MOJOK.CO – Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) menjadi kampus Muhammadiyah pertama di luar negeri. Resmi berdiri sejak 2021 lalu, perguruan tinggi yang terletak di Perlis, Malaysia ini terus berkembang.
UMAM mendapat izin pendirian lewat Jabatan Pendidikan Tinggi Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia pada 5 Agustus silam. Melalui laman resminya, saat ini UMAM membuka beberapa program PhD (S3) di beberapa bidang seperti information technology, social science, business and management, education, dan Islamic studies.
Pada masa awal resmi, Ketua Badan Pimpinan Harian (BPH) UMAM, Prof Bambang Setiadji mengungkapkan kampus ini berpredikat research university. Hal itu lantaran jumlah mahasiswa program doktornya mendominasi.
Bambang menyebut UMAM hadir untuk membantu menambah doktor bagi sejumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA). Kehadiran doktor merupakan aspek penting bagi perkembangan akademis kampus.
“Dihitung oleh Prof Edy Suandi Hamid itu masih ada 15.000 yang belum doktor. Kapasitas UMAM ini hanya 150 sampai 200 (mahasiswa) setahun. Jadi kalau 15.000 ribu itu 75 tahun baru habis,” ungkap Bambang kala itu.
Pada laman umam.edu.my tercantum beberapa keunggulan universitas ini. Fokus utamanya adalah penerapan nilai-nilai Islam pada perkembangan ilmu pengetahuan dengan pendidikan berkualitas tinggi. Selain itu, kampus ini memiliki dosen-dosen yang telah menempuh PhD di bidang yang sesuai.
Proses panjang pendirian kampus Muhammadiyah di luar negeri
Muhammadiyah memulai proses pendirian UMAM sejak 2017 silam. Kehadirannya menjadi upaya organisasi Islam tersebut dalam memperluas dakwah.
“Kelahiran Universiti Muhammadiyah Malaysia merupakan wujud dari program internasionalisasi Muhammadiyah yang diamanatkan oleh muktamar Muhammadiyah dalam wujud membangun center of excellent di luar negeri,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada 2021 silam.
Proses pendirian UMAM dengan membentuk perseroan terbatas (sendirian berhad) di Negeri Jiran pada 8 Februari 2017. Perseroan tersebut bernama UCMM Konsortium Sdn. Bhd. dengan Lembaga Pengarah Syarikat atas nama Haedar Nashir, Mohd Noh Bin Dalimin, Ahmad Dahlan Rais, dan Marpuji Ali Muanam.
Setelah itu, proses melengkapi berkas di bawah ketentuan yang berlaku di Malaysia berlangsung secara bertahap. Pengurus Muhammadiyah juga bertemu langsung bersama Menteri Pendidikan Malaysia saat itu yakni DR Maszlee Malik.
Proses panjang lebih dari tiga tahun akhirnya menuai hasilnya pada 10 Agustus 2021. Kala itu, Ketua Pengarah Jabatan Pendidikan Tinggi Malaysia, Prof Dato Dr Husaini Bin Omar resmi membacakan surat izin kelulusan dan persetujuan pendirian UMAM. Sehari berselang, universitas ini resmi berdiri.
Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kehilangan Guru-guru Terbaik, Muhammadiyah Protes Pemerintah
Cek berita dan artikel lainnya di Google News.