enak dilihat,” keluh salah satu warga kepada Nina. Menurut warga, hal itu tidak sesuai norma yang ada. Rasanya cukup tabu melihat pasangan belum menikah dan bersama terus-menerus di setiap kesempatan.
Suatu waktu, Tim KKN Nina harus ke kota untuk membeli perlengkapan. Dalam misi itu, perwakilan tim ada empat orang. Dua orang yang ikut adalah pasangan yang sedang menjadi omongan itu. Oleh karena jauh, mereka harus menginap di suatu tempat untuk transit. Kabar burungnya, dua orang tersebut melakukan “hal itu” di kamar mandi. Meski tidak bisa memastikan keasliannya, tapi Nina dan teman-temannya sangat memercayai kabar burung itu.
“Bukan hanya itu, mereka berdua pernah menghilang sehari semalam saat tim kami menginap bersama di pusat kota,” terang Nina.
Tanggapan psikolog soal fenomena ‘mesum’ saat KKN
Cerita Nina hanyalah satu dari banyaknya kasus serupa. Banyak orang dan warganet bertanya-tanya, mengapa ada orang yang berani melakukan perbuatan mesum saat KKN? Padahal, mereka sedang berada di desa orang dan beramai-ramai satu rumah. Normalnya, orang seharusnya malu dan segan untuk melakukan hal tersebut.
Zahwa Islami selaku psikolog, menjelaskan fenomena ini melalui kacamata psikologi. Menurutnya, saat manusia dihadapkan dengan kondisi yang mengharuskan beradaptasi, maka kecenderungan mereka untuk berkembang biak semakin tinggi.
“Makanya kita kadang sering dengar cerita tentang orang yang bisa-bisanya masih hamil di tengah peperangan,” ia menekankan.
Nah, KKN adalah salah satu kondisi di mana manusia menghadapi sesuatu yang asing bagi mereka, mulai dari tempat, suasana, serta teman-teman yang juga baru. Saat KKN, mahasiswa diharuskan beradaptasi demi selesainya program kerja. Kondisi adaptasi inilah yang membuka kemungkinan orang-orang saling mencari support system.
Namun, soal mereka yang berani-beraninya melakukan hal yang bertentangan dengan norma-norma yang ada, itu sudah beda perkara. Menurut Zahwa, diperlukan kecerdasan emosional yang tinggi untuk seseorang mampu mengontrol nafsunya.
Penulis: Viola Nada Hafilda
Editor: Iradat Ungkai