Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Skandal Bendera Merah Putih di Piala Thomas Bikin Legenda Bulu Tangkis Turun Gunung

Kesalahan fatal Kemenpora ini bikin Taufik Hidayat sampai ngomel, "Urusan kecil aja nggak bisa beres!"

Redaksi oleh Redaksi
18 Oktober 2021
A A
Bendera Merah Putih Indonesia Kurang Punya Ciri Khas Skandal Bendera Merah Putih di Piala Thomas Bikin Legenda Bulu Tangkis Turun Gunung mojok.co

Bendera Merah Putih Indonesia Kurang Punya Ciri Khas

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tim bulu tangkis pria Indonesia juarai Piala Thomas setelah puasa gelar 19 tahun. Tapi kemenangan ini dicemari skandal sanksi doping yang bikin bendera Merah Putih nggak bisa berkibar.

Aksi smash kencang Jonathan Christie ke sisi kanan lawan tak dapat dibendung oleh Li Shi Feng. Gemuruh kemenangan dari pendukung Indonesia langsung bergelora di Cernes Arena, Aarhus, Denmark. Rekan atlet dan pelatih Indonesia berlarian ke lapangan memeluk Jojo, panggilan Jonathan Christie. Jojo baru saja menaklukkan tunggal Tiongkok Li Shi Feng tiga set dengan skor 21-14, 18-21, 21-14. Dengan demikian Indonesia berhasil merebut Piala Thomas 2020, mengandaskan perlawanan Tiongkok straight 3-0.

Kemenangan heroik Jojo di kompetisi bulu tangkis dunia khusus pria ini sudah didahului Anthony Sinisuka Ginting. Ginting mengalahkan Lu Guangzu dengan skor 18-21, 21-14, 21-16. Sementara ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dua set sekaligus dengan skor 21-12, 21-19.

Ikhtiar Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis nggak main-main. Sejak penyelenggaraan Thomas Cup yang dimulai sejak 1949, Indonesia telah mengoleksi 14 gelar, membuat kita jadi pemegang Piala Thomas terbanyak sepanjang masa. Soalnya, angka ini paling tinggi dibanding negara-negara lainnya. Negara kolektor jawara bulu tangkis lain, Tiongkok, berada di bawah Indonesia dengan 10 Piala Thomas. Sedangkan Malaysia berada di peringkat ketiga, meraih 5 Piala Thomas.

Piala Thomas sendiri merupakan lambang supremasi bulu tangkis beregu pria. Awalnya kejuaraan ini diselenggarakan tiga tahunan sejak tahun 1949, kemudian pada tahun 1984 kejuaraan Thomas Cup diselenggarakan dua tahun sekali berbarengan dengan kejuaraan bulu tangkis beregu perempuan Uber Cup.

Perjuangan tim Indonesia meraih Piala Thomas 2021 sayangnya tidak dibarengi pengibaran bendera Indonesia ketika nyanyian “Indonesia Raya” berkumandang di venue penyelenggaraan. Hal ini karena Indonesia tengah disanksi World Anti-Doping Agency (WADA), badan anti-doping dunia, karena tidak mematuhi regulasi untuk melakukan tes doping rutin kepada para atlet. Sebagai gantinya, di podium panitia mengibarkan bendera PBSI.

Mengingat jarang-jarang Indonesia bisa sebangga ini di pentas dunia, absennya bendera Merah Putih di podium jelas bikin marah banyak orang. Bukan cuma penonton, para legenda bulu tangkis Indonesia ikut turun gunung, marah-marah ke pemerintah.

Salah satu yang kesal banget adalah mantan pebulu tangkis Candra Wijaya yang pernah ikut meraih Piala Thomas pada 2002. “Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan,” ujar Candra kepada Antara, Minggu (17/10).

Legenda bulu tangkis pemenang medali emas Olimpiade 2004 serta Piala Thomas 2000 dan 2002, Taufik Hidayat, malah berkomentar lebih pedas. Lewat Instagram pribadinya, Taufik Hidayat mengkritik kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

“(…) Ada apa dengan LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia) dan pemerintah kita? Khususnya Menpora, KONI, dan KOI? Kerjamu selama ini ngapain aja? Bikin malu negara Indonesia aja. Jangan ngarep jadi tuan rumah Olympic or Piala Dunia… urusan kecil aja nggak bisa beres. Kacau dunia olahraga ini,” omel Taufik di Instagram pribadinya. Keras, Bung.

Komentar dua legenda bulu tangkis ini jadi pewakilan paling legitimate dari masyarakat kepada pemerintah. Ya gimana, sebelum memberi sanksi WADA udah nyuratin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), ngasih tahu bahwa Indonesia kudu segera setor laporan tes anti-doping.

Eh, bukannya buru-buru membalas, Kemenpora nggak berbuat apa-apa, padahal ada tenggat 21 hari buat merespons surat itu. Ya udah, tiga hari sebelum Piala Thomas dimulai, sanksi WADA buat Indonesia jatuh, salah satunya dilarang mengibarkan bendera negara di kompetisi internasional.

Menteri Olahraga dan Pemuda yang juga politikus Partai Golkar Zainuddin Amali memang meminta maaf atas kejadian memalukan ini. “Saya kira saya juga mohon maaf. Saya meminta maaf karena kita semua jadi tidak enak, seharusnya kita menikmati kembali juara Piala Thomas. Kenikmatan itu berkurang karena merah putih tak bisa dikibarkan,” katanya, dikutip CNN Indonesia.

Tapi apa maaf itu cukup? Coba Pak Zainuddin pecahin piring, terus bilang maaf ke piringnya, apa piringnya jadi utuh lagi?

Iklan

BACA JUGA Pinjol Ilegal di Sejumlah Daerah Digerebek Polisi, Baru Masif Setelah Pidato Jokowi dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2021 oleh

Tags: bulu tangkisdopingKemenporapiala thomas
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Suka Duka Jadi Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek,  hingga Iming-iming Hadiah dari Kantong Sendiri MOJOK.CO
Sosok

Suka Duka Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek, hingga Iming-iming Hadiah dari Kocek Pribadi

4 November 2025
Subhan dan Rina Marlina: 2 anak kampung yang mendunia berkat bulu tangkis difabel (para-badminton) MOJOK.CO
Sosok

Subhan dan Rina Marlina: 2 Anak Kampung yang Mendunia, Tapi Tiap Naik Pesawat Masih Nggak Nyangka

2 November 2025
Qonitah Ikhtiar Syakuroh, atlet para badminton (bulu tangkis difabel) asal Kulon Progo Jogja sang penderes medali emas MOJOK.CO
Sosok

Ketangguhan dalam Nama “Qonitah Ikhtiar Syakuroh”, Dari Raket Rp40 Ribuan dan Ejekan Cara Berjalan Jadi Penderes Emas

2 November 2025
Perjalanan hidup Supriadi menjadi atlet bulu tangkis kursi roda dan tampil di event internasional seperti Polytron Indonesia Para Badminton 2025 Solo MOJOK.CO
Sosok

Kondektur Bus, Tukang Las Keliling, dan Jalan Hidup ke Bulu Tangkis Kursi Roda

2 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.