MOJOK.CO – Sejumlah warga mengeluhkan gelapnya ruas Jalan Ring Road Jogja. Banyak lampu penerangan yang terpasang namun tidak menyala ketika malam. Kecelakaan terus terjadi, tapi keterbatasan anggaran jadi alasan.
Ring Road Jogja merupakan jalan yang mengitari Jogja dengan panjang 36,73 kilometer. Terbagi menjadi enam ruas jalan yakni Jalan Pajajaran, Jalan Siliwangi, Jalan Brawijaya, Jalan Prof Dr Wirjono Projodikoro, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Majapahit. Orang-orang lebih sering menyebutnya Ring Road Utara, Ring Road Barat, Ring Road Selatan, dan Ring Road Timur.
Endang (38), pedagang angkringan di pinggir Ring Road Barat, Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman mengaku kerap menyaksikan kecelakaan di sekitar. Hal itu terjadi baik di siang maupun malam hari.
“Kemarin ini ada mobil yang nabrak pohon di pembatas jalan,” ujarnya saat Mojok temui, Minggu (30/4).
Ia menilai, penerangan jalan di malam hari turut memengaruhi pengendara di malam hari. Kondisi pengendara yang kurang fokus ditambah jalanan yang gelap membuat kecelakaan rawan terjadi.
“Memang banyak yang mati lampunya sejak lama,” katanya.
Jalan gelap dan lampu banyak yang rusak
Senada, Haryono (38), warga setempat juga mengeluhkan seringnya kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Siliwangi Ring Road Barat. Ia menunjukkan video mobil terguling yang terjadi belum lama ini melalui ponselnya.
“Masalahnya ketika malam itu memang banyak yang mengantuk. Jalannya juga gelap,” ujar Haryono.
Mengenai penerangan jalan, ia mengamati sudah lama banyak lampu yang tidak menyala. Kondisi itu banyak terlihat di Ring Road Barat dari sekitar Bedog hingga Demak Ijo.
“Kecelakaan tidak kenal waktu tapi memang penerangannya kurang. Dulu sempat ada perbaikan, lalu mati lagi dan tidak ada peninjauan kembali,” keluhnya.
“Apalagi ring road kan kendaraan cepat. Banyak orang dari luar daerah yang belum tahu medan, sering kecelakaan di putaran jalan,” imbuhnya.
Kecelakaan di Ring Road Jogja juga mendapat sorotan di sejumlah akun-akun media sosial. Pada Sabtu (29/4) lalu akun Instagram @merapi_uncover mengunggah video kecelakaan mobil yang menabrak separator jalan di Ring Road Barat pada malam hari.
[Breaking News] mobil nyungsep di trotoar. lokasi jln ring road barat (pedotan ngawen)
📸: @suraaaaa_ns pic.twitter.com/GYFf1jnOFc
— Merapi Uncover (@merapi_uncover) April 29, 2023
Warga lantas mengeluhkan kondisi penerangan jalan di kolom komentar unggahan tersebut. Beberapa warganet menyoroti lampu-lampu sepanjang jalan yang tidak menyala saat malam hari.
Mojok juga mengamati kondisi serupa sepanjang jalan Ring Road Utara hingga Ring Road Barat. Di utara, deretan lampu penerangan di separator jalan sebelah barat Terminal Jombor tak menyala saat malam hari.
Warganet juga mengeluhkan pepohonan rimbun di separator jalan yang menutupi rambu lalu lintas. Ketika malam, dengan penerangan yang kurang, pengendara sulit melihat rambu-rambu yang terpasang tersebut.
Kepemilikan aset penerangan Ring Road
Bidang Pengembangan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan DIY, Nunung, mengungkapkan bahwa Ring Road merupakan Jalan Nasional sehingga kewenangannya berada di bawah Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah dan DIY.
“Tapi perlu memastikan lagi mengenai status aset lampu penerangan jalan di masing-masing titik di Ringroad,” terangnya.
Sementara itu, staf BPTD Wilayah X Jateng DIY, Galant Puruhita mengungkapkan pihaknya mulai memelihara penerangan Ring Road Jogja pada 2023 ini. Namun, masih menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang terbatas.
“Kami sudah mulai memperbaiki dari Prambanan sampai Maguwoharjo. Memang tidak semua kami pelihara mengingat keterbatasan anggaran,” terangnya.
BPTD fokus pada area strategis seperti titik putar balik dari Maguwo sampai Ring Road Barat. Galant mengaku pihaknya telah mendapat bantuan dari Dishub Sleman untuk proses perbaikan.
“Mengingat sebenarnya asetnya bukan milik BPTD juga. Kita usahakan pemeliharaan secara bertahap,” ujarnya.
Galant menerangkan kepemilikan aset penerangan di Ring Road Jogja kebanyakan berada di bawah Kementerian dan Dinas Pekerjaan Umum. Sejak pembangunan tiang-tiang lampu tersebut, ia berujar, belum ada serah terima ke BPTD maupun Pemkab.
“Sama seperti di Flyover Jombor atau Underpass Kentungan itu juga aset PU. Kami dari BPTD maupun Dishub masih mikir-mikir untuk memperbaiki lampu di suatu bangunan karena bukan aset kami. Ini hubungannya dengan audit,” pungkasnya.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Jalan Ring Road Jogja Gelap dan Minim Rambu dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.