Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Politik

Kembang Lampir: Petilasan Raja Mataram di Gunungkidul yang Selalu Ramai Jelang Pemilu

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
12 September 2023
A A
Kembang Lampir: Petilasan Raja Mataram di Gunugkidul yang Selalu Ramai Jelang Pemilu. Khususnya para caleg yang mencari wahyu. MOJOK.CO

Ilustrasi Pertapaan Kembang Lampir yang Ramai Jelang Pemilu. (wisata.gunungkidulkab.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Petilasan Kembang Lampir di Gunungkidul selalu ramai di tahun politik. Sudah biasa, calon anggota legeslatif atau caleg datang ke tempat ini untuk “meminta bantuan yang gaib”.

Kebiasaan caleg yang “meminta bantuan yang gaib” karena biasanya mereka bakal mendatangi tempat-tempat keramat, makam kuno, ataupun lokasi yang mereka anggap bisa mendatangkan berkah. Entah meminta bantuan atau sekadar ziarah, tapi yang jelas tempat-tempat yang tersebut bakal ramai oleh kunjungan caleg saat pemilu kian dekat.

Salah satu lokasi yang menjadi langganan para pejabat dan caleg adalah Petilasan Kembang Lampir. Secara administratif, petilasan ini masuk dalam wilayah Padukuhan Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul.

Ada alasan mengapa lokasi ini jadi destinasi wajib tiap menjelang tahun politik. Konon, petilasan ini punya sejarah panjang dalam lahirnya Kerajaan Mataram Islam, yang tentu memiliki anggapan magis bagi para “pemburu wahyu” ini.

Tempat “wahyu” Mataram Islam turun

Berdasarkan sejumlah keterangan yang juru kunci Kembang Lampir sampaikan, petilasan ini punya makna bagi lahirnya Kerajaan Mataram Islam. Kabarnya, petilasan ini menjadi tempat bertapa pendiri Kerajaan Mataram Islam, Ki Ageng Pemanahan bersama putranya Danang Sutawijaya.

Seperti yang kita tahu, awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam bermula saat Ki Ageng Pamanahan dan Danang Sutawijaya membantu Jaka Tingkir untuk membunuh Aryo Penangsang, pemberontak yang bikin Kerajaan Demak alami kemunduran.

Setelah Arya Penangsang berhasil tumpas, Jaka Tingkir kemudian mendirikan Kerajaan Pajang. Sementara Ki Ageng Pemanahan bersama putranya itu mendapat hadiah tanah di wilayah Mentaok (sekarang Kotagede). Tanah ini jadi cikal bakal Kerajaan Mataram Islam.

Konon, setelah mendapat hadiah tanah, Ki Ageng Pemanahan dan putranya mencari wahyu dengan bertapa di tempat yang jauh. Di pertapaan tersebut, ia melihat wahyu dalam wujud “kembang sing semampir” atau bunga yang jatuh di sela-sela dahan. Makanya, lokasi bertapa itu ia sebut “Kembang Lampir”.

Setelah mendapat wahyu tersebut, Ki Ageng Pemanahan melihat ada masa depan cerah pada tanah Mentaok. Sebagai informasi, saat ia masih memimpin, Mentaok hanyalah sebuah kadipaten di Kerajaan Pajang.

Namun, setelah Ki Ageng Pamanahan wafat pada 1575 M, wahyu yang pernah ia lihat itu terwujud: Danang Sutawijaya melepaskan diri dari kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam pada 1582 M. Ia pun memimpin dengan gelar Panembahan Senopati.

Kembang Lampir jadi jujugan caleg

Para pengelola petilasan itu juga menjelaskan, kalau Kembang Lampir selalu ramai oleh kunjungan orang-orang yang mencari “wahyu”. Apalagi menjelang pemilu, para caleg silih berganti datang ke tempat ini.

Meskipun hari dan waktunya tak menentu, tapi kebanyakan dari caleg-caleg ini datang pada malam Jumat Kliwon, Senin, dan Kamis. Bahkan, tak hanya politisi lokal, caleg-caleg dari luar daerah pun banyak yang berkunjung.

Sebagai informasi, kompleks petilasan Kembang Lampir sendiri telah mengalami pemugaran pada 1977 lalu. Pemugaran dilakukan oleh pihak keraton yang saat itu dipimpin oleh Sultan HB IX. Petilasan ini juga sempat rusak karena gempa 2006 dan 2011, tapi telah direnovasi.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

Iklan

BACA JUGA Sejarah Makam Imogiri, Tempat Raja-raja Jawa Bersemayam di Alam Damai

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 12 September 2023 oleh

Tags: calegKanal PemiluKembang LampirPemilu 2024
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
prabowo subianto gerindra jatah 3 menteri pertahanan
Kampus

Cerita Mahasiswa UNAIR Anak Caleg Gerindra Lulus Cepat agar Bisa All Out Bantu Bapak Kampanye

14 April 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.