MOJOK.CO – Kata akun Twitter Polda Metro Jaya, ambulans Pemprov DKI Jakarta bawa batu. Tapi setelah diamat-amati di videonya, kok nggak kelihatan, ya?
“…Ini ambulans pembawa batu. …Ini ambulans penyuplai batu. Penyuplai batu.”
Salah satu kalimat yang terdengar jelas dari video yang sempat diunggah oleh akun Twitter dan Instagram @TMCPoldaMetro. Polda Metro Jaya mengunggahnya disertai caption yang sama di kedua platform-nya, “02:14 Polri amankan 5 kendaraan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto.”
https://twitter.com/DukeCondet/status/1176955989326647297?s=20
Dalam video tersebut, tampak polisi mengepung ambulans yang tertuduh tersebut. Mereka juga membuka pintu ambulans dan di dalamnya terdapat beberapa orang yang tampaknya adalah petugas kesehatan.
Selain akun @TMCPoldaMetro, beberapa akun lain pun juga nge-share video ini. Di antaranya, @MurtadhaOne pada pukul 23:53, @P3nj3l4j4h pada 00:39, @Dennysiregar7 pada 01:24, dan @TMCPoldaMetro pada 02:16.
Yang menjadi aneh adalah, kok bisa-bisanya @TMCPoldaMetro bilang bahwa mereka mengamankan ambulans tersebut pukul 02:14. Eh, akun-akun yang lain udah update sekitar dua jam lebih dulu sebelum waktu kejadian yang disebut sama Polda Metro Jaya. Apakah selain buzzer mereka ini ternyata cenayang?
Kalaupun ternyata @TMCPoldaMetro salah ngasih informasi terkait waktu kejadian. Tapi tetap saja, video itu susah untuk dipercayai mentah-mentah dan memunculkan tanda tanya bagi netizen. Pasalnya, entah mereka ini nggak ngelihat dengan detail gambar yang disajikan. Atau kita yang memang nggak bisa menangkap benda dengan baik karena rekaman videonya tersebut memiliki pencahayaan yang buruk sekali. Atau sebetulnya, mereka punya kekuatan lain yang tak dimiliki orang kebanyakan: Bisa melihat batu tersebut ada di dalam mobil.
Sebab, setelah diamat-amati dengan pelan-pelan dan seksama sekalipun. Sama sekali tidak tampak ada batu di mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta seperti yang dituduhkan seseorang dalam video. Jadi, di mana batu yang dimaksudkan?
Maksudnya begini, kami-kami yang awam saja mudah menilai bahwa info yang “di-cangkem-kan” oleh seseorang di video itu ternyata tidak sinkron dengan kenyataan yang ada dalam tayangan videonya. Lantas, bagaimana bisa sekelas Polda Metro Jaya alih-alih mengklarifikasi atau berhati-hati dengan info tersebut (yang sebetulnya sudah tersebar sebelumnya), eh malah langsung main upload aja. Kan nganu banget, yak~
Mungkin, karena banyak netizen yang mempertanyakan video tersebut dan menganggap bahwa yang dilakukan akun Polda Metro Jaya adalah menyebarkan hoaks. Akhirnya, Polda Metro Jaya menghapus postingan tersebut. Meski sebetulnya sih, nggak ngaruh-ngaruh amat juga. Lha wong, yang nyimpen juga nggak sedikit.
Tapi kalau ternyata memang betul akun Twitter Polda Metro Jaya menyebarkan hoaks. Apakah itu artinya mereka bisa dijadikan tersangka seperti mereka menjadikan Veronica Koman sebagai tersangka? Hehehe. Cuma tanya saja saya, mah. (A/L)
Update: Setelah berita ini diturunkan, pihak Polda Metro Jaya mengklarifikasi bahwa ambulans Pemprov DKI tidak membawa batu untuk digunakan para pendemo. Selengkapnya bisa dibaca di sini.
BACA JUGA Veronica Koman Dijadiin Tersangka Karena Nyebarin Hoaks, Kok Kominfo dan Puspen TNI Nggak? dan artikel KILAS lainnya.