Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Sejarah Kerupuk ‘Subur’ dan ‘Sabar’ yang Legendaris di Jogja

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
16 September 2022
A A
kerupuk subur mojok.co

Kerupuk Subur. (Hammam Izzudin/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – ‘Subur’ dan ‘Sabar’ merupakan dua merek kerupuk kaleng maupun kemasan plastik yang populer di Jogja. Produknya mudah dijumpai di berbagai sudut warung makan, toko kelontong, hingga penjual sayur. Lantas bagaimana sejarahnya hingga merek ini bisa tersohor di Jogja?

Pengelola pabrik kerupuk ‘Subur’, Aulia Hamzah (40), menjelaskan bahwa usaha kerupuk keluarganya telah dirintis oleh ayahandanya sejak tahun 1965. Sang ayah bernama Haji Solihin yang merupakan perantau dari Ciamis.

Aulia atau akrab disapa Uli bercerita bahwa dulu Haji Solihin sempat bekerja di Salatiga. Ia ikut kerja dengan juragan kerupuk yang juga dari Ciamis. Di sana ia belajar banyak. Berbekal ilmu dan modal yang didapat akhirnya Haji Solihin hijrah ke Jogja.

“Bapak ke sini tahun 1965. Awalnya di daerah Jomblangan dekat Jalan Wonosari, kemudian pindah ke sini tahun 1970,” ungkapnya saat ditemui Mojok, Rabu (7/9/2022).

Ada cerita unik mengenai latar belakang penamaan ‘Subur’. Dahulu, Haji Solihin muda sempat beberapa tahun mengikuti orang tuanya berdagang tikar dan perabotan di Palembang, Sumatera Selatan.

Lapak dagangan milik mereka berada di depan sebuah toko bernama “Subur”. Akhirnya, saat mulai membuka usaha kerupuk di Jogja, Haji Solihin terpikir untuk menggunakan nama toko yang dulu ia lihat saat di Palembang.

“Karena Toko Subur itu ramai terus. Jadi bapak terpikir untuk menggunakan nama yang sama dengan harapan laris juga,” ujar Uli.

Pabrik ‘Subur’ kini berlokasi berada di Wonocatur, Banguntapan, Bantul sejak tahun 1970. Setiap harinya, sekitar 50 ribu kerupuk diproduksi di sini. Jumlah tersebut berasal dari adonan yang beratnya sekitar lima kuintal.

‘Subur’ merupakan salah satu kerupuk yang paling populer di kalangan masyarakat Jogja. Pelengkap makanan yang berbahan dasar tepung tapioka dan sejumlah bumbu seperti bawang putih ini telah diproduksi dengan mesin modern.

“Kini hanya ada sepuluh pekerja yang membantu proses produksi setiap hari. Dulu saat produksinya manual, karyawannya mencapai 50 orang,” ucap Uli.

Kerupuk ‘Subur’ hanya memproduksi kerupuk berwarna putih saja. Untuk pemasarannya, mereka mengandalkan sekitar 27 sales yang mendistribusikan dalam kemasan plastik maupun kaleng.

Kekerabatan dengan banyak pabrik kerupuk

Selain ‘Subur’, salah satu produsen kerupuk yang terkenal adalah ‘Sabar’. Keduanya ternyata masih punya kekerabatan dan sama-sama didirikan oleh putra kelahiran Ciamis.

Uli bercerita kalau pemilik ‘Sabar’ dahulu sempat bekerja di pabriknya. Namun akhirnya membuka usaha sendiri pada tahun 80-an.

“Pemiliknya itu masih saudara. Dulu sempat bekerja di sini. Kalau kumpul trah keluarga, kami masih sering bertemu,” jelasnya.

Iklan

Meski ‘Subur’ terlebih dulu ada, tapi menurut penuturan Uli kini kerupuk ‘Sabar’ punya jumlah produksi harian yang lebih besar. Jumlahnya yang diproduksi mencapai tujuh kuintal adonan. Itu artinya, lebih dari 50 ribu butir kerupuk dihasilkan pabrik itu setiap harinya.

Selain ‘Sabar’, masih ada sejumlah pabrik lain di Jogja dan sekitarnya yang masih punya hubungan keluarga dengan ‘Subur’. Mulai dari Nining, ‘Subur’ cabang Gunungkidul dan sejumlah pabrik lainnya.

Produsen kerupuk di Jogja dan sejumlah daerah lain di Jawa diketahui memang didominasi oleh orang Ciamis dan Tasikmalaya. Diperkirakan, orang dari kedua daerah tadi telah mulai berjualan kerupuk sejak Indonesia belum merdeka.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Kisah Kerupuk Kaleng Sunda Menguasai Lidah Orang Jogja Sejak Tahun 1930-an

Terakhir diperbarui pada 16 September 2022 oleh

Tags: kerupukkerupuk sabarkerupuk suburpabrk kerupuk
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

4 Dosa Penjual Nasi Goreng yang Merusak Rasa, Mengurangi Kenikmatan Makan
Pojokan

4 Dosa Penjual Nasi Goreng yang Merusak Rasa, Mengurangi Kenikmatan Makan

14 Agustus 2025
Menelusuri Perjalanan Kerupuk Kaleng, identik dengan harga murah
Geliat Warga

Kerupuk Kaleng, Makanan Murah yang Mesin Pembuatnya Seharga Avanza

11 September 2022
Kisah kerupuk kaleng sunda menguasai orang Jogja sejak 1930-an
Geliat Warga

Kisah Kerupuk Kaleng Sunda Menguasai Lidah Orang Jogja Sejak 1930-an 

10 September 2022
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Kepala Suku

Mencermati Posisi Kerupuk dalam Geopolitik Meja Makan

20 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.