MOJOK.CO – Institut Pertanian Bogor (IPB) berutang budi pada Universitas Indonesia (UI). Tanpa UI, kampus IPB barangkali selamanya tak ada.
IPB resmi terbentuk sejak 1 September 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 91 Tahun 1963. Pendirian kampus tersebut kemudian sah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 Tahun 1965.
Kendati demikian, embrio IPB sudah ada jauh sebelum itu. Berdasarkan catatan sejarah, kelahiran IPB bermula dari berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian UI di Bogor. Keberadaan fakultas ini menandai babak baru pendidikan tinggi pertanian di Indonesia.
Pendirian lembaga tinggi pertanian di Indonesia kental dengan nuansa perjuangan. Tujuannya mulia yakni untuk memandirikan bangsa melalui pertanian demi memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan rakyat.
Embrio IPB sudah ada sebelum Perang Dunia II pecah
Institut Pertanian Bogor secara historis merupakan gabungan dari sejumlah lembaga menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang bermula sebelum Perang Dunia II atau pada awal abad ke-20 di Bogor.
Lembaga tersebut yaitu Middelbare Landbouwschool Buitenzorg (Sekolah Menengah Pertanian), Middelbare Bosbouwschool Buitenzorg (Sekolah Menengah Kehutanan) dan Nederlandsch Indische Veeartsenschool (Sekolah Kedokteran Hewan Hindia Belanda).
Dalam buku Sejarah Kelahiran IPB, tokoh yang gigih dalam memperjuangkan pendirian perguruan tinggi pertanian di Hindia Belanda adalah Dr. Abdul Rivai. Ia bersama kawan-kawannya di Volksraad (dewan rakyat) bersikeras kepada pemerintahan Hindia Belanda agar kampus pertanian segera berdiri. Keinginan tersebut kemudian disambut oleh Prof.Dr. PA Hoesin Djajadiningrat, tokoh penting yang menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian.
Baca halaman selanjutnya…
Peran Soekarno dalam pendirian IPB dan Isu pangan di mata Bapak Proklamator