Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pameran Nandur Srawung #12 Merespons Krisis Global yang Saling Bertaut

Redaksi oleh Redaksi
16 Oktober 2025
A A
Nandur Srawung #12 Mojok.co

Tur Galeri Nandur Srawung #12 bersama Media (Dok. Nandur Srawung)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK – Pameran tahunan Nandur Srawung #12 menggagas tema Eling: Awakening sebagai respons terhadap krisis global yang saling bertaut dari pandemi, konflik geopolitik, disrupsi teknologi, hingga krisis iklim yang berdampak pada kehidupan individu.

Krisis iklim juga berpengaruh menyentuh dimensi emosional psikologis manusia. Sementara Digitalisasi menuntut individu untuk beradaptasi dan mengubah cara kerja, hal ini membuat individu sering merasa tertinggal karena ritme perubahan yang serba cepat. Sementara,Dra. Purwiati selaku Kepala Taman Budaya Yogyakarta menjelaskan bahwa pameran Nandur Srawung #12 menjadi ajakan bagi kita semua untuk membuka kesadaran baru, baik sebagai personal, sosial, maupun ekologis. Pamern ini berlangsung dari tanggal 9-18 Oktober 2025.

“Melalui karya seni, dan pembangunan kehidupan budaya saat ini, sehingga ada sebuah kemungkinan akan nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan kepedulian, baik itu lingkungan seni, dan tidak hanya menjadi cermin realitas saja, tapi juga menjadi inspirasi untuk membangkitkan semangat kehidupan yang dikembangkan,” kata Dra. Purwiati pada saat pembukaan jumpa pers di Ruang Seminar TBY, Kamis (9/10).

Pelaksanaan Nandur Srawung #12 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu berada di gedung Militaire Societeit dengan membawa konsep indoor dan outdoor Art Garden, pameran dengan konsep outdoor yang menjadi hal baru dalam pameran tahun ini.

“Jadi, penyelenggaraan tahun ini tidak seperti biasanya dilaksanakan di ruang galeri seni rupa , karena sudah diketahui bersama bahwa TBY sedang direnovasi, sehingga fasilitas untuk pameran kemudian berlalu ke untuk Militari Societet, dan di halamannya nanti pamerannya ini konsepnya adalah ada indoor dan outdoor,” ujar Dra. Purwiati.

“Tetapi, dengan keterbatasan ruang dan sepanjang sementara ini, kita justru memiliki kekebasan yang unik untuk merespon ruang halaman di gedung sosial dan militer sebagai semacam ruang seni yang bersifat seperti kebun, atau taman, atau ruang terbuka yang bisa menunjukkan karya seni,” ucap salah satu kurator Nandur Srawung Rain Rosidi mengenai perbedaan tempat pameran tahun ini.

Nandur Srawung #12: 100 Seniman, 100 Karya

Melalui proses seleksi dan kurasi yang dilakukan oleh tim kurator, terseleksi 100 karya, dengan total 100 seniman untuk dipamerkan di TBY pada 9–18 Oktober 2025.

“Di dalam pameran kali ini kita menghadirkan 100 karya, 100 seniman dengan berbagai macam karya dan dengan berbagai reputasi yang dalam klasifikasi kami disebutkan sebagai seniman lokal, nasional dan internasional dalam satu pameran bersama. Di dalam pameran ini, 100 seniman ini menghadirkan karya yang ada di indoor yaitu di lobby Militaire Societeit,” ungkap Rain Rosidi.

“Di luar itu kita juga mengundang beberapa seniman-seniman undangan termasuk dari seniman internasional dan seniman yang bereputasi internasional dari kita untuk memberikan warna kemudian juga untuk memberikan tekanan kepada tema ini. Ada beberapa nama seniman yang kita buka untuk memperkuat konsep dari Nandur Srawung di tema Awakening,” tambahnya.

Karya seni dalam pameran Nandur Srawung #12 tidak hanya karya lokal melainkan juga ada beberapa karya internasional. Hal ini diperkuat dengan gagasan yang diucapkan salah satu kurator Nandur Srawung #12 Irene Agrivina.

“Menyambung dari karya tadi, kita memiliki data open call dan pertama ada seniman yang berasal dari Yogyakarta, seniman nasional, global dan nasional, dan internasional. Kali ini ada dari beberapa negara seperti Australia, Perancis, Belanda, dan Palestina yang ikut serta,” ujarnya menambahkan

Nandur Srawung #12 juga mengundang publik seni dan masyarakat umum dengan menciptakan beberapa program seperti Nandur Gawe: Open Studio di NS XII Lab, Srawung Sinau: Performance Lecture, Program Harian NS XII, serta Pembukaan Pameran Nandur Srawung #12 dengan sub acara sesi penghargaan kepada Lifetime Achievement Award dan Young Rising Artist Award

BACA JUGA Rana Budaya: Merekam Jejak dan Merawat Ingatan Lewat Lensa atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2025 oleh

Tags: Nandur Srawungpameran seni rupaTaman Budaya Yogyakartatby
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Biennale Jogja 18 Mojok.co
Ragam

Blusukan di Biennale Jogja, Sensasi Menikmati Karya Seni di Desa

11 November 2025
Jogja Disability Arts (JDA) upayakan pameran seni rupa ramah tunanetra MOJOK.CO
Seni

Merancang Pameran Seni Rupa agar Dinikmati Tunanetra, Mereka Memang Tak Melihat tapi Bisa Mendengar

21 Agustus 2025
Perjalanan Nanang, Tunanetra yang Diusir karena Buka Jasa Pijat di Malioboro hingga Menjadi Seniman Jogja. MOJOK.CO
Sosok

Perjalanan Nanang, Tunanetra yang Diusir karena Buka Jasa Pijat di Malioboro hingga Menjadi Seniman Raba

8 Januari 2025
Kurator Seni Suwarno Wisetrotomo sekaligus anggota Dewan Galeri Nasional Indonesia menjelasjkan tugasnya. MOJOK.CO
Ragam

Memahami Tugas Kurator Seni yang Sekonyong-konyong Bisa “Memberedel” Pameran

26 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.