Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Universitas Jadi Lahan Subur Kasus, UGM Deklarasi Antikekerasan Seksual

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
9 Juni 2022
A A
UGM antikekerasan seksual

Rektor UGM, Ova Emilia, Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Yayi Suryo Prabandari dan Direktur Direktorat PKM, Irfan Dwidya dalam kesiapan deklarasi di kampus setempat, Kamis (09/06/2022)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO  – Sudah bukan rahasia lagi bila kampus menjadi lahan subur terjadinya kekerasan, terutama seksual. Banyak kasus kekerasan seksual muncul justru dari lingkungan terdekat saat mahasiswa tengah menjalankan studinya.

Di UGM misalnya, sejumlah kasus kekerasan yang melibatkan civitas akademika di kampus tersebut beberapa tahun terakhir terus mencuat, baik sebagai korban atau justru pelaku kekerasan. Sebut saja kasus kekerasan yang menimpa “Agni” pada 2017. 

Atau mahasiswa S2 UGM eks anggota Laskar Mahasiswa Republik Indonesia (Lamkri) pada 2021. Yang terbaru dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan salah satu anggota Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Biologi UGM pada 2022.

Karenanya pasca-penetapan Permendikbudristek Nomor 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi, UGM pun bergerak cepat untuk mengantisipasi kekerasan seksual di kampus. Selain melalui Peraturan Rektor UGM Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual oleh Masyarakat UGM, kampus itu mendeklarasikan diri sebagai kampus antikekerasan.

“Universitas menjadi tempat kedua terbanyak ternjadinya kekerasan seksual. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga secara global,” ujar Rektor UGM, Ova Emilia dalam kesiapan deklarasi di kampus setempat, Kamis (09/06/2022) . 

Menurut Ova, melihat fakta maraknya kekerasan, terutama seksual di kampus, UGM sebagai institusi pendidikan akhirnya membuat sistem. Sistem tersebut tidak hanya berupa literasi kepada sivitas akademika namun juga upaya antisipasi terhadap kekerasan seksual.

Deklarasi antikekerasan jadi salah satu caranya. Sebanyak  6.250 mahasiswa UGM yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata di 250 lokasi yang berada di 31 propinsi se-Indonesia wajib mengikuti deklarasi tersebut pada Sabtu (11/06/2022) besok. 

Untuk memberikan rasa keamanan, UGM menyiapkan kanal khusus bernama Pusat Krisis di laman resmi UGM. Kanal itu dapat digunakan sivitas kampus yang ingin melaporkan atau komplain terhadap tindak kekerasan yang mereka alami.

“Mahasiswa jauh dari jangkauan kampus [selama KKN] jadi kalau ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa mengakses kanal itu,” jelasnya.

Ditambahkan Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Irfan Dwidya, mahasiswa selama di lapangan bisa melaporkan bila mengalami tindak kekerasan. Krisis center akan langsung merespon aduan tersebut.

“Mahasiswa bisa langsung melaporkan bila terjadi kekerasan,” ujarnya.

Sementara Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Yayi Suryo Prabandari mengungkapkan UGM mencanangkan zero tolerance untuk kekerasan seksual di kampus. Melalui regulasi yang dimiliki UGM, kekerasan seksual yang akan ditangani UGM tidak melulu pada fisik namun juga non fisik.

“Misalnya kekerasan verbal di sosial media karena menurut data, netizen kita masuk peringkat empat besar paling kasar di sosial media. Karenanya kita tidak ingin sivitas akademika melakukan kekerasan melalui sosial media,” tandasnya.

Deklarasi antikekerasan yang dilakukan UGM, lanjut Yayi diharapkan membuat masyarakat di kampus memiliki kesadaran untuk tidak lagi melakukan kekerasan. Sebab tidak jamannya lagi dosen melakukan kekerasan verbal maupun seksual kepada mahasiswa. 

Iklan

Sebab kekerasan verbal seringkali tidak disadari pelaku terhadap korbannya. Cat calling yang dianggap biasa dalam interaksi sosial akhirnya dilakukan.

“Kekerasan seksual diharapkan tidak dialami masyarakat UGM dengan adanya deklarasi dan regulasi yang ada,” jelasnya.

 

Penulis: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Jutaan Pengguna Jalan Tol Jadi Alasan Luhut Naikan Tiket Candi Borobudur  dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2022 oleh

Tags: Kampuskekerasan seksualUGM
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co
Kilas

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Dari Pakistan, Menemukan Cinta di Universitas Sanata Dharma MOJOK.CO
Esai

Kisah Seorang Pengelana dari Pakistan yang Menemukan Indahnya Toleransi di Universitas Sanata Dharma

19 November 2025
Kompetisi Futsal Campus League 2025: “Derby Karangmalang” (futsal UGM vs UNY) Masih Milik Kampus Biru MOJOK.CO
Aktual

Kompetisi Futsal Campus League 2025: “Derby Karangmalang” Masih Milik Kampus Biru

10 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.