Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Di Kampus Bukan Cuma Ada Negara, tapi Juga Provinsi dan Kabupaten

Ardhias Nauvaly Azzuhry oleh Ardhias Nauvaly Azzuhry
4 Juli 2023
A A
negara mojok.co

Ilustrasi pejabat negara (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Nyaris semua kampus di Indonesia memiliki Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dan, nyaris semuanya menyebut ketua sebagai “presiden”. Kampus dibayangkan sebagai negara.

Tapi ternyata, bukan cuma negara. Di beberapa kampus, ada juga “provinsi”. Bila BEM tingkat universitas adalah negara yang pemimpinnya adalah presiden, maka BEM fakultas adalah provinsinya, pemimpinnya adalah gubernur. Universitas Andalas adalah salah satu contohnya.

Presiden BEM tingkat universitas punya tugas formal untuk mengkoordinasikan gubernur-gubernur di bawahnya. Plus, himpunan mahasiswa daerah (Himada) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diakui rektorat.

Kementerian yang mengurus koordinasi ini adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dalam melaksanakan tugasnya, kementerian ini punya program “Ruang Bersua” yang setelah saya pikir-pikir sama saja seperti kunjungan kerja dinas.

Selain “Ruang Bersua”, saya mencari-cari lagi program kerja unggulannya. Berharap bisa menemukan barang-barang seperti Disdukcapil atau rekrutmen CPNS. Buntu. Yang saya temukan malah geger gedhen.

Problem ‘negara’

Di Unand, Kemendagri-nya sedang menghadapi problem disintegrasi nasional. Sebuah gerakan separatisme yang dimulai dari FIB, FH, dan Fisipol. Masalahnya begini: ketiga provinsi tersebut keukeuh menggunakan jabatan presiden untuk ketua BEM-nya meski Peraturan Rektor menggariskan mereka mestinya memakai titel gubernur.

Untuk itu, Kemendagri menerbitkan “ultimatum” dengan postingan Instagram bertajuk “Peraturan Jelas, Unand Berkelas”. Isinya kira-kira begini: hanya ada satu presiden, Presiden BEM Unand. Mungkin, tinggal tunggu waktu bagi BEM Unand untuk menjadikan ketiga fakultas tersebut sebagai Daerah Operasi Militer.

Bergeser ke BEM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB). Di sana, kita bisa tahu bahwa kreativitas mahasiswa-mahasiswa Indonesia tidak berhenti sampai Provinsi dan Gubernur. Melainkan juga bisa punya kabupaten dan bupati. Kabupaten yang dimaksud adalah organisasi mahasiswa tingkat jurusan yang biasanya disebut himpunan.

Pada suatu ketika, Himpunan Mahasiswa Keperawatan, Kebidanan, dan Administrasi Rumah Sakit UMSB melantik bupati terpilihnya. Tahu siapa yang melantik? Ya, Gubernur BEM Fakultas Kesehatannya! Sayang, situs beritanya tidak merinci kegiatannya. Misal, berapa puluh menit yang dihabiskan untuk sambutan pejabat.

Bila urusan gubernur dan BEM-BEM provinsi ini hanya saya kulik lewat medsos, lain halnya dengan penggunaan bupati di kabupaten-kabupaten jurusan. Saya mencoba mengetahui tetek-bengek per-bupati-an ini mulai dari sejarah hingga pendapatnya. Untuk itu, saya menghubungi Muhammad Arif Rahman, Bupati Kabupaten/Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Riau (Himafi Unri).

Obrolan dengan bupati

Agak susah awalnya mencari jadwal wawancara dengan pak bupati. “Saya masih sibuk hari ini,” katanya yang kemudian menyarankan jadwal wawancara digeser keesokan harinya. Sebelumnya, dia bertanya Mojok (karena saya memperkenalkan diri sebagai reporter Mojok) ini kelembagaan apa, yang saya balas dengan kiriman link profil Instagram.

“Oh sudah centang biru. Boleh juga ini!” serunya sesaat setelah dia memencet link yang saya beri dan setelah itu, dia malah memajukan jadwalnya. “Malam ini bagaimana, Bang?” Saya tidak bisa dan dia bilang, “Kabarkan saya kalau bisa. Saya online 24 jam”. Pejabat paten!

Besoknya, kami berbincang via telepon. Dia bilang, dulu memang himpunannya menggunakan istilah biasa untuk ketua, yakni ketua umum. Lalu, agar menarik minat mahasiswa untuk bergabung, dipoleslah himpunan dengan membikinnya jadi mirip pemerintahan.

Ketua disebut bupati, mengingat di hirarki fakultas ada gubernur dan di universitas ada presiden. Divisi pun diubah jadi dinas. Lengkap sudah!

Iklan

Menurut pengakuannya, anggota himpunannya merasa bangga menjadi aparatur pemerintahan kabupaten fisika ini di bawah komando Bupati Arif. Temuan yang membatalkan sementara klaim anak muda ogah jadi ASN.

“Kamu sendiri bagaimana? Bangga jadi bupati?”

“Bangga.”

Arif memang sungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita menjadi bupati. Waktu, tenaga, dan finansial dikorbankannya. “Sekarang memang bupati di jurusan. Cuma ‘kan harapannya bisa jadi bupati beneran nantinya,” katanya sambil cekikikan dan tidak lama kemudian kami mengakhiri telepon wawancara.

Setelahnya, untuk menghormatinya, saya mengirim pesan: sukses terus, Pak Bup.

Penulis: Ardhias Nauvaly Azzuhry
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 4 Nama Kementerian yang ‘Masuk’ ke BEM, Terobsesi Negara?

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

 

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2023 oleh

Tags: BEMorganisasi mahasiswa
Ardhias Nauvaly Azzuhry

Ardhias Nauvaly Azzuhry

Magang Mojok

Artikel Terkait

Ironi kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN). Katanya kampus Islam dan diisi organisasi Islam, tapi mahasiswa-mahasiswi agamis malah dijauhi MOJOK.CO
Kampus

Ironi Kuliah UIN: Katanya Kampus Islam tapi Jadi Mahasiswa Agamis Malah Dicap Aneh, Dihakimi dan Dijauhi

22 Oktober 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
KKN dengan mahasiswa kupu-kupu bikin repot karena suka bingung sendiri MOJOK.CO
Kampus

Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

11 Juli 2025
Nyesel ikut organisasi mahasiswa (ormek) karena iming-iming relasi, para seniornya aja nggak lulus-lulus kok ngomongin relasi MOJOK.CO
Kampus

Gabung Organisasi Mahasiswa demi Relasi agar Kelak Dibantu Cari Kerja, Relasinya (Para Senior) Malah Nggak Lulus-lulus karena Sibuk Ngopi

21 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.