MOJOK.CO – Jurusan nuklir memang terdengar asing di telinga. Walau begitu, terdapat beberapa perguruan tinggi yang membuka kesempatan mempelajari seluk beluk tenaga nuklir bagi mahasiswa yang tertarik. Jenjang yang disediakan pun beragam, mulai dari Diploma Empat (D4), Sarjana (S1), hingga (S2).
Mendengar kata nuklir mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah kasus kebocoran nuklir, bom, senjata atau hal mengerikan lainnya. Namun tahukah kalian, apabila energi nuklir kita kelola dengan baik sebenarnya dapat menjadi alternatif sumber energi yang menguntungkan manusia. Mereka yang belajar di jurusan nuklir akan mempelajari hal-hal semacam ini.
Mojok sudah merangkum beberapa perguruan tinggi yang menyediakan jurusan nuklir:
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Perguruan tinggi favorit yang terletak di Yogyakarta ini memiliki program studi (prodi) sarjana teknik nuklir. Prodi itu berada di bawah Departemen Teknik Nuklir & Teknik Fisika, Fakultas Teknik. Prodi ini tidaklah baru, sudah berdiri sejak 1977, pendirian jurusan ini sebagai bagian kerjasama UGM dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada 1974 hingga 1978. Kerjasama ini menjadikan UGM satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki program sarjana nuklir (S1) di Indonesia.
Mengutip laman resminya, lulusan jurusan ini harapannya memiliki kompetensi dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir untuk kesejahteraan manusia, pemanfaatan bahan galian, radioaktif secara aman, pemanfaatan radioaktif dan radiasi di rumah sakit, industri dan pembangkit listrik. Adapun beberapa bidang keahlian teknik nuklir yang bisa digeluti meliputi aplikasi teknologi nuklir dalam pembangkitan daya, aplikasi radiasi dan radioisotop di industri, dan aplikasi yang mendukung radiologi klinik (radiodiagnostik dan radioterapi).
Lulusan jurusan ini memiliki sejumlah peluang kerja mengingat tenaga nuklir masih dalam tahap berkembang di Indonesia. Beberapa prospek kerjanya meliputi Kementerian Kesehatan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPPETEN), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Lalu industri kimia, industri permesinan, industri energi dan jasa yang menerapkan teknologi nuklir, eksplorasi minyak dan gas bumi, industri informatika dan pendidikan tinggi.
Peminat jurusan ini masih minim jika kita membandingkannya dengan jurusan-jurusan teknik UGM lainnya. Selektivitasnya tergolong rendah yakni 1: 13. Dengan kata lain, kesempatan masuk ke jurusan ini lebih besar. Adapun jurusan ini mengantongi akreditasi “Unggul” hingga 2023.
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (STTN-BATAN)
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia adalah sekolah tinggi yang berfokus pada penelitian, pengembangan, dan pendidikan teknologi nuklir. Sebelumnya, perguruan tinggi ini bernama Sekolah Tinggi Teknologi Nasional BATAN. Perubahan nama baru terjadi pada 2021. Perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan lembaga pemerintah Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan berdiri pada 1985. Sebelum berstatus politeknik, perguruan tinggi ini awalnya memiliki tujuan memenuhi kebutuhan tenaga teknis di BATAN.
Perguruan tinggi yang terletak di Yogyakarta itu menggelar tiga program studi dan dua jurusan, yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir, Jurusan Teknofisika Nuklir, Program Studi Elektronika Instrumentasi, Program Studi Elektromekanik, dan Program Studi Elektronika Instrumentasi, dan Elektromekanik. Sebagai lembaga pendidikan tinggi teknologi nuklir, kampus ini menyediakan jasa akademik dan berbagai penelitian terkait yang Pemerintah Indonesia miliki.
Prospek kerja lulusannya memiliki peluang yang baik karena banyak pihak memerlukan profesional di bidang teknik nuklir. Beberapa pekerjaan yang cocok bagi lulusan ini di bidang engineering, konsultasi, manufacturing, instalasi dan konstruksi. Misalnya saja, membantu mendesain atau menguji reaktor, memasang generator, memberikan solusi teknis yang aman, dan memastikan bahwa semua risiko teknis dapat diminimalkan.
ITB Doktor Rekayasa Nuklir
Institut Teknologi Bandung (ITB) juga membuka program studi yang berkaitan dengan nuklir. Hanya saja prodi ini tersedia bagi mahasiswa pascasarjana yang tertarik untuk mempelajari penerapan ilmu rekayasa nuklir. Jurusan yang dimaksud adalah Program Studi Doktor Rekayasa Nuklir yang berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB. Program studi ini termasuk penelitian di bidang keamanan energi, penerapan keilmuan dalam dunia medis dan radiasi lainnya, keselamatan nuklir serta berbagai aplikasi lain.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi