Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Perjalanan Djarum, Perusahaan Rokok yang Punya Banyak Bisnis Sampingan

Kenia Intan oleh Kenia Intan
30 Juli 2023
A A
Perjalanan Djarum, Perusahaan Rokok yang Punya Banyak Bisnis Sampingan. MOJOK.CO

Suasana di pabrik rokok Djarum. (Humas Jateng)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Group Djarum sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mayoritas mengenal grup ini sebagai perusahaan rokok, sebagian lainnya mengenalnya sebagai pemegang saham terbesar Bank Central Asia (BCA). Namun, jaringan bisnis Group Djarum sebenarnya lebih luas dari itu.

Group Djarum merupakan salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Jaringan bisnis itu berawal dari kesuksesan perusahaan rokok Djarum yang kemudian meluas ke bisnis elektronik, perbankan, hingga digital. Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, menjadi kunci di balik gurita bisnis itu. Di bawah nahkoda mereka berdua, Djarum pertama kali memberanikan diri mendiversifikasi produk di luar rokok.

Polytron menjadi bisnis non-rokok pertama yang Hartono bersaudara dirikan. Perusahaan elektronik yang berdiri sejak 1975 itu kini memproduksi berbagai alat yang pasar butuhkan seperti speaker, televisi, set-top-box, lemari es, mesin cuci, AC, smartphone, dan sepeda motor listrik. Saat ini produk Polytron diproduksi di pabrik seluas ribuan meter persegi yang terletak Kudus.

Punya saham mayoritas di BCA

Di sektor perbankan, Djarum mengempit 54,9 persen saham PT Bank Central Asia Tbk. Kepemilikan itu melalui PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan perusahaan holding investasi milik yang kendalinya ada di keluarga Hartono.

Apabila menelisik lebih lanjut, PT Dwimuria Investama Andalan ternyata memiliki portofolio  lain. Perusahaan ini memiliki lima persen saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Asal tahu saja, perusahaan yang melantai bursa dengan kode TOWR itu bergerak di bidang penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Gurita bisnis Grup Djarum makin luas di tangan generasi ke-3. Pada 2010 Group Djarum memasuki bisnis digital melalui PT Global Digital Prima alias GDP Venture. Perusahaan yang nahkodanya Martin Hartono itu elah berinvestasi ke puluhan perusahaan startup di bidang media dan hiburan.

Blibli menjadi salah satu produk awal yang dikeluarkan oleh GDP Venture melalui anak usahanya Global Digital Niaga atau GDN. Sejak peluncuran Blibli pada 2011 itu, GDP terus menambah portofolionya di bidang media dan hiburan. Termasuk investasi ke 88 Rising, perusahaan musik asal Amerika Serikat di mana Rich Brian bernaung.

Konglomerasi bisnis yang berawal dari perusahaan rokok di Kudus

Konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia itu tidak akan terwujud kalau Oei Wie Gwan tidak membeli perusahaan rokok NV NV Moeroep milik H.M Sirod yang gulung tikar. Oei Wie Gwan kemudian mendirikan perusahaan rokok kreteknya dengan nama Djarum Gramofon pada 21 April 1951.

Saat awal berdiri, hanya 10 pegawai yang membantu Oei Wie Gwan memproduksi rokok dengan alat  yang masih sederhana. Usaha kecil itu terletak di Jalan Bitingan Baru No 28 Kudus yang kini berubah nama menjadi Jalan A Yani No 28 Kudus. Apabila tidak sedang memasarkan rokok kretek, Oei Wie Gwan ikut membantu produksi rokok kretek dengan tangannya sendiri.

Perusahaan kian besar. Sayangnya, pada 1963 bisnis Djarum mendapat pukulan keras karena terjadi kebakaran di pabrik. Oei Wie Gwan menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah itu. Tidak mau tenggelam dalam keterpurukan, Hartono bersaudara kemudian mengambil alih bisnis ayahnya itu.

Di bawah tangan dingin mereka, Djarum berkembang pesat. Berbagai inovasi mereka lakukan, salah satunya, pada 1967 rokok kretek lintingan yang semula dengan cara manual mulai dikerjakan secara otomatis. Di tahun itu juga Djarum mendirikan Research and Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya.

Melalui lini produksi dan riset yang kuat, rokok Djarum perlahan masuk pasar internasional. Pada saat itu rokok kretek bikinan Djarum mencapai Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan AS. Salah satu yang diminati pasar internasional adalah Djarum Super dan Djarum Special.

Di tangan dua bersaudara itu, Djarum mulai merambah lini bisnis selain rokok, seperti bisnis elektronik, tekstil, keuangan, pebankan, dan properti. Tidak sebatas itu, Grup tersebut juga berperan dalam perkembangan dunia olahraga dengan mendirikan klub badminton PB Djarum pada 1974. Beberapa pemain ternama yang ada di bawah naungan klub itu seperti Liem Swieking, Alan Budikusuma.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

Iklan

BACA JUGA Menolak Lupa “KTM Inul”, Motor Cina Penantang Supra pada Zamannya

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2023 oleh

Tags: djarumGroup DjarumKonglomerasi Bisnis
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Doa tak putus dan ketegaran ibu demi masa depan anak di audisi bulu tangkis PB Djarum 2025 Kudus MOJOK.CO
Ragam

Doa Tak Putus dan Ketegaran Ibu untuk Masa Depan Anak di Arena Bulu Tangkis, Terpisah Raga tapi Senantiasa Bertaut Jiwa

10 September 2025
Warga Temanggung terima bantuan RSLH dari PT Djarum MOJOK.CO
Kilas

15 Rumah Tak Layak Huni di Temanggung Diperbaiki PT Djarum, Target Sampai 500 Lebih Rumah Lagi di Jawa Tengah

31 Juli 2025
Kudus, RSLH.MOJOK.CO
Ragam

Impian Rumah Layak Pemulung Tunanetra di Kudus yang Kini Menjadi Kenyataan

25 April 2025
Rokok Win: Rokok Murah yang Siap Mengalahkan Gudang Garam MOJOK.CO
Esai

Nggak Heran kalau Gudang Garam Mulai Cemas, Rokok Win yang Lebih Murah Mampu Memenangkan Pertarungan Rasa di Jawa Timur dan Pulau Jawa

19 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.