Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Kemendikbudristek Rencanakan Kepulauan Banda Jadi Cagar Budaya

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
21 Juni 2022
A A
banda mojok.co

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilar Farid menabur bunga di parigi tua di Banda Neira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Parigi tua yang dikenal sebagai "parigi rante" merupakan tempat pembantaian terhadap 44 orang kaya Banda oleh VOC pada tahun 1621. (ANTARA/Jimmy Ayal)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kepulauan Banda selain memiliki bentang alam yang indah juga kaya akan khazanah budaya dan sejarah. Hal itu membuat Dirjen Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyatakan kepulauan yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku ini sangat layak dijadikan sebagai kawasan cagar budaya.

“Sudah sejak lama kami ingin menjadikan Pulau Banda sebagai kawasan cagar budaya, bukan hanya karena banyak bangunan tua peninggalan masa lalu, tetapi karena keberadaannya dalam sejarah bangsa kita yang begitu sentral dan penting,” ujar Hilmar di Pulau Banda Neira, Selasa (21/6/2022) dilansir dari Antara.

Hilmar berujar bahwa gugusan Kepulauan Banda sangat pantas diabadikan sebagai situs cagar budaya. Hal ini karena pulau-pulau tersebut menyimpan bukti peninggalan sejarah masa lampau yang luar biasa, baik pada jaman kolonial maupun pra kolonial.

“Bukti peninggalan kolonial sangat banyak dan ada di seluruh pulau. Ini Belum lagi kalau kita bicara pra kolonial banyak sekali tapak-tapaknya di Pulau Banda,” tegasnya.

Ada sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk merealisasikan Kepulauan Banda sebagai cagar budaya. Paling penting menurut Hilmar adalah kerja sama antara pemerintah dengan berbagai kelompok kepentingan.

Berbagai aset bersejarah di sana masih dimiliki oleh warga lokal. Sebagian lain dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Yayasan Warisan dan Budaya Banda.

“Ada juga peninggalan sejarah yang ditempati penghuni. Mereka semua adalah pemangku kepentingan yang mesti kita ajak bicara untuk memikirkan kelanjutan dari dari rencana menjadikan Banda Naira dan Kepulauan Banda secara keseluruhan sebagai kawasan cagar budaya,” tegasnya.

Pihaknya, menurut dia, sudah membangun diskusi dan dialog secara berkesinambungan sejak lama, terutama dengan kelompok masyarakat yang terus berupaya menominasikan Kepulauan Banda sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Sudah ada studi dan kajian yang cukup banyak, saya kira sudah waktunya sekarang hasil kajiannya diaplikasikan dalam bentuk praktek dan aksi yang akan dimulai dari beberapa bangunan peninggalan masa kolonial,” katanya.

Dia mencontohkan, pembicaraan secara intens telah dilakukan Pemerintah pusat bersama Pemkab Maluku Tengah dan Pemprov Maluku terkait rencana menjadikan Istana Mini di Pulau Banda, yang merupakan bangunan peninggalan masa VOC dahulu menjadi istana presiden yang berada di wilayah Indonesia Timur.

“Sudah ada pembicaraan lebih jauh antara Setneg dengan Pemprov Maluku dan Maluku Tengah terkait revitalisasi Istana bekas kantor Gubernur VOC yang saat ini berstatus bangunan cagar budaya menjadi istana presiden di wilayah Indonesia Timur,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian PUPR akan turun untuk melakukan perbaikan dan renovasi terhadap bangunan bersejarah itu, dengan mendapat pengawasan dari instansi yang fokus pada pelestarian nilai budaya, sehingga bagian-bagian penting bangunan dapat dipertahankan.

Pada kesempatan ini, Hilmar berada di Banda Neira sebagai lokasi titik singgah ke lima kapal latih legendaris TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci yang sementara berlayar dalam mengemban misi Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2022, yang diikuti 147 laskar rempah dari 34 provinsi.

Para pemuda dari 34 provinsi yang merupakan Laskar Rempah yang mengikuti program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 dengan menggunakan KRI Dewaruci, melakukan aksi sosial penanaman anakan pala dan kenari di Banda Neira.

Iklan

Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Harga Tiket Pesawat Melambung, Menparekraf Minta Jumlah Penerbangan Ditambah dan kabar terbaru lainnya di rubrik KILAS

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2022 oleh

Tags: bandahilmar faridKemenristekdikti
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Kebudayaan Butuh Perhatian Khusus, Siapa yang Harus Ngurus?
Video

PutCast Live on Stage: Kebudayaan Butuh Perhatian Khusus, Siapa yang Harus Ngurus?

27 September 2024
Kata Sabrang, Indonesia perlu belajar pada Korea soal pengembangan kebudayaan MOJOK.CO
Ragam

Indonesia Perlu Belajar pada Korea, Maksimalkan Teknologi agar Budaya Kita “Menjangkiti” Dunia

24 September 2024
Jokowi Beri Lampu Hijau Rektor Impor, Menristekdikti Siap-Siap untuk Tahun 2020
Kilas

Jokowi Beri Lampu Hijau Rektor Impor, Menristekdikti Siap-Siap untuk Tahun 2020

2 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.